- Dimensi dari motor listrik relatif kecil, konstruksinya sederhana serta
ringan. -
Putaran yang dihasilkan konstan dan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan.
- Tidak menimbulkan polusi udara dan polusi suara.
- Pemeliharaan dan pengaturannya mudah.
Di Indonesia, frekuensi listrik yang dihasilkan sistem pembangkit adalah 50 Hz. Maka putaran motor dipilih pada frekuensi 50 Hz. Putaran motor listrik dengan
frekuensi 50 Hz dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Harga putaran dan kutubnya
Jumlah kutub Putaran rpm
2 4
6 8
10 12
3000 1500
1000
750 600
500
Sumber : ‘’Pompa dan Kompressor’’ Sularso dan Haruo Tahara, PT. pradnya paramitha, Jakarta.2000, hal. 50.
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 4 buah kutub dan putaran 1500 rpm.
Akibat adanya faktor slip, maka putaran motor harus diambil 1
÷
2
o o
lebih kecil dari harga-harga dalam tabel 4.3 di atas. Dalam perencanaan ini diambil
faktor slip sebesar 2
o o
, sehingga putaran motor sebenarnya adalah : n = 1.500 – 2
o o
x 1500 = 1.470 rpm
Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama dengan putaran motor.
4.9. Putaran Spesifik Dan Jenis Impeler
Jenis impeler pompa sentrifugal dapat ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut. Putaran spesifik pompa sentrifugal dengan satu tingkat impeler
menurut [3] dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Universitas Sumatera Utara
n
s
= 51,64
4 3
2 1
. Hp
Q n
Dimana : n = Putaran Pompa rpm
= 1.470 rpm Q =Kapasitas Pompa m
3
s = 0,0298222 m
3
s Hp = Head Pompa m
= 9 m
Maka : n
s
= 51,64 x
4 3
9 0,0298222
1470 x
n
s
= 2522,85
Dari tabel 4.4, diketahui bahwa untuk putaran spesifik, n
s
= 2522,85 maka jenis impeler yang sesuai adalah jenis francis.
Tabel 4.4 Klasifikasi impeler berdasarkan putaran spesifik
No. Jenis Impeler
n
s
1. 2.
3. 4.
Radial flow Francis
Aliran campur Aliran axial
500 – 3000 1500 – 4500
4500 – 8000 8000 ke atas
Sumber : Pompa dan Blower Sentrifugal. Austin H Church dan Zulkifli H, PT. Erlangga, Jakarta.1990, hal. 128.
4.10. Daya Motor Penggerak
Untuk mengetahui daya motor penggerak terlebih dahulu dihitung daya poros yang dipengaruhi oleh efisiensi pompa. Efisiensi pompa tergantung pada
kerugian mekanis dan kerugian gesekan. Harga efisiensi pompa dapat dilihat dari gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Grafik Efisiensi Pompa vs Putaran Spesifik
Sumber : ‘’Pump Handbook’’ Igor J Karassik, McGraw Hill Book Company, Newyork.1986, hal. 213.
Untuk putaran spesifik n
s
= 2522,85 dan kapasitas Q = 0,0298222 m
3
s = 472,74 gpm, dari gambar 4.5, maka diperoleh efisiensi pompa sebesar . Daya poros pompa, Np, merupakan daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
impeler. Besar daya yang dibutuhkan pompa adalah : N
p
=
p
Hp Q
η γ .
.
Dimana : N
p
= Daya pompa kW Q = Kapasitas pompa m
3
s = 0,0298222 m
3
s Hp = Head pompa m
= 9 m γ = Berat jenis air pada temperatur 30
o
C Nm
3
= 9,777 . 10
3
Nm
3
Universitas Sumatera Utara
η
p
= Efesiensi Pompa
o o
= 78,4
o o
Maka : N
p
= 784
, 9
0,0298222 10
. 777
, 9
3
x x
= 3347,12 Watt
≈
3,4 kW Dalam perencanaan ini, motor listrik dikopel langsung dengan poros pompa. Daya
motor listrik sebagai motor penggerak poros pompa dapat dihitung dengan rumus :
N
m
=
t
Np
η α
1 +
Dimana : α = faktor cadangan daya untuk motor induksi 0,1
÷
0,2 = 0,2 direncanakan
t
η = efisiensi transmisi = 1,0 untuk pengoperasian dengan kopel langsung
Maka : N
m
=
1 2
, 1
3,4 +
kWatt
= 4,08 kWatt N
m
≈
4,1 kW
4.11 Tanki Air Bersih