Jenis Data Metode Pengumpulan Data Uji Asumsi Klasik

45 Adapun daftar nama Bank Umum Syariah BUS yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Nama Bank Umum Syariah Kriteria Penentuan Sampel Sampel 1 2 3 1 PT. Bank BCA Syariah Sampel 1 2 PT. Bank BNI Syariah Sampel 2 3 PT. Bank BRI Syariah Sampel 3 4 PT. Bank Syariah Bukopin X 5 PT. Bank Jabar Banten Syariah Sampel 4 6 PT. Bank Syariah Mandiri Sampel 5 7 PT. Bank Maybank Syariah Indonesia X 8 PT. Bank Mega Syariah Sampel 6 9 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Sampel 7 10 PT. Bank Panin Syariah X 11 PT. Bank Victoria Syariah X X Sumber: www.bi.go.id diolah 2015 Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bank Umum Syariah, periode waktu tahun 2009 sampai dengan 2014 tetapi terdapat 3 Bank Umum Syariah yang tidak melaksanakan fungsi sosial pada tahun 2009 yaitu: PT. Bank BCA Syariah, PT. Bank BNI Syariah, dan PT. Bank Jabar Banten Syariah. Sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 observasi.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan melalui media internet, buku-buku referensi, surat kabar, jurnal-jurnal penelitian dan literature penelitian lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan 46 dalam penelitian. Data sekunder pada penelitian ini meliputi data laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah BUS.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui studi dokumentasi berupa literatur jurnal penelitian-penelitian, serta laporan- laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti termasuk laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia BI. Melalui media internet dengan situs www.bi.go.id.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square OLS.Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional Situmorang dan Lufti, 2011:99. 1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas Data adalah untuk menguji apakah model regresi variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara: 47 a. Melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi normal yang mendekati distribusi normal. b. Dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai yang umum dipakai adalah nilai Tolerance 0,10 atau dengan nilai VIF diatas 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi kemungkinan adanya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram scatterpoot, dimana sumbu X adalah 48 residual SRESID dan sumbu Y adalah nilai Y yang diprediksi ZPRED. Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah sumbu 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam suatu model regresi. 3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.Masalah ini muncul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau times series data karena gangguan pada seseorang individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi: a. Bila nilai D-W terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, yang berarti ada autokorelasi sama dengan nol, yang berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai D-W lebih rendah dari batas bawah dl, maka koefisien autokorelasi sama lebih besar nol, yang berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai D-W lebih besar dari pada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada korelasi negative. 49 d. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau D-W terletak antara 4-du dan 4-dl, maka tidak dapat disimpulkan. 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

1 26 110

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 19

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10