relevant international instruments in this field, in particular where the child would otherwise be stateless.
Article 8 1. States Parties undertake to respect the right of the child to preserve his
or her identity, including nationality, name and family relations as recognized by law without unlawful interference.
2. Where a child is illegally deprived of some or all of the elements of his or her identity, States Parties shall provide appropriate assistance and
protection, with a view to re-establishing speedily his or her identity. Sama halnya dengan International Covenant on Civil and Political Rights,
Convention on the Rights of the Child 1989 juga memberikan ketentuan yang sama bahwa negara harus menjamin hak-hak ini untuk melindungi status
kewarganegaraan anak.
5. Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman, or Degrading
Treatment or Punishment
Pada Pasal 6 ayat 3 konvensi ini ditentukan bahwa: Article 6 3:
“Any person in custody pursuant to paragraph 1 of this article shall be assisted in communicating immediately with the nearest
appropriate representative of the State of which he is a national, or, if he is a stateless person, with the representative of the State where he usually
resides.”
Terjemahan pasal: Pasal 6 ayat 3:
“Setiap orang yang berada dalam ditahan berdasarkan ayat 1 dari pasal ini, harus dibantu untuk segera berkomunikasi dengan perwakilan
terdekat dari negara dimana ia merupakan warga negara, atau, jika tidak memiliki kewarganegaraan, harus dibantu untuk berkomunikasi dengan
perwakilan dari negara tempat ia biasanya berada.”
Konvensi ini memberikan perlindungan yang sama baik kepada warga negara tertentu maupun kepada orang tanpa kewarganegaraan, karena pada pasal
tersebut dijelaskan bahwa seseorang dapat dibantu melaporkan perlakuan atas tindakan yang dilarang dalam konvensi tersebut terhadapnya, kepada wakil dari
negaranya yang berada pada negara tersebut, atau jika seseorang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan, maka boleh melaporkannya kepada wakil dari
negara ia biasa bertempat tinggal.
68
6. Convention on the Rights of Person with Disabilities
Ditetapkan melalui Resolusi Majelis Umum pada 13 Desember 2006 dan mulai berlaku pada 3 May 2008. Konvensi ini bertujuan untuk melindungi hak
dan harga diri orang-orang penyandang cacat. Pihak dari perjanjian dituntut untuk mendukung, melindungi dan memastikan kenikmatan penuh atas hak asasi
manusia untuk orang penyandang cacat dan memastikan mereka mendapatkan kesetaraan penuh dalam hukum.
Article 18 - Liberty of movement and nationality 1. States Parties shall recognize the rights of persons with disabilities to
liberty of movement, to freedom to choose their residence and to a nationality, on an equal basis with others, including by ensuring that
persons with disabilities: a Have the right to acquire and change a nationality and are not
deprived of their nationality arbitrarily or on the basis of disability; b Are not deprived, on the basis of disability, of their ability to obtain,
possess and utilize documentation of their nationality or other documentation of identification, or to utilize relevant processes such as
immigration proceedings, that may be needed to facilitate exercise of the right to liberty of movement;
c Are free to leave any country, including their own; d Are not deprived, arbitrarily or on the basis of disability, of the
right to enter their own country.
2. Children with disabilities shall be registered immediately after birth and shall have the right from birth to a name, the right to acquire a
68
Claiming Human Rights: Guide to International Procedures Available in Cases of Human Rights Violations in Africa, “ Definitions of the Right to a Nationality”,
http:www.claiminghumanrights.orgnationality_definition.html, diakses pada 22 Juli 2015.
nationality and, as far as possible, the right to know and be cared for by their parents.
Pasal tersebut diatas menuntut hak orang-orang penyandang cacat untuk mendapatkan kebebasan bergerak, kebebasan untuk memilih kependudukannya
dan kewarganegaraannya, menerima dan merubah kewarganegaraannya dengan kapasitas yang sama dengan orang lain, dan juga mencegah penolakan atas dasar
penyandang cacat. Anak-anak yang menyandang cacat juga dilindungi hak atas kewarganegaraannya dan juga hak untuk mengetahui dan diasuh oleh orang tua
mereka.
7. Convention on the Nationality of Married Women