30
1. Masalah Keimanan Aqidah, adalah “pokok kepercayaan dalam agama Islam. Dalam Islam aqidah merupakan I‟tiqad bathiniyyah yang
mencakup masalah- masalah yang erat hubungannya dengan rukun Iman”
2. Masalah KeIslaman Syariah, adalah “seluruh hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan
manusia dengan Tuhan, maupun antar manusia itu sendiri. ”
3. Masalah Budi Pekerti Akhlaqul Karimah, adalah “dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan
keislaman seseorang.”
25
d. Metode Dakwah Secara etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani, motodos yang
artinya cara atau jalan. Jadi metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
26
Menurut H. Toto Tasmara, metode dakwah adalah cara-cara tertentu seorang da‟i komunikator kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas
dasar hikmah dan kasih sayang.
27
Bagaimana pun caranya. Ada beberapa dasar metode dalam melakukan dakwah yang lebih efisien, diantaranya adalah:
1 Metode Ceramah
25
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah,2009, h. 113.
26
Ibid, 96
27
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h.47
31
Metode seperti ini biasanya dilakukan oleh para penceramah yang berhadapan langsung dengan masyarakat Mad‟u, teknik seperti ini biasanya
para penceramah sudah memepersiapkan materi yang disampaikan. 2 Metode Konseling
Metode yang dilakukan dengan bertukar pikiran antara dia orang inividu, dimana seorang konselor berusaha membantu kepada kliennya dalam
memecahkan masalah. Disinilah peran seorang konselor yang harus bisa berperan dalam menjalankan dakwahnya ketika berhadapan langsung dengan
kliennya. 3 Metode Karya Tulis
Dakwah dalam kategori bil al-qalam tentu sangat efektif jika dalam karya tulis akan kita sampaikan berbagai media, baik media cetak maupun
media lainnya, tulisan yang mengandung unsur dakwah tersebut senantiasa dibuat sedemikian menarik sehingga unsur dakwah yang dimasukan dalam
karya tulis tersebut bisa mencera pola pikir para pembacanya.
4. Tujuan Dakwah
Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan kehidupan individu dan masyarakan yang aman, damai dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan,
baik jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama Allah dengan mengharap ridho-Nya.
28
Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah proses yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Dalam kegitan dakwah
selalu terjadi proses interaksi, yaitu antara hubungan Da‟i dengan Mad‟u
28
Bambang S.Maarif, Komunikasi Dakwah “Paradigma Untuk Aksi”, Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2010,h. 26.
32
objek dakwah di pihak lain. Interaksi dalam proses dakwah ini ditujukan memengruhi Mad‟u yang aka membawa perubahan sikap dengan tujuan
dakwah itu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu tujuan dakwah dapat dilihat dari dua tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia meliputi orang mu‟min maupun orang kafir atau musyrik kepada jalan yang
benar yang diridhai Allah SWT,
29
sedangkan tujuan khusus dakwah itu sendiri adalah mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya
kepada Allah SWT. Artinya mereka dihapkan agar senantiasa mengerjakan segala perintah Allah SWT, dan selalu mencegah atau meninggalkan perkara
yang dilarang-Nya. Dengan demikian, tujuan dakwah adalah merubah perilaku sasaran dakwah agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam
dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan masalah pribadi, keluarga ataupun permasalahan sosial yang berhubungan dengan masyarakat
agar setiap kehidupan yang dijalankan penuh dengan keberkahan. Karena setiap aktivitas dakwah pasti memiliki tujuan yang harus dicapai, tujuan ini
pun sudah pasti diperhitungkan para aktivis dakwah agar proses dakwah itu sendiri mencapai hasil serta efek yang diharapkan yaitu Islam yang kaffah.
D. Novel
29
Zaini Muhtaron, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, Cet ke-3, h. 19-20.
33
1. Pengertian Novel
Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang
disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
30
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang dan lebih kompleks dari
cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan
mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang mempunyai arti kisah atau sepotong cerita, sedangkan dalam bahasa latin adalah novellus
yang diturunkan dari kata “novies” yang berarti baru. Menurut Henry
Tarigan dalam bukunya Prinsip-Prinsip Dasar Sastra dikatakan baru karena kalau dibandingkan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama dan lain-
lain, maka jenis novel ini muncul kemudian. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa narasi, bersifat
imajinatif, ceritanya lebih panjang dari cerpen, merupakan peniruan dari kehidupan manusia, dan melibatkan banyak tokoh.
31
Dari berbagai penjelasan di atas peneliti menyimpulkan Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi
dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan
30
DepDikNas, KamusBesarBahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka,2002,edisi Ke- 3.h.788
31
Ismail kusmayadi, think smart bahasa indonesia,bandung:media grafindo pratama 2006,h.45