BAB III KAJIAN ORGANOLOGIS GARANTUNG SIMALUNGUN
3.1 Klasifikasi Garantung Simalungun
Dalam pengklasifikasian Garantung Simalungun penulis mengacu pada landasan teori yang dikemukakan oleh Kurt Sach dan Hornbostel 1961 yaitu :
“Sistem pengklasifikasian alat musik ditentukan berdasarkan sumber penggetar utamapenghasil bunyi pada alat musik tersebut”. Sistem pengklasifikasian ini
terbagi menjadi empat bagian besar, berikut adalah penjelasan mengenai pengklasifikasian alat musik beserta contohnya dalam alat musik Simalungun
yaitu : 1.
Idiofonmerupakan jenis alat musik yang sumber penggetar utama bunyi adalah tubuh alat musik itu sendiri. Contohnya :
Garantung, Ogung, Mongmongan, dan Sitalasayak. 2.
Aerofon merupakan jenis alat musik yang sumber penggetar utama bunyi adalah udara. Contohnya : Ole-ole, Sordam,
Saligung, Sulim, Tulila, Sarunei buluh, dan Sarunei bolon. 3.
Membranofon merupakan jenis alat musik yang seumber penggetar utama bunyi adalah kulitmembran. Contohnya :
Gondrang sipitu-pitu, dan Gondramg sidua-dua. 4.
Kordofon merupakan jenis alat musik yang sumber penggetar utama bunyi adalah senardawai. Contohnya : Arbab, Husapi,
Tengtung, dan Hodong-hodong.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan paparan klasifikasi di atas Garantung Simalungun diklasifikasikan sebagai alat musik idiofonyang sumber penggetar utama bunyinya
berasal dari tubuh alat musik itu sendiri. Dalam sub klasifikasi idiofonGarantung Simalungun tergolong dalam xilofon, yang mana sub klasifikasi xilofon adalah
gabungan dari dua kata yaitu xilo artinya kayu dan phone artinya suara, jika digabungkan menjadi suara kayu. Secara kompleks xilofon adalah sebuah alat
musik yang termasuk dalam penggolongan perkusi yang terdiri dari batang- batang kayu dalam berbagai ukuran yang kemudian menghasilkan suara dan
menghasilkan nada. Garantung Simalungun memiliki tujuh bilah-bilah kayu yang masing-masingnya menghasilkan nada tertentu.
3.2 Konstruksi Bagian-Bagian Garantung Simalungun
3.3 Teknik Pembuatan Garantung Simalungun