Pengertian Bank Syariah Karakteristik Bank Syariah

24 b. Meningkatnya citra dan tingkat penggunaan oleh pelanggan c. Kekuatan merek d. Daya saing 3. CSR untuk peningkatan gaya hidup dan untuk menjamin pasar serta lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan Manfaat bagi masyarakat: a. Manfaat berkelanjutan b. Peningkatan kompetensi dan pemberdayaan masyarakat c. Perubahan perilaku terkait masalah lingkungan hidup dan pengelolahan limbah d. Pendidikan dan kesehatan masyarakat, infrastruktur Manfaat bagi perusahaan: a. Manfaat berkelanjutan jangka panjang b. Citra perusahaan dan persepsi masyarakat c. Peningkatan daya saing d. Kegiatan amal perusahaan Manfaat bagi masyarakat: a. Manfaat langsung yang bersifat khusus ad-hoc Manfaat bagi perusahaan: b. Tidak ada manfaat yang berkelanjutan

2.1.2 Pengertian Bank Syariah

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.Bank Islam atau biasa 25 disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi MUHAMMAD SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang mengoperasikannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Antonio dan Perwataatmadja 1997 dalam Muhamad 2014:2 membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah 1 bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam; 2 adalah bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadis; Sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi dengan atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

2.1.3 Karakteristik Bank Syariah

Pada prinsipnya, bank syariah tidak benar-benar berbeda dengan bank konvensional. Bahkan, ada beberapa persamaan yang terutama dilihat dari manajemen perbankan. Akan tetapi, terdapat sedikit perbedaan yang merupakan substansi dari hakikat kesyariahan dari lembaga keuangan perbankan.Tabel 2.1 memberikan perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. 26 Tabel 2.1 Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional No Bank Syariah Bank Konvensional 1. Harus memenuhi prinsip syariah, yaitu kegiatan usaha yang bebas dari: a. Riba Penambahan pendapatan secara tidak sah batil antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan fadhl atau transaksi yang mensyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana melebihi pokok pinjamannya karena berjalannya waktu nasi’ah. b. Maisir Transaksi yang bersifat untung-untungan bergantung pada keadaan yang tidak pasti. c. Gharar Transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui keberadannya, dan tidak dapat diserahkan saat transaksi. d. Haram Transaksi yang objeknya di larang dalam syariah. e. Zalim Transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya. Sumber: UU No. 21 Tahun 2008 Tidak harus memenuhi prinsip syariah. 27 Lanjutan Tabel 2.1 Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional No Bank Syariah Bank Konvensional 2. Sumber pendapatan nonriba: a. Pendapatan jual beli margin b. Pendapatan bagi hasil bagi hasil c. Pendapatan sewa ijarah Sumber pendapatan riba: Pendapatan bunga bank. 3. Hanya untuk jenis usaha yang halal dan bermanfaat saja Jenis usaha dapat halal dan haram, dapat bermanfaat dan tidak bermanfaat mudharat 4. Dasar ketentuan usaha: a. Fatwa Dewan Syariah DSN b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK c. Opini Dewan Pengawas Syariah DPS Otoritas Jasa Keuangan OJK 5. Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah hubungan kemitraan Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah kreditur-debitur Sumber: Muhamad 2014:97 2.1.4Kinerja Sosial Bank Syariah Secara umum, dengan melihat sejarah dan idealism awal pendirian bank syariah dapat disimpulkan bahwa bank syariah memiliki dua fungsi penting yaitu fungsi bisnis dan juga fungsi sosial.Kegiatan bank syariah antara lain, sebagai Muhamad, 2014:10: 1. Manajer investasi yang mengelola investasi atas dana nasabah dengan menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi; 2. Investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai 28 dengan prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah yang disepakati antara bank dan pemilik dana; 3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran seperti bank non-syariah sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan 4. Pengembangan fungsi sosial berupa pengelola dana zakat, infaq, shadaqah serta pinjaman kebajikan qardhul hasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwa kegiatan pertama dan ketiga berkaitan dengan fungsi bisnis, sedangkan kegiatan keempat adalah fungsi sosial dari bank syariah. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, fungsi sosial dari bank syariah ini juga dipertegas. Pada pasal 4 dinyatakan, bahwa selain berkewajiban menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu Bank Syariah dan UUS juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf nazhir sesuai dengan kehendak pemberi wakaf. Selain penghimpunan dan penyaluran zakat dan wakaf, bank syariah juga memiliki produk pembiayaan qardh dana kebajikan. Produk ini juga dapat dikategorikan sebagai wujud tanggung jawab sosial bank syariah yang tidak dapat diperoleh dari bank konvensional. Dengan demikian jelas sekali bahwa fungsi sosial dari bank syariah 29 sangat strategis dalam merealisasikan upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui instrumen ekonomi Islam yang lain. Evaluasi kinerja dalam penelitian Setiawan 2009 dalam Firmansyah 2013:131 adalah satu metode untuk mengukur pencapaian perusahaan berbasis pada target-target yang disusun diawal. Hal ini menjadi bagian penting control pengukur yang dapat membantu perusahaan memperbaiki kinerjanya dimasa depan. Dalam Islam, keberadaan evaluasi kinerja sangat dianjurkan. Konsep mushabahah merupakan representasi yang mendasar dari evaluasi kinerja, yang bias diterapkan untuk individu atau perusahaan. Hal ini kemudian menjadi landasan filosofi penting mengapa perlu dilakukan evaluasi kinerja bagi bank syariah, termasuk kinerja sosialnya. Menurut Setiawan 2009 dalam Firmansyah 2013:131, jika penelitian- penelitian yang berkaitan dengan kinerja bank syariah di Indonesia lebih banyak berfokus pada kinerja keuangan atau bisnis. Maka, beberapa pakar perbankan syariah internasional telah mencoba melihat kinerja bank syariah lebih komprehensif.Hal ini didasari oleh sebuah kesadaran bahwa perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional.Perbankan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam didirikan juga untuk mencapai sosial-ekonomi Islam seperti mewujudkan keadilan distribusi dan seterusnya. Setiawan 2009 dalam Firmansyah 2013:132 misalnya, selain menggunakan beberapa rasio keuangan yang umum digunakan seperti rasio profitability, liquidity, risk and solvency juga mengevaluasi komitmen perbankan syariah terhadap pembangunan ekonomi dan masyarakat muslim commitment to 30 domestic and Muslim community. Untuk mengevaluasi komitmen perbankan syariah terhadap pembangunan ekonomi digunakan analisis: 1. Long Term Loan Ratio LTA 2. Government Bond Investment Ratio GBD 3. Mudharabah-Musyarakah Ratio MML Dalam penelitian Setiawan 2009, upaya lebih serius untuk merumuskan sekaligus menggunakan kinerja yang khas bagi perbankan syariah dilakukan Hameed, et.al 2004. Dalam metode pengukuran kinerja bagi bank syariah tersebut rasio keuangan yang digunakan antara lain: 1. Profit Sharing Ratio Mudharabah+MusyarakahTotal Financing 2. Zakat Performance Ratio ZakatNet Asset 3. Equitable Distribution Ratio 4. Directors-Employees Welfare Ratio Average directors’ remunerationAverage employees’ welfare 5. Islamic Investment vs Non-Islamic Ratio 6. Inslamic Income vs Non-Islamic Income Ratio. Rumusan indeks kinerja bank syariah diaplikasikan mereka untuk mengevaluasi kinerja Bank Islam Malaysia Berhad BIMB dan Bahrain Islamic Bank BIB secara deskriptif.Dalam Islamicity Performance Index sebagian besarnya dapat disebut sebagai kinerja sosial sebagaimana alat evaluasi komitmen perbankan syariah terhadap pembangunan ekonomi yang digunakan oleh Samad dan Hasan diatas. 31

2.1.5 Rasio Kinerja Sosial Bank Syariah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

1 26 110

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 19

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10