b. Arus kas masuk teratur
Arus kas masuk teratur adalah arus kas yang berasal dari hasil operasi perusahaan setiap hari. Sumber arus kas masuk teratur dapat dibagi dua :
1 Penjualan kas.
2 Pengumpulan piutang.
2. Arus Kas Keluar Cash Out Flow
Arus kas keluar adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar dapat dibedakan menjadi
tiga bagian, yaitu : a
Arus kas keluar tidak teratur seperti pembayaran deviden, bunga,
angsuran hutang, pembelian kembali saham dan pajak.
b Program pembelian aktiva perusahaan. Perusahaan secara berkala
harus mengganti aktiva yang dipergunakannya untuk menjaga agar
produksi dapat berjalan optimal.
c Persediaan akan dibeli oleh perusahaan secara teratur untuk menjamin
aliran barang jadi ke pasar.
3. Arus Kas Pada BKD Provinsi Sumatera Utara
a. Sumber kas pada BKD Provinsi Sumatera Utara
Sumber kas pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang di keluarkan oleh
pemerintah untuk anggaran belanja pada BKD Provinsi Sumatera Utara. APBD
merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah.
1 Pendapatan Asli Daerah PAD
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, sedangkan Pendapatan Asli Daerah PAD
merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari pelaksanaan hak dan kewajiban pemerintah daerah, serta pemanfaatan potensi atau sumber daya
daerah, baik yang dimiliki oleh Pemerintah daerah maupun yang terdapat di wilayah daerah bersangkutan, yang mana pemungutannya merupakan
tanggung jawab pemerintah daerah. Pendapatan Asli Daerah PAD terdiri dari :
a Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
b Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Perbedaan utama antara pajak daerah dan retribusi daerah terletak
pada imbal jasanya. Pada saat membayar pajak daerah, pihak yang membayar pajak wajib pajak tidak langsung mendapatkan imbalan pada
saat melakukan pembayaran, berbeda dengan retribusi daerah. Pembayaran retribusi daerah dapat dilakukan jika pembayar retribusi wajib retribusi
telah mendapatkan pelayanan atau keperluannya telah difasilitasi oleh pemerintah daerah.
c Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Kekayaan daerah yang dipisahkan adalah bagian dari aset pemerintah daerah yang digunakan sebagai penyertaan modal pemerintah
daerah pada perusahaan atau badan usaha, baik badan usaha milik negaradaerah BUMNBUMD maupun badan usaha milik swasta atau
kelompok usaha masyarakat. d
Lain – lain PAD yang sah. Lain-lain PAD yang sah merupakan pendapatan daerah yang tidak
dapat dikategorikan sebagai pajak daerah, retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, namun masih termasuk dalam kategori
PAD.
2 Dana perimbangan
Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional,
demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan
daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan
Daerah merupakan bagian pengaturan yang tidak terpisahkan dari sistem Keuangan Negara, dan dimaksudkan untuk mengatur sistem pendanaan atas
kewenangan pemerintahan pusat yang diserahkan, dilimpahkan, dan ditugasbantukan kepada Daerah.
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah
dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu Daerah dalam mendanai kewenangannya, juga
bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan
pemerintahan antar-Daerah. Dana perimbangan terdiri atas : a
Dana Bagi Hasil DBH Dana Bagi Hasil DBH adalah dana yang bersumber dari
APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu dengan memperhatikan potensi daerah penghasil.
Pada dasarnya, selain dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan
pendapatan daerah, DBH juga bertujuan untuk memberikan keadilan bagi daerah atas potensi yang dimilikinya. Dalam hal ini, walaupun
pendapatan atas pajak negara dan pendapatan yang berkaitan dengan sumber daya alam SDA merupakan wewenang pemerintah pusat
untuk memungutnya, namun sebagai daerah penghasil, pemerintah daerah juga berhak untuk mendapatkan bagian atas pendapatan dari
potensi daerahnya tersebut. b
Dana Alokasi Umum DAU Dana Alokasi Umum DAU merupakan dana yang bersumber
dari APBN yang bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah atau mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan
antar-daerah melalui penerapan formula tertentu. DAU suatu daerah ditentukan atas
alokasi dasar dan besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu daerah. Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji pegawai
negeri sipil daerah belanja pegawai daerah pada daerah yang bersangkutan. Sedangkan celah fiskal merupakan selisih antara
kebutuhan daerah fiscal need dan potensi daerah fiscal capacity. c
Dana Alokasi Khusus DAK Dana Alokasi Khusus DAK merupakan dana yang bersumber
dari APBN yang dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan- kegiatan khusus di daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang
belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
3 Lain – lain pendapatan yang sah
Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah dibagi menurut jenis pendapatan dapat mencakup:
a Hibah yang berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,
badanlembagaorganisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat.
b Dana darurat dari pemerintah pusat dalam bencana nasional danatau
peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh daerah dengan menggunakan sumber APBD.
c Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh
pemerintah. d
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota. e
Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
b. Penggunaan Dana Kas :
1 Operasional Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah pemeliharaan gedung, pemeliharaan
perlengkapan, pemeliharaan kendaraan dan lain-lainnya.
2 Pengadaan dan Inventaris
Pengadaan dan Inventaris adalah berupa pembelian barang baru untuk menggantikan barang yang lama atau tidak dapat digunakan serta
dioperasikan lagi. 3
Listrik, Air dan Telpon.
Listrik, Air dan Telepon adalah suatu alat perlengkapan untuk
memudahkan segala kegiatan dan untuk informasi yang cepat dan akurat.
4 Pembelanjaan atau Gaji Karyawan.
Dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembelian
perlengkapan perusahaan dan untuk kesejahteraan karyawan perusahaan.
5 Dan Operasional lain-lain.
B. Penggunaan Anggaran Pada BKD Pemprovsu