raja yang mengalami duka karena anggota keluarganya yang meninggal.
3. Tor-torSombah adalah tarian yang digunakan untuk menyambut
kehadiran Tondong
4
4. Tor-tor Porang yaitu tarian adu ketangkasan seni beladiri dengan
tangan kosong. . Tarian ini juga sering digunakan untuk
menyambut para tamu kehormatan yang datang berkunjung untuk menghadiri acara ataupun upacara.
5. Tor-tor Dihar Manglao-alo yaitu tarian yang digunakan untuk
penyambutan dan pengawalan tamu-tamu kerajaan atau tamu pemerintahan. Tarian ini biasanya ditarikan oleh dua orang atau empat
orang pria dengan menggunakan sebilah pedang di setiap penari. 6.
Tor-tor Haro-haro tarian ini disebut sebagai Haroan Bolon yang merupakan Tor-tor hiburan dalam konteks kreasi.
2.4.4 Seni Ukir atau Seni Gorga
Seni Gorga adalah seni ukir yang sering digunakan sebagai simbol-simbol kekerabatan ataupun sebagai bukti sejarah perkembangan kebudayaan
Simalungun biasanya Gorga terdapat pada dinding-dinding dan tiang rumah adat Simalungun. Ada beberapa jenis Gorga pada masyarakat Simalungun diantaranya:
4
Sanak saudara yang memiliki hubungan darah yang erat.
Universitas Sumatera Utara
1.
Gambar 1 : Gorga Pinar Suleppat 2.
Gambar 2 :Gorga Pinar Sirangrang
3.
Gambar 3 :Gorga Pinar Sihilap Bajaronggi
Universitas Sumatera Utara
4.
Gambar 4 :Gorga Pinar Rumbak-Rumbak Sihala
5.
Gambar 5 : Gorga Pinar Porkis Manakkih Bakkar
6.
Gambar 6 :Gorga Pinar Pahu-Pahu Patundal
Universitas Sumatera Utara
7.
Gambar 7 :Gorga Pinar Mombang
8.
Gambar 8 :Gorga Pinar Jembut Uwou
9.
Gambar 9 :Gorga Pinar Hambing Mardugu
Universitas Sumatera Utara
10.
Gambar 10 :Gorga Pinar Hail Putor
11.
Gambar 11 :Gorga Pinar Gundur Manggulapa
12.
Gambar 12 :Gorga Pinar Gatip-Gatip
Universitas Sumatera Utara
13.
Gambar 13 :Gorga Pinar Bulungni Andudur
14.
Gambar 14 :Gorga Pinar Asi-Asi
15.
Gambar 15 :Gorga Pinar Appul-Appul
Universitas Sumatera Utara
16.
Gambar 16 : Gorga Pinar Andoni Tabu
Dan masih banyak jenis Gorga pada masyarakat Simalungun yang setiap jenis ukirannya melambangkan nilai-nilai dan norma kehidupan. Pada masyarakat
Simalungun juga terdapat beberapa aspek kesenian lainnya yang pada saat ini sudah tidak lagi dijumpai dengan mudah. Beberapa diantaranya adalah Seni pahat
yaitu seni dalam membuat patung dari batu ataupun kayu, aspek ini biasa digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau tokoh besar di suatu kerajaan,
biasanya bentuk kesenian ini dapat ditemukan di perkampungan asli masyarakat Simalungun tetapi karena banyaknya pergesekan budaya bentuk kebudayaan ini
sudah jarang ditemukan sehingga pemerintah mengabadikannya di dalam museum daerah. Seni Tenun yaitu seni pembuatan kain dengan rajutan benang-benang yang
dibentuk sesuai dengan yang diinginkan, aspek seni ini biasanya menghasilkan suatu kerajinan kain yang disebut Ulos. Ulos pada masyarakat Simalungun
biasanya digunakan sebagai ungkapan perasaan masyarakat Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat Simalungun menggunakan Ulos dalam beberapa upacara adat misalnya dalam upacara pernikahan, upacara kematian dan dalam kegiatan adat
istiadat lainya. Bentuk kesenian lainnya adalah Seni Arsitektur yaitu seni untuk membangun rumah dengan arsitektur tradisional. Aspek seni ini berperan sebagai
tolak ukur ketepatan bangunan rumah adat Simalungun. Biasanya yang menjadi pertimbagan dalam Seni Arsitektur adalah posisi rumah, jumlah tangga rumah,
besar kecilnya rumah, hingga aturan ruangan dalam rumah. Banyak dari aspek kesenian tersebut ditinggalkan oleh masyarakat karena
dianggap kurang sesuai dengan perkembangan zaman.Walaupun demikian beberapa masyarakat Simalungun yang memilih hidup di perkampungan lebih
mempertahankan aspek kesenian tersebut.Hal ini dikarenakan aspek kesenian tersebut menjadi sebuah mata pencaharian pokok dalam kehidupan masyarakat di
perkampungan tersebut.
2.5 Sistem Kekerabatan Menurut M.D. Purba dalam bukunya yang berjudul Adat Perkawinan