Metode yang dapat digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yaitu rangkaian kegiatan suatu proses menjaring data informasi yang bersifat
sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Untuk mendukung metode penelitian tersebut, penulis
menggunakan metode ilmu Etnomusikologi yang terdiri dari dua peneltian tersebut yaitu disiplin lapangan field dicipline dan disiplin laboratorium
laboratory dicipline. Hasil dari kedua metode ini kemudian digabungkan menjadi satu hasil akhir a final study,  Merriam 1964: 37. Untuk memperoleh
data dan keterangan penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu: studi kepustakaan, observasi, wawancara, perekaman dan kerja laboratorium.
1.5.1  Studi Kepustakaan
Pada tahap sebelum ke lapangan pra-lapangan, dan sebelum mengerjakan penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan membaca serta mempelajaribuku-
buku, tulisan-tulisan ilmiah, literatur, majalah, situs internet, dan catatan-catatan yang berkaitan dengan objek penelitian. Kemudian mencari teori-teori yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam membahas tulisan ini dan memperoleh pengaturan awal mengenai apa yang akan diteliti.
Studi pustaka ini bertujuan untuk mencari informasi dan menambah data- data yang di butuhkan dalam penulisan, penyesuaian dan pengamatan yang sudah
ada mengenai objek penelitian di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2  Kerja Lapangan
Penulis akan melakukan kerja lapangan  field work dan akan melakukan observasi langsung ke daerah penelitian ke rumah Bapak Rosul Damanik  dan
mencari narasumber dari tokoh masyarakat Simalungun yang ada di kabupaten Simalungun sebagai narasumber lainnya.
1.5.3  Wawancara
Adapun teknik wawancara yang dilakukan penulis ialah melakukan dengan tiga cara yang dikemukakan oleh Koentjaningrat untuk melakukan wawancara  1985 :
139  yaitu : 1.
Wawancara berfokus focused interview adalah pertanyaan yang selalu bepusat kepada pokok permasalahan.
2. Wawancara bebas casual interview    adalah  pertanyaan  yang  selalu
beralih dari satu pokok permasalahan ke pokok permasalahan yang lain.
Dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara secara bebas ataupun tertuju dari satu topik
ke topik lain dan materinya tetap berkaitan dengan topik penelitian. Penulis melakukan wawancara langsung terhadap informan dalam hal ini Rosul Damanik
sebagai informan kunci, dan beberapa informan lainnya. Menurut Sutrisno Hadi 1989:192, wawancara sebagai sesuatu proses
Tanya- jawab lisan, dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya,
Universitas Sumatera Utara
tampaknya merupakan alat pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam latent maupun yang memanifes.
Wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa
depannya ; mempuyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya. Wawancara juga dapat digunakan untuk
menangkap aksi-reaksi orang dalam bentuk ekspresi dalam pembicaraan- pembicaraan sewaktu tanya-jawab sedang berjalan.Wawancara merupakan alat
pengumpulan data yang sekaligus dapat mengecek dan sebagai bahan ricek ketelitian dan kemantapannya.
Untuk pemotretan dan perekaman wawancara, penulis menggunakan kamera dan handphone sebagai alat rekam sedangkan untuk pengambilan gambar
foto  digunakan kamera Samsung Galaxy Tab 3, dan blackberry 9900.
1.5.4  Observasi