Pendapat Tokoh Masyarakat Terhadap Pernikahan Adat Betawi Hal-Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Proses Khitbah Dan Walimah

Baku hantam pun terjadi. Sudah pasti, akhirnya lelakilah yang menang. Usai memenangi petarungan pengantin perempuan pun biasanya meminta pihak lelaki untuk memamerkan kebolehannya dalam membaca Al- Qur’an. Dan sudah pasti lagi, mampu dilewati. 1 3. Pelaksanaan pernikahan Akad nikah atau ijab qabul, dalam akad nikah tidak ada yang berbeda, akad nika dilangsungkan sesuai dengan rukun dan syarat nikah yaitu ada : a. Mempelai pria dan mempelai wanita b. Wali nikah c. Dua saksi Pelaksanaan akad nikah dan walimah dilaksanakan di tempat mempelai wanita. Pelaksanaan akad nikah dengan di hadidri para tamu undangan dan masyarakat sekitar.

B. Pendapat Tokoh Masyarakat Terhadap Pernikahan Adat Betawi

Kembangan Utara Jakarta Barat 1. Pendapat kepala KUA 2 a. Saya tidak begitu faham dengan pernikahan adat betawi kembangan utara Jakarta Barat. Mengenai besarnya biaya pernikahan menurut saya kaupun 1 Hasil Wawancara Pribadi dengan Bang Nurdin, Tokoh Adat Betawi Kembangan, Jakarta 12 Februari 2011 2 Hasil Wawancara Pribadi dengan H. Jayadih Ali S.Ag, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan kembangan, Jakarta 14 Maret 2011 membutuhkan waktu dan biaya yang banyak jika memang itu sesuai dengan kesepakatan bersama maka itu tidak masalah dan biaya pernikahan hendaknya semampunya dengan kemampuan tuan rumah shohibul bait. b. Memang dalam ajaran Islam pernikahan tidak seperti itu dan kalau bertentangan itu beleum terjadi selama hal- hal yang mengandung ma’siat itu tidak ada, tetapi kalau sampai dikatakan bertentangan dengan Al- Qur’an itu belum terjadi. c. Selama ini dalam pernikahan adat betawi kembangan utara Jakarta Barat tidak ada yang bertentangan dengan syariat Islam dan peraturan pemerintah d. Da ssuai dengan adat masing-masing. Tetapi dengan catatan adat tidak dapat mengalahkan agama sekalipun teguh dengan adat tetap adat tidak dapat mengalahkan agama apabila adat menimbulkan berakibat buruk maka harus di hilangkan. 2. Pendapat tokoh agama a. Ustad Muhammad Izih Pendapat saya tetang pernikahan adat betawi kembangan utara Jakarta Barat. Tidang mengandung unsur keluar dari ajaran agama, selama dlam proses khitbah dan walimah tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam 3 . 3 Hasil Wawancara Pribadi dengan Ustadz Izih, Tokoh Masyarakat Kembangan, Jakarta 12 Februari 2011

C. Hal-Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Proses Khitbah Dan Walimah

Menurut Hukum Islam Selama adat pernikahan tersebut belum melanggar hukum syariat maka tidak apa-apa tetapi jika syariat Islam dalam kaitannya dengan pelaksanaan khitbah itu dilanggar maka hukumnya haram misalkan antara lain. 1. Meminang wanita yang sudah dipinang oleh orang lain 4 . Sebagaiman Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 5 Artinya : “Dari Umar r.a. Berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: Janganlah seorang laki-laki meminang pinangan saudaranya, hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau mengizinkannya melakukan pinangan”. HR. Bukhari. Dengan demikian seseorang dilarang untuk meminang seorang wanita yang berada dalam pinangan orang lain karena hal itu dilarang oleh agama dan dapat memutuskan tali silaturahmi antara sesama. 4 Husein Muhammad, Tuntunan Upacara Perkawinan Islami, Bandung, Irsyad Baitus Salam, 1999, cet. I, h. 111. 5 Abii Abdillah Muhammad Bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, Beirut: Daar al-Fikr, 1992, juz-3, h. 251. 2. Meminang istri orang yang ditalak raj’i. Salah satu larangan bagi orang yang ingin meminang adalah meminan g istri orang lain yang ditalak raj’i, sebelum habis masa iddahnya. Ia tidak dihalalkan melakukan pinangan itu baik terang-terangan maupun samara-samar. Wanita dalam hal ini, secara hukum masih sebagai istri bagi orang yang menceraikannya dan bias ditarik kembali kapanpun ia mau, asal masih dalm masa iddah. 3. Meminang wanita dalam masa iddah. Islam melarang seseorang meminang wanita yang masih dalam masa iddah, baik karena dicerai atau karena ditinggal mati suaminya. Yang dilarang adalah menyatakan peminangan secara terang-terangan, adapun apabila dilakukan dengan isyarat yang dimengerti maksudnya, tapi tidak terang- terangan dalam mengucapkannya, maka hukumnya boleh. Sebagimana firman Allah SWT.:                                                    Artinya: “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan keinginan mengawini mereka dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut- nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan kepada mereka perkataan yang maruf dan janganlah kamu berazam bertetap hati untuk beraqad nikah, sebelum habis iddahnya. dan Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun ”.Q.S. Al- Baqarah 235 4. Tukar Cincin Diantara tradisi kafir yang banyak diikuti oleh kaum muslim adalah bertukar cincin ketika bertunangan. Padahal banyak hadits yang menjelaskan tentang larangan memakai cincin emas bagi pria dan larangan mengikuti perilaku orang-orang kafir. Karna Islam mempunyai aturan sendiri dalam melangsukan pernikahan. Dengan demikian bahwa mas dan sutera haram bagi kaum laki-laki. 6 Dan di bolehkan bagi kaum wanita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : 7 Artinya : Dari Ali Ra, ia berkata : Saya melihat Rasululullah SAW. Memegang kain sutera di tangan kanannya, kemudian memegang emas dim tangan kirinya, kemuadian bersabda : “Sesungguhnya 6 Muhammad Nashih Ulwan, Tata Cara Meminang Dalam Islam, Alih bahasa A. Ahmad Al- Wakidy, solo, CV. Pustaka Manthiq, 1995, cet. Ke-4, h. 47. 7 Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Semarang: CV Toha Putra, dua benda ini adalah haram bagi umatku yang laki- laki”. HR. Abu Dawud Demikian juga Islam melarang menggunakan alat-alat yang terbuat dari mas dan dari sutera karena dilarang oleh Rasulullah SAW : 8 Artinya : Dari khuzaifah, Ra. Ia berkata : “Rasulullah SAW melarang kita minum pada tempat cangkir yang terbuat dari mas dan perak dan melarang makan pada piring yang terbuat dari mas dan perak, serta memakai sutera dan duduk diatasnya” HR. Bukhari . Adapun pemakaian cincin yang terbuat dari perak bagi kaum lelaki dianjurkan disunahkan oleh Islam. Dalam hadits lain disebutkan: Rasulullah SAW bersabda : 9 ِArtinya : Dari Ibnu Umar, RA. Ia berkata: “ Bersabda Rasulullah SAW, barangsiapa yang menyerupai satu kaum, maka ia termasuk diantaranya. ”HR. Abu Daud. 8 ِِAbii Abdillah Muhammad Bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, Beirut: Daar al-Fikr, juz-3, h. 25. 9 Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Semarang: CV Toha Putra, h. 757 Maksudnya bergaul itu terletak yang di ikutinya, bila bergaul dengan yang baik-baik, akan memberi pengaruh baik dan sebaliknya 10 5. Kebebasan bergaul antara pria dan wanita yang sudah bertunangan . Sering terjadi ditengah masyarakat kita, laki-laki dan perempuan yang telah bertunangan bebas bergaul berduaan, pergi bersama-sama seperti suami istri, berbincang dan bercengkerama sehingga merusak tata pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Perbuatan semacam ini dilarang oleh Islam sebagimana sabda Rasulullah SAW.: 11 Artinya : Dari Jabir RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “ tidak boleh seorang laki-laki bermalam pada rumah wanita, kecuali ia sudah menikah atau mahramnya HR. Imam Muslim Oleh sebab itu Janganlah seseorang laki-laki bersenang-senang dengan seseorang perempuan, melainkan hendaklah perempuan mahramnyaitu mahramnya. 12 10 Ibid., h. 47. 11 Hafidz Dzakiyu ad- Diin Abdul Mu’aziim al-Mundziriy, Mukhtasar Shahih Muslim, Solo, Riyadh Darussalam, 19996,cet. 1. 12 Muhammad Thalib,15 Tuntunan Meminang Islami, Bandung, Irsyad Baitus Salam, 1999, cet.I, h. 47. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda : 13 Artinya : Dari Ibnu Abbas RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Tidak boleh seorang laki-laki bersembunyi bersamaan dengan seorang perempuan, kecuali bersama mukrimya” HR. Bukhari 6. Mengkhitbah lamaran orang kafir Larangan menikahkan perempuan muslimah kepada lelaki musyrik atau kafir juga diperuntukkan lelaki muslim kepada perempuan musyrikah atau kafirah. Larangan itu pun terdapat pada surat dan ayat yang sama yaitu sebelum ayat yang melarang menikah kepada lelaki musyrik sebagai mana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2 : 221:               2 221 Artinya : “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu ..” QS. Al- Baqarah 221 7. Menuntut mahar yang tinggi. 13 Abii Abdillah Muhammad Bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari. Beirut: Daar al-Fikr, juz-3, h. 251. Menurut Islam sebaik-baik mahar adalah yang murah dan mudah, tidak mempersulit atau mahal. Memang mahar itu hak wanita, tetapi Islam menyarankan agar mempermudah dan melrang menuntut mahar yang tinggi yang memberatkan salah satu pihak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : 14 Artinya : Dari Uqbah bin Amir Ra., ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW. “Sebaik-baik maskawin itu adalah yang termudah gampang HR. Abu Dawud. Dengan demikian dalam rumah tangga yang Islami, suami-istri harus saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing, serta harus tau pula hak dan keawibannya serta memahami tugas dan fungsinya masing- masing yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sengingga tidak terjadi hal-hal yang menodai pernikahan dan dapat mengantipasi hal-hal diatas.

D. Walimah