Novel Sebagai Media Dakwah

41

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH

A. Biografi Tere Liye

Tere Liye berasal dari bahasa India dengan arti untuk-Mu. Yang dimaksud untuk-Mu adalah untuk sang penguasa kehidupan. Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di Tandaraja, Palembang. Lahir dan besar di pedalaman Sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari tujuh bersaudara. Menempuh pendidikan di SDN 2 Kikim Timur Sumatera Selatan sejak tahun 1986-1991, melanjutkan SMP nya di SMPN 2 Kikim Timur Sumatera Selatan sejak tahun 1991-1994, meneruskan pendidikan SMAnya di Lampung dan bersekolah di SMAN 9 Bandar Lampung sejak tahun 1994-1997, dan melanjutkan pendidikannya dengan spesifikasi pendidikan jurusan Accounting ke perguruan tinggi Universitas Indonesia sejak tahun 1998-2002. Tere liye tidak seperti penulis lain yang biasanya mencantumkan data diri lengkap pada setiap bukunya. Sehingga ketika buku atau novel marak di pasaran biasanya langsung membuat sang penulis terkenal dan diundang ke berbagai acara. Tere liye bersikukuh tidak ingin dikenal pembaca. Tetapi dengan situasi yang mendesak dan berjalannya waktu yang dirasa sudah tidak mudah untuk menyembunyikan identitas aslinya, nama asli Tere Liye perlahan mulai diketahui ataupun dikenal. Tere Liye biasa dipanggil bang Darwis. Tere Liye atau biasa dikenal bang Darwis sudah mempunyai keluarga kecil beristrikan Riski Amelia dan mempunyai anak bernama Abdullah Pasai. Bang Darwis saat ini berprofesi sebagai dosen di salah satu Universitas di 42 Sumatera Utara berpindah-pindah juga tempat mengajarnya, dan beliau juga seorang konsultan. Selain memunyai hobi menulis Tere Liye atau Bang Darwis memunyai hobi lainnya yaitu backpackers ia bisa menargetkan 4-5 tempat yang berbeda untuk menjadi tujuan penjelajahannya, bersamaan dengan hobinya menjadi seorang backpackers Bang Darwis juga bertempat tinggal dengan nomaden atau suka berpindah-pindah. Buku-buku yang pernah ditulis Tere Liye diantaranya: 1. Hafalan Shalat Delisa Penerbit Republika, 2005 dan di filmkan pada 2011 2. Moga Bunda Disayang Allah Penerbit Republika, 2007 3. Bidadari-Bidadari Surga Penerbit Republika, 2008 4. The Gogons Series : James and Incridible Incident Penerbit Gramedia Pustaka Umum,2006 5. Sang Penandai Penerbit Serambi 6. Mimpi-Mimpi Si Patah Hati 7. Cinta Antara Jakarta dan Kuala Lumpur 8. Series Anak-Anak Mamak : Berlian, Pukat Penerbit Republika 9. Rembulan Tenggelam di Wajahmu Penerbit Republika,2010

B. Deskripsi Novel Moga Bunda Disayang Allah

Novel ini bercerita tentang kehidupan keluarga kaya raya, bahkan seluruh isi kota dapat mereka beli.Rumahmereka sajaberada di atasbukit, yang darisanabisamelihatpemandanganseluruhkotadanlautan. Pembantunyasajaada 9 43 orang.Salah satu yang paling setiabernamaSalamah yang sudahmengabdipadakeluarga HKsejakdulu. Keluarga tersebut memiliki buah hati bernama Melati seorang anak yang harus menerima takdirnya untuk menjadi seorang yang buta, tuli dan bisu setelah kecelakaan di pantai ketika keluarga besarnya berekreasi.Melati mendapati dirinya dalam keadaan seperti ini sejak berumur 3 tahun. Melati yang belum tahu bagaimana caranya mengapresiasikan perasaan yang dimilikinya menjadi mudah marah dan hanya bisa berucap Baa MAA...dalam setiap perkataanya. Namun beruntung, Melati mempunyai ayah dan ibu yang sangat menyayanginya dan sepenuh hati menerima semua kekurangan yang dimiliki oleh Melati. MelatiAnak berumur 6 tahun, anak yang seolah-olah sudah terputus dari dunia. Dia tidak bisa memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan seisinya. Rasa keingin tahuan Melati yang dipendam bertahun-tahun itu akhirnya memuncak dan membuat Melati menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Dengan keadaan seperti itu, Ibu Melati mempunyai ide untuk memanggil dokter ahli dalam bidangnya. Setelah berbagai dokter ahli dari dalam negeri maupun luar negeri di undang oleh ibunya Melati tetap sama seperti biasa, masih sama seperti Melati yang tidak dapat dikendalikan. Di tempat lain, ada seorang pemuda yang menenggelamkan dirinya pada alcohol selama tiga tahun lamanya. Selalu bertingkah seenaknya, kasar, dan seperti tak berperasaan. Pemuda itu bernama Karang. Karang ternyata menyimpan sebuah trauma akan kecelakaan perahu yang menewaskan 18 anak didik taman bacaannya, terutama Qintan, bocahcerdas yang sangat disayangi. Semenjak