Deskripsi Novel Moga Bunda Disayang Allah

44 kejadian itu, yang dikerjakan Karang hanya tidur sepanjang hari dan pergi mabuk ketika malam hari, begitu terus selama tiga tahun. Sebenarnya Karang adalah sosok pemuda yang baik dan sayang terhadap anak-anak.Bukan orang lain yang menyalahkan Karang karena telah lalai mengenai keselamatan orang lain. Tak ada yang lebih pedih, jika dirinya sendiri yang memvonis bersalah. Dengan keputus asaanya Bunda seperti mendapat angin segar. Bunda mengetahu kabar mengenai Karang yang memang menyukai anak-anak. Mendengar kabar berita seperti itu Ibu Melati pun mengirim surat agar Karang mau untuk membantu Melati mengenal dunia. Satu, dua bahkan lebih surat yang dikirimkan ibu Melati tak kunjung mendapatkan balasan. Akhirnya ibu Melati menemui langsung Karang memohon untuk membantu putrinya Melati mengenal dunia. Namun, Karang tetap menolak permohonan dari ibu Melati. Bunda sempat sedikit frustasi dengan Karang yang tak mau membantu dan akhirnya tidak beberapa lama Karang menawarkan diri dan mau membantu Melati mengenal dunia karena kecintaannya terhadap anak-anak Karang menerima tawaran untuk membantu Melati. Cara Karang mendidik Melati yang sangat keras dan ditentang oleh Tuan HK. Karang tidak segan-segan membentak walaupun Melati tak mendengar, memukul, bersikap kasar, dan lain sebagainya.Melihat itu dan terlebih ketika mengetahui Karang seorang pemabuk,Tuan Hk menjadi kian marah. Dia mengusir Karang. Namun Bunda Melati memiliki satu keyakinan Karang bisa membantu Melati. Jadilah selama hampir satu bulan Karang tinggal 45 dikediaman keluarga Tuan HK. Kebetulan Selama sebulan itu tuan HK bertugas ke Jerman untuk mengurusi bisnis keluarga mereka disana. Perjuangan Melati untuk mengenal dunia tidak semudah yang dibayangkan, karena tidak mudah menemukan metode pengajaran bagi Melati. Bagaimana cara Melati bisa mendengar apa yang dikatakan Karang, bagaimana caranya Melati bisa melihat, bahkan untuk menangis saja Melati tidak bisa menemukan kosakata yang benar. Dunia Melati benar-benar gelap. Melati tidak memunyai akses untuk tahu. Tidak memunyai cara mengenal apa yang ingin dia kenal. Karang tetap berusaha membantu Melati berkat cintanya terhadap anak- anak. Perjuangan Karang membantu Melati penuh rintangan. Rintangan pertama berawal dari niat Karang yang sudah mau membantu Melati. Karang pertama kali datang kerumah Melati mendapat penolakan dari sang ayah, dimana ayah tidak mengijinkan Melati untuk diajarkan oleh seorang pemabuk, bergajulan. Dengan berjalannya waktu dan mendapat bujukan dari Ibu akhirnya ayah luluh dan mengijinkan Melati diajarkan oleh Karang. Karang diberi waktu oleh ayah atau tuan Hk selama seminggu. Selama seminggu Karang mengajarkan Melati dengan cara yang salah, dengan sedikit kekerasan. Melati pernah di dorongnya hingga jatuh, namun secara tidak sengaja Melati mengenal rasa sakit. Seminggu berlalu Melati belum ada perubahan tuan Hk pun merasa kesal karena Melati merasa disakiti oleh Karang. Tuan Hk menyuruh Karang pergi dari rumahnya dan Salamah pembantu tuan Hk membantu membereskan barang bawaan Karang untuk dibawa keluar oleh Karang. 46 Di saat bersamaan tuan Hk harus pergi ke luar kota untuk suatu pekerjaan. Karang yang merasa masih punya kewajiban untuk membantu Melati memohon untuk diberikan waktu lebih lama lagi. Namun ibu tetap bersikukuh agar Karang keluar dari rumah itu, karena sifat dan sikap karang masih seperti pemuda begajulan. Ketika Karang melangkah pergi, ibu berteriak melihat isi kamarnya dimana Melati sedang menyuap sop jagung dengan sendoknya walaupun agak sedikit berantakan. Saat ibu teriak Karang langsung berlari dan ikut terperangah melihat Melati yang memunyai kondisi seperti itu menyuap sop jagung dengan sendok. Permintaan Karang menambah masa waktu membantu Melati di iyakan ibu, walaupun ibu harus berbohong kepada ayah. Dan Salamah juga tidak perlu disogok untuk menutup mulut ke tuan Hk. Dengan berjalannya waktuKarang mengajarkan Melati secara perlahan, dengan kasih sayang. Dunia Melati memang benar-benar gelap. Waktu berganti waktu Karang merasa sedikit putus asa karena tidak tahu bagaimana mengajarkan Melati yang memunyai kekurangan seperti itu. Ditengah keputus asaannya, keajaiban datang ketika air mancur membasuh lembut telapak tangan Melati. Melati merasakan aliran air di sela-sela jemarinya. Saat itulah untuk pertama kalinya Karang melihat Melati tertawa. Karang akhirnya mengerti, melalui telapak tangan itulah Karang menuliskan kata air dan meletakan telapak tangan Melati kemulutnya dan berkata A-I-R. Akhirnya Melati mengenal benda menyenangkan itu bernama air. Melalui telapak tangan Melati, air mancur yang mengalir di tangan dan sela-sela jarinya berhasil mencukilnya. Melalui telapak 47 tangan itulah Melati mengenal sesuatu karena semua pancaindera Melati terkumpul disitu. Dunia Melati sudah tidak gelap lagi, perlahan Melati sudah bisa mengenal alat makan, Melati sudah mengetahui tata cara makan yang baik dan tidak membuat onar lagi saat makan. Setelah Melati sudah mulai bisa mengenal kehidupan, kesedihan kembali datang menimpa Melati. Kesedihan ini adalah ditinggalnya Melati oleh Karang. Melati yang baru merasakan kesenangan hidup sudah harus berteman dengan kesedihan lagi. Karang pun tak kuasa, dia akan pergi menemui kekasihnya ke kota lain. Ibu Melatipun tak bisa berbuat apa-apa karena itu memang sudah menjadi keputusan Karang. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itulah yang terjadi pada Melati dan karang. Dunia Melati sudah tidak gelap, terima kasih Allah. Sebenarnya yang di inginkan bunda hanyalah agar melati mengenal ayah, bunda dan tentu sang penciptanya.Ibu Melati yakin “maka sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan ”QS. Al insyirah: 5. Membaca novel ini, seperti kita ikut terhanyut ke dalamnya membawa kita membaca dengan hati, dengan cerita yang memunyai alur maju mundur. Novel Moga Bunda Disayang Allah ini terdiri atas 306 halaman, yang dibagi menjadi 15 bab. Menurut saya buku ini sangat bagus dibaca untuk siapa saja yang ingin mengerti arti hidup, mengerti kata bersyukur dan mengerti arti usaha atau perjuangan menjalani hidup. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian teringat masa lalu yang menyedihkan, penuh penyesalan seumur hidup, salah satu obatnya 48 adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian yang lebih menyakitkan dibandingkan dengan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dari kita. Hal ini memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir dan akan membuat kita selalu meyakini bahwa setiap orang berhak atas satu harapan. Seperti novel-novel karangan Tere Liye yang lain. Novel ini akan membuat kita tersentuh, juga membuat kita berfikir dan merenung tentang makna hidup. Dari kisah hidup Melati, kita akan belajar banyak hal tentang kehidupan ini. 49

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL MOGA BUNDA

DISAYANG ALLAH A. Pesan Dakwah Dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data untuk memperoleh validitas dan reabilitas tentang isi pesan dalam novel Moga Bunda Disayang Allah. Data yang diolah berupa kalimat atau paragraf yang mendukung pesan dakwah namun sebelum itu peneliti akan memaparkan pengertian dari pesan, karena dari pesan yang akan disampaikan ini akan lebih mudah dimengerti dan di pahami nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam novel Moga Bunda Disayang Allah. Pesan dalam Islam ialah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilaksanakan pada orang lain sedangkan pesan dakwah adalah suatu pernyataan yang bersumber dari Al- Qur’an dan assunah baik melalui tulisan atau lisan dari pesan- pesan dalam novel Moga Bunda Disayang Allah. Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari Al- Qur’an dan As-Sunnah yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran islam dan segala yang berkaitannya. 1 Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah dalam novel Moga bunda Disayang Allah maka penulis melakukan pengolahan data pada novel Moga Bunda Disayang Allah sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori akhlak yang meliputi akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari kiamat dan, iman kepada Qadha dan Qadar. Sedangkan Syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Kemudian 1 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987, cet.ke-1 50 akan ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini: Tabel 1 Kategorisasi dan Sub Kategorisasi No Kategorisasi Sub Kategorisasi 1 Aqidah a. Iman Kepada Allah b. Iman Kepada Malaikat c. Iman Kepada Kitab d. Iman Kepada Rasul e. Iman Kepada Hari Kiamat f. Iman Kepada Qada dan Qadar 2 Akhlak a.Akhlak Mahmudah b.Akhlak Madzmummah 3 Syariah a.Ibadah b.Muamalah Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah dalam novel Moga Bunda Disayang Allah peneliti mengadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang-orang yang kredibel. Koder terdiri dari Solihin Ustadz dan Tokoh Masyarakat, juri II Martcy Chrisna Dwi Putranti Guru, juri III Firmansyah Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari kesepakatan tim juri dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensimasing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reabilitas setiap juri, yaitu antar juri I dan juri II, antar juri I dan juri III, dan antar juri II dan juri III. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara acak Sampling Random. 51

1. Pesan Dakwah Aqidah

Berikut ini tabel kesepakatan antar juri yang dari kategorisasi Aqidah adalah sebagai berikut : Tabel 2 Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasian Aqidah No Antar juri Item Kesepakatan Ketidak sepakatan Nilai 1 Juri 1 dan 2 14 8 6 0,58 2 Juri 1 dan 3 14 7 7 0,5 3 Juri 2 dan 3 14 5 9 0,36 Jumlah 1,44 Komposit Reabilitas : N x antar juri 1+N-1x antar juri Nilai rata-rata : 1,44: 3= 0,48 Komposit Reabilitas : 30,48 = 1,44 = 0,74 1+20,48 1,96

2. Pesan Dakwah Akhlak

Tabel 3 Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasian Akhlak No Antar juri Item Kesepakatan Ketidak sepakatan Nilai 1 Juri 1 dan 2 24 20 4 0,83 2 Juri 1 dan 3 24 22 2 0,91 3 Juri 2 dan 3 24 23 1 0,95 Jumlah 2,69