Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni menerima receiving yaitu bahwa orang mau memperhatikan stimulus yang diberikan. Merespon
responding yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Menghargai
valuing yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Bertanggung jawab responsible
yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan seegala resiko merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmodjo, 2010 : 30.
c. Praktik atau Tindakan practice Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan factor
pendukung atau suatu yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain.
Tindakan mempunyai beberapa tingkatan yakni respons terpimpin guided response yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan contoh merupakan indicator praktik tingkat pertama. Mekanisme mechanism yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat kedua. Adopsi adoption yaitu suatu praktik atau
tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasikannya
tanpa mengurangi
kebenaran tindakan
tersebut Notoadmodjo, 2010 : 31.
2.2 Personal Higiene
Higiene ialah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena
pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.
Personal higiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan
diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan perorangan sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu , keamanan dan kesehatan Potter, 2005. Menurut Tarwoto 2004 personal higiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. 2.2.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene
Menurut depkes 2000 faktor- faktor yang mempengaruhi personal higiene adalah :
a. Citra tubuh body image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri.
Misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b. Praktik sosial Pola praktik sosial juga dapat mempengaruhi personal higiene, karena orang
cenderung meniru perilaku orang lain. Contoh : anak akan meniru jika temannya selalu menjaga kebersihan
c. Status sosial ekonomi Personal higiene memerlukan alat dan bahan yang memerlukan biaya untuk
mendapatkannya. d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal higiene akan mempengaruhi perilaku personal higiene seseorang. Jika ia mempunyai pengetahuan yang baik, maka ada
kemungkinan personal higienenya juga baik. e. Budaya
Di sebagian masyarakat, jika seseorang sakit tertentu tidak boleh dimandikan. f.
Kebiasaan seseorang Kebiasaan orang untuk menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti sabun, sampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentusakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
2.3 Anak Berkebutuhan Khusus