d. Dukungan pada Harga Diri Esteem Support Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian
semangat, persetujuan pada pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam
membangun harga diri dan kompetensi. e. Dukungan dari Kelompok Sosial Network Support
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa menjadi anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktivitas sosial dengan kelompok.
Dengan begitu individu akan memiliki perasaan senasib.
2.6 Sekolah Luar biasa SLB
Sekolah Luar Biasa SLB merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk menangani dan memberikan pelayanan pendidikan secara khusus bagi
penyandang jenis kelainan tertentu. Dalam pelaksanaannya SLB terbagi atas beberapa jenis sesuai dengan kelainan peserta didik, yaitu:
a. SLB Bagian A, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik yag menyandang kelainan pada
penglihatan Tunanetra. b. SLB Bagian B, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan
pendidikan secara khusus untuk peserta didik yag menyandang kelainan pada pendengaran Tunarungu
c. SLB Bagian C, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunagrahita ringan dan SLB Bagian
C1, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunagrahita sedang.
d. SLB Bagian D, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunadaksa tanpa adanya gangguan
kecerdasan dan SLB D1, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan
pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunadaksa yang disertai dengan gangguan kecerdasan.
e. SLB Bagian E, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunalaras.
f. SLB Bagian G, yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan
pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunaganda. Adapun Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB adalah sekolah pada tingkat dasar
yang menampung beberapa jenis kelainan, yaitu : tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, bahkan juga tunaganda yang ditampung dalam satu atap. Dalam
pelaksanaannya biasanya ruangan disekat-sekat sebagai pemisah sesuai dengan jenis kelainannya. Pendirian SDLB dimaksudkan untuk menuntaskan gerakan wajib
belajar pada tingkatan sekolah dasar. Oleh karenanya SDLB dibangun di tempat- tempat yang tidak terdapat SLB dan jumlah ABK dari masing-masing jenis kelainan
relative sedikit jumlahnya, yang dirasa belum perlu membangun kelas atau SLB sesuai dengan jenis kelainan masing-masing.
2.7 Teori Snehandu B. Kar