mengevaluasi hasil dari pelaksanaan dakwah selama waktu yang telah ditentukan. Tanpa  adanya  sebuah  manajemen,  maka  sebuah  wadah  dakwah  tidak  akan
berjalan  dengan  baik.  Ini  artinya  visi  dan  misi  serta  tujuan  yang  diemban  akan terbengkalai.
9
A. Sejarah Berdirinya Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia
10
Artinya: “Yang  memakmurkan  masjid-masjid  Allah  hanyalah  orang  –
orang  yang  beriman  kepada  Allah  dan  hari  kemudian,  tetap  mendirikan  sholat, menunaikan zakat serta tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah. Maka
merekalah  yang  diharapkan  termasuk  golongan  orang –  orang  yang  mendapat
petunjuk” QS. At Taubah : 18
11
“Ada tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi mereka dihari kiamat yang tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang
Adil.  Anak  muda  yang  tumbuh  menjadi  dewasa  dalam  keadaan  selalu  mengabdi kepada Allah SWT, Seorang yang hatinya terpaut di Masjid… Bukhari-Muslim
Jika Kalian melihat pemuda yang membiasakan diri pergi ke masjid, maka saksikanlah bahwa dia adalah mukmin sejati....” AlHadits
Artinya: ”....Sesungguhnya  mereka  itu  adalah  pemuda-pemuda  yang
beriman kepada Robb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk...” QS. Al Kahfi : 13
12
Masjid  pada  zaman  Rasulullah  SAW  merupakan  pusat  kegiatan  ummat
Islam  activity  center  yang  didalamnya  dibahas  dan  dibangun  masyarakat madani, tempat dimana sebuah perubahan dimulai. Remaja Masjid, adalah sebuah
fenomena  yang  menarik  yang  berkembang  akhir-akhir  ini,  disaat  hedonisme
9
Moekijat.  Pengantar  Sistem  Informasi  Manajemen.  Bandung:  PT.  Remaja  Rosda Karya, 1994, ha.l  8-9.
10
Dokumentasi JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta.
11
Departemen Agama RI, Al-Qu r’an dan terjemahnya, h.280
12
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahnya, h. 444
menjadi  kiblat  banyak  golongan  muda  dengan  beralaskan  kebebasan  anak  muda berekspresi, namun para remaja yang sering berhimpun di masjid mereformasi diri
mereka  sendiri  dan  mengorganisasikan  diri  untuk  memperbaiki  diri  dan lingkungan mereka dari masjid-masjid disekitar mereka.
Pemuda,  dari  zaman  ke  zaman,  memegang  peranan  penting  dalam mengawal  perubahan  sebuah  bangsa.  Sejak  dulu  hingga  sekarang,  pemuda
merupakan  pilar  kebangkitan.  Dalam  setiap  kebangkitan  sebuah  bangsa,  pemuda adalah  rahasia  kekuatannya.  Dan  dalam  setiap  perubahan,  pemuda  adalah
pengibar  panji-panjinya.  Pemuda  dan  Remaja  Masjid  merupakan  pilar-pilar kebangkitan bangsa yang harus dikelola dengan baik, diberikan kesempatan untuk
mengembangkan  diri  mereka  sendiri,  mengorganisasikan  setiap  potensi  yang mereka miliki, hingga akhirnya menyumbangkan perubahan besar sebuah bangsa,
menuju  bangsa  dengan  harkat  dan  martabat  yang  ditopang  oleh  generasi  muda pemuda  dan  remaja  masjid    yang  memiliki  komitmen  moral  yang  tinggi  dan
semangat pantang menyerah. Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia atau JPRMI, bermula dari
keinginan aktivis pemuda atau remaja masjid untuk bekerja sama diantara mereka serta bentuk keprihatinan atas kondisi perkembangan institusi pemuda atau remaja
masjid dewasa ini. Banyak fakta ditemukan, ada Organisasi Pemuda dan Remaja Masjid  OPRM  namun  tidak  ada  pengurusnya,  ada  OPRM  punya  pengurus  tapi
tidak  mempunyai  agenda  kegiatan  yang  jelas,  atau  ada  OPRM  namun  terjebak pada kegiatan rutin tahunan saja, tanpa tahu kemana akan diarahkan anggotanya.
D engan latar belakang tersebut, maka pada tanggal 7 Sya’ban 1426 H atau
bertepatan  dengan  tanggal  11  September  2005  M  bertempat  di  Masjid  Agung Sunda  Kelapa,  sekumpulan  OPRM  melakukan  Musyawarah  Besar  I  dan
mendeklarasikan pendirian JPRMI, yang dilakukan oleh 36 utusan dari 27 OPRM. Diantara  OPRM  yang  sudah  bergabung  saat  itu  adalah  RISKA-Menteng  Jakarta
Pusat, YISC Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan, PRISMA At-Tin Jakarta Timur,  MADARIS  Islamic  Center  Jakarta  Utara,  RISMATA  At-Taqwa
Kemanggisan Jakarta Barat. Informasi pendirian JPRMI ini menyebar baik melalui media massa karena
kiprah pada penolakan Aksi Pornografi dan Pornoaksi yang diselenggarakan oleh JPRMI  dan  dihadiri  oleh  sekitar  5000  orang  anggota  remaja  masjid  se-DKI
Jakarta,  dan  sebaran  melalui  milis-milis  di  internet.  Berdasarkan  desakan  dari daerah-daerah  untuk  bergabung  dengan  JPRMI  yang  sangat  tinggi,  maka  pada
tanggal 19 Mei 2006 dideklarasikanlah JPRMI Nasional yang dihadiri oleh utusan dari 30 Propinsi seluruh Indonesia.
Organisasi  ini  bersifat  independent  dengan  tetap  menjunjung  tinggi ukhuwah  islamiyah  dan  akhlakul  kharimah.  Tujuan  dari  terbentuknya  JPRMI  ini
adalah  mensinergikan  potensi-potensi  pemuda  dan  remaja  masjid  untuk memperkuat dakwah Islamiyah, dan menambah pemuda  dan remaja masjid yang
mampu  memakmurkan  masjid  dan  melahirkan  pemimpin-pemimpin  masyarakat dan bangsa yang berbasis kemasjidan.
B. Visi, Misi dan Tujuan JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta