7. Prinsip-Prinsip Dakwah
a. Kembali kepada Al Qur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyah yang
shahih dengan pemahaman Salafush Shalih Radhiyallahu „Anhum sebagai pengamalan firman Allah „Azza wajalla,
Artinya: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang- orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah
dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-
buruknya tempat kembali.” Qs. An-Nisaa: 115
62
Dan juga sebagai implementasi dari firman Allah Ta’ala:
Artinya: “Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah
beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam
permusuhan dengan kamu. Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Ma
ha Mengetahui”. Qs. Al Baqarah: 137
63
b. Tashfiyah atau mensucikan kehidupan kaum muslimin dari noda-noda
kesyirikan dalam berbagai bentuknya, memperingatkan dari bid’ah yang mungkar dan pemikiran-pemikiran batil yang menyusup ke
dalam tubuh kaum muslimin, membersihkan sunnah nabi dari riwayat- riwayat dha’if dan palsu yang mengotori kemurnian Islam dan
menghambat kemajuan kaum muslimin demi menunaikan amanah ilmiyah.
62
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahnya, h.140
63
Ibid, h. 35
J uga sebagai realisasi firman Allah Ta’ala :
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Qs. Al Maidah: 2
64
c. Membina kaum muslimin di atas agama mereka yang haq, mengajak
mereka untuk mengamalkan hukum-hukum agama Islam dan berhias diri dengan keutamaan dan akhlak Islam. Yang demikian akan
memberikan jaminan
untuk mendapatkan
ridha Allah
dan merealisasikan kebahagiaan dan keluhuran. Itu semua merupakan
bentuk perwujudan sifat yang Allah sematkan terhadap kelompok yang selamat dari kerugian,
Artinya: “Dan mereka saling mewasiatkan dengan kebenaran dan
kesabaran”. Qs. Al Ashar: 3
65
Dan juga sebagai ketundukan terhadap perintah Allah Ta’ala,
Artinya: “Akan tetapi dia berkata:”Hendaklah kamu menjadi
orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Alkitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. Qs. Ali Imran: 79
66
d. Menghidupkan metode ilmiyah yang islami dan benar dengan
bimbingan Al Qur’an dan As-Sunnah di atas manhaj Salafush Shalih, dan melenyapkan kebekuan taqlid madzhab serta membuang fanatik
hizbi kelompok yang membelenggu akal kebanyakan kaum
64
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahnya, h.156
65
Ibid, h. 1099
66
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahnya, h.89
muslimin. Serta mewujudkan ukhuwah islamiyah di atas akidah dan manhaj Ahlus Sunnah sebagai pelaksanaan terhadap firman Allah
Subhanahu Wa Ta’ala,
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama
Allah, dan janganlah kamu bercerai- berai”. Qs. Ali Imran: 103
67
e. Tidak memprovokasi kaum muslimin untuk melawan pemerintahnya
meski mereka lalim, tidak melalui mimbar-mimbar khutbah atau pun melalui sarana-sarana lainnya, karena yang demikian menyelisihi
sunnah Salafus Shalih.
68
8. Tujuan Dakwah