2.3 Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat Sadono Sukirno, 1994:10. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP Gross
Domestic Bruto tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan
dalam struktur ekonominya. Pertumbuhan ekonomi adalah sebagian dari perkembangan kesejahteraan
masyarakat yang diukur dengan besarnya produk domestik regional bruto perkapita PDRB per kapita. Samuelson 1995:436 mendefinisikan bahwa
pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya perluasan atau peningkatan dari GDP Gross Domestic Product potensial dari suatu negara. Ada 4 faktor yang
menyebabkan pertumbuhan ekonomi: a.
Sumber daya manusia Kualitas input tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting bagi keberhasilan ekonomi. Hampir semua faktor produksi lainnya yakni barang modal, bahan mentah, serta teknologi dapat dibeli atau dipinjam dari
negara lain tetapi penerapan teknik – teknik produktivitas tinggi atas kondisi lokal selalu menuntut tersedianya manajemen, keterampilan produksi, dan keahlian
yang hanya bisa diperoleh melelui angkatan kerja terampil yang terdidik.
Universitas Sumatera Utara
b. Sumber daya alam
Faktor produksi kedua adalah tanah. Tanah yang dapat ditanami merupakan faktor yang paling berharga. Sealin tanah, sumber daya alam yang
penting antara lain minyak, gas, hutan, air, dan bahan – bahan mineral lainnya. c.
Pembentukan modal Untuk pembentukan modal, diperlukan pengorbanan berupa pengurangan
konsumsi yang mungkin berlangsung selama beberapa puluh tahun. Pembentukan modal dan investasi ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan di bidang ekonomi.
d. Perubahan teknologi dan inovasi
Salah satu kunci pembangunan ekonomi adalah memacu semangat kewiraswastaan. Perekonomian akan sulit untuk maju apabila tidak memiliki para
wiraswastawan yang bersedia menanggung resiko usaha dengan mendirikan berbagai pabrik atau fasilitas produksi, menerapkan teknologi baru, menghadapi
berbagai hambatan usaha sehingga mengimpor berbagai cara dan teknik usaha yang lebih maju.
Menurut Boediono 1992:9, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dari kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang
dimaksud meliputi 3 aspek yaitu: a.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses aspek ekonomis suatu perekonomian berkembang, berubah dari waktu ke waktu.
b. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya kenaikan output
perkapita, dimana ada dua aspek penting yaitu output total dan jumlah penduduk.
Universitas Sumatera Utara
c. Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan perspektif waktu jangka panjang
5 tahun mengalami kenaikan. Menurut Simon Kuznets 1996, definisi pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara dalam menyediakan semakin banyak jenis barang kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai
dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan serta ideologis yang diperlukannya.
Definisi tersebut memiliki 3tiga komponen, yaitu : 1.
Pertumbuhan ekonomi negara terlihat dari meningkatnya persediaan barang secara terus – menerus.
2. Teknologi maju merupakan faktor penting dalam menentukan derajat
pertumbuhan dalam menyediakan aneka macam barang kepada penduduk. 3.
Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian dibidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat. Perkembangan teknologi merupakan dasar bagi berlangsungnya suatu
pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan ditambah dengan faktor – faktor lain. Untuk mewujudkan potensi yang terkandung didalam teknologi, maka perlu
diadakan penyesuaian kelembagaan, sikap, dan teknologi Michael Todaro, 2000:144.
Istilah pertumbuhan ekonomi sering didefinisikan oleh para ahli dengan istilah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha
untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan perkapita. Istilah pertumbuhan ekonomi biasanya
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara – negara maju. Sedangkan istilah pembangunan ekonomi digunakan untuk menyatakan
perkembangan ekonomi di negara – negara berkembang. Apabila pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan meningkat dalam jangka panjang, tidak
berarti kenaikan terjadi secara terus – menerus. Suatu perekonomian dapat mengalami penurunan apabila terjadi resesi ekonomi, kekacauan politik, dan
penurunan ekspor. Namun, keadaan ekonomi yang demikian hanya bersifat sementara. Jika kegiatan ekonominya meningkat secara rata – rata dari tahun ke
tahun, maka masyarakat tersebut dapat dikatakan mengalami pembangunan ekonomi.
Sadono Sukirno 2006:10 menggunakan ungkapan tentang pembangunan ekonomi yaitu “Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah
dengan perubahan”. Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang
dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun, tetapi juga diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan
pendidikan, perkembangan teknologi, peningkatan dalam kesehatan, peningkatan dalam infrastruktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan
kemakmuran masyarakat. Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas serta mencakup
perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Dari definisi tersebut jelas bahwa pembangunan ekonomi mempunyai pengertian:
a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus – menerus.
b. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.
c. Kenaikan pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka
panjang. d.
Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Sistem ini bisa ditinjau dari 2 aspek
yaitu aspek perbaikan di bidang organisasi institusi dan perbaikan di bidang regulasi baik legal maupun informal.
2.4 Elastisitas Kesempatan Kerja