Pengertian Manajemen Ruang Lingkup Manajemen Program Dakwah

10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Manajemen Program Dakwah

1. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen jika ditinjau dari segi bahasa mempunyai arti pemanfaatan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan atau sasaran yang dimaksudkan. 1 Sedangkan pengertian manajemen menurut istilah memiliki pengertian yang sangat beragam. Dalam literatur Ilmu Manajemen ada tiga pengertian manajemen jika dilihat dari segi istilah, Pertama; manajemen sebagai suatu proses, kedua; manajemen sebagai suatu seni art dan sebagai suatu ilmu, ketiga; manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. 2 Menurut pengertian yang pertama yakni manajemen sebagai suatu proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner dalam bukunya Manajemen yang dikutip oleh T. Hani Handoko mengatakan bahwa “ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 3 Hal senada juga dikemukakan oleh Robert Kreitner dalam bukunya Manajemen yang dikutip oleh Zaini Muchtarom mengatakan bahwa 1 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia Press, h. 512 2 M.Manulang, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006 cet ke-XIX, h. 3 3 T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, Yogyakarta: BPFE, 1984, h. 8 “ Management is the process of working with and through others to achieve organizational objectives in a changing environment. Central to this process is the effective and effic ient use of limited resources” Manajemen ialah proses bekerja dengan dan melalui orang-orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah. Proses ini berpusat pada penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sumber daya yang terbatas. 4 Menurut pengertian yang kedua, yang mengatakan bahwa manajemen adalah sebuah seni dan ilmu, yaitu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, penyusunan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan dikemukakan oleh A.W. Widjaya yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 5 Pemahaman manajemen sebagai suatu seni dan ilmu juga dikuatkan oleh pendapat Winardi yang di kutip oleh Abdul Syani yang mengatakan bahwa manajemen adalah suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis, dikumpulkan dan diterima sehubungan dengan pengertian tentang kebenaran-kebenaran universal. 6 Pengertian manajemen yang ketiga, yang berpendapat bahwa manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dikemukakan oleh George R. Terry yang dikutip oleh Mochtar Effendi, mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu tindakan perbuatan seseorang 4 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta: Al Amin Press, 1996,cet ke-I,h.36 5 A.W.Widjaya, Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 1990, cet ke-II, h. 13 6 Abdul Syani, Manajemen Organisasi, Jakarta: Bina Akasara, 1992, h. 6 yang berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, sedangkan tanggung jawab tetap di tangan yang memerintah. 7 Pengertian ketiga ini, juga dikemukakan oleh Laurent A. Aply yang dikutip oleh Jawahir Tantowi, mengatakan bahwa “ Management is art of getting think done though people ” Manajemen adalah seni untuk mengerakan orang melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil tertentu melalui orang lain dan dengan cara tertentu. 8 Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam proses pencapaian suatu tujuan organisasi yang telah ditentukan melalui pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengarahan sumber daya dalam organisasi. Dari pendapat para ahli yang beraneka ragam, tetapi mempunyai beberapa persamaan tersebut di atas, dapat disimpulkan, bahwa manajemen mempunyai beberapa unsur pokok; a. Seni dan Ilmu Dipandang sebagai seni karena manajemen di dalam penerapannya di lapangan membutuhkan “ seni “ tersendiri. Contoh, dua orang manajer A dan B sama-sama memberikan kritik terhadap kinerja bawahannya, tetapi berdampak bereda pada anak buahnya. Anak buah manajer A merasa tersinggung, malu, dan marah serta merasa kehilangan harga dirinya. Mengapa ? Karena ia dikritik di depan rekan pekerja lainnya dengan cara yang kasar. Anak buah manajer B justru merasa termotivasi 7 Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986, h. 9 8 Jawahir Tantowi, Unsur-unsur Manajemen Menurut Al Quran,Jakarta: Pustaka Al- Husna,1983, h. 9 setelah dikritik. Mengapa ? Karena manajer B berbicara dari hati ke hati di tempat kerjanya sehingga bawahan tidak merasa malu dan kehilangan muka. Di sinilah “seni” dari manajemen. Suatu kegiatan yang sama dilakukan dengan cara yang berbeda mungkin saja hasilnya bebeda, bahkan mungkin bertolak belakang. 9 Manajemen sebagai ilmu karena kebenarannya bisa dibuktikan secara ilmiah. Artinya, konsep-konsep di dalam manjemen berlaku secara umum di mana pun kegiatan manajerial dilakukan. Hal ini terjadi karena konsep-konsep di dalam manajemen dicari dan dirumuskan secara ilmiah pula. 10 b. Tujuan yang ingin dicapai Manajemen berkaitan erat dengan organisasi. Alasan utama sekelompok orang mengorganisir adalah karena ia tidak bisa mencapai tujuan sendiri, sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Kesimpulannya, inti dari manajemen adalah pencapaian tujuan. 11 c. Kegiatan atau fungsi Kesimpulan yang bisa diambil dari pendapat para ahli seperti tersebut terdahulu, walaupun mereka mempunyai penekanan berbeda, pencapaian tujuan di dalam manajemen selalu melalui kegiatan atau proses tertentu. Kegiatan selalu diawali dari perencanaan dan diakhiri pengawasan atau evaluasi. 12 9 Zaennudin Achmad dan Wahyono, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Penerbit Fajar 2002, h. 4 10 Ibid. 11 Ibid. 12 Ibid d. Obyek berupa manusia dan benda dengan titik berat pada manusia Inilah alasan utama, mengapa sampai saat ini, bahkan mungkin seterusnya peranan orang atau karyawan di dalam organisasi tidak bisa digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membuat banyak pekerjaan digantikan oleh mesin. Absensi, mesin- mesin tradisionil yang dioperasikan banyak orang, pengatur surat, sudah mulai digantikan oleh mesin, tetapi tetap saja membutuhkan orang sebagai operator atau bahkan pengawas dari kerja mesin tersebut. 13

2. Unsur-Unsur Manajemen