Masalah Makanan Non Islam Bagi Kaum Islam di Jepang 1. Masalah Budaya Konsumsi Babi

menambah lezat, atau bisa dipergunakan untuk mencampuri makanan kecil snack agar tetap renyah. 5 Lemak babi ini cukup luas pemanfaatannya dikalangan masyarakat non muslim. Lemak juga biasa digunakan sebagai kaldu pada masakkan tertentu. Dalam produk olahan, lemak babi bisa diubah menjadi shortening yang banyak digunakan dalam pembuatan roti, kue, cake, dan biskuit agar teksturnya menjadi renyah dan rasanya gurih. 6 Kenyataan yang terjadi di Jepang kebanyakan masakkan dan makanan yang ada di Jepang mengandung daging babi. Hal ini disebabkan karena masalah selera dan ekonomi daging babi yang lebih disenangi karena lebih murah dari pada daging sapi. 7 Apalagi semenjak kasus sapi gila pada tahun 2001 Orang-orang akan takut pada daging sapi sehingga mendorong konsumsi babi. Pengaruhnya meluas sampai zat-zat makanan seperti minyak, gelatin agar-agar, kaldu, dialihkan menggunakan bahan dari babi. Karena didorong oleh kebutuhan keamanan makanan. 8 Di Jepang sering ada yang disebut dengan Convinience Store semacam alfa mart atau mini mart 24 jam, di dalamnya menjual berbagai produk makanan yang berrmacam-macam. Seperti yang penulis tandai dengan 5 Thobieb Al-Asyha, Bahaya Makanan Haram, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2002, Cet.I, h. 205. 6 LP POM MUI, Halal Sebagai Tema Da’wah, Pustaka Jurnal Halal, 2008, h. 25. 7 Wawancara pribadi dengan Prof. Hideomi Muto, Wakil Ketua Japan Muslim Association, juga selaku Profesor di Takushoku University, Tokyo, Jepang. 22 September 2009. 8 Wawancara pribadi dengan Prof. Hideomi Muto 9 9 َﻋ ْﻦ َﺟ ِﺑ ﺎ ِﺮ ْﺑ ِﻦ َﻋْﺒ ِﺪ ِﷲ ا َﺎ ﻗ َل : َﺎ ﻗ َل َر ُﺳْﻮ ُل ِﷲ ا َﺻﱠﻠ ِﷲ ا ﻰ َﻋَﻠ Ò ﯿ ِﮫ َو َﺳﱠﻠ َﻢ : َﻣ َا ﺎ ْﺳَﻜ َﺮ َﻛِﺜ ْﯿ ُﺮُه َﻓَﻘ ِﻠْﯿ ُﻠُﮫ َﺣ َﺮ ٌم ا . َا ْﺧ َﺮ َﺟُﮫ َا ْﺣَﻤ َﺪ َو ْر ﻷ ا َﺑَﻌ َو ﺔ َﺻ ﱠﺤ َﺤُﮫ ْﺑ ا ُﻦ ِﺣﱠﺒ ن ﺎ 10 Artinya : Dari Jabir bin Abdillah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Minuman yang jika banyak memabukkan, maka sedikitpun haram juga. HR. Abu Daud Mungkin tidak asing lagi dengan produk yang bernama sake ini. Di Jepang produk ini lebih banyak ditujukan sebagai minuman yang disajikan pada saat pertemuan. Tetapi di luar negara asalnya, sake lebih banyak ditujukan untuk masakan tertentu, terutama masakan khas Jepang. Sake adalah minuman beralkohol berasal dari Jepang, yang terbuat dari beras. Sementara definisi yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang sendiri terhadap sake adalah: minuman beralkohol yang terbuat dari beras, koji beras dan air, untuk kemudian mengalami proses fermentasi dan filtrasi. Definisi tersebut secara prinsip mengacu pada tipe sake tradisional yang tidak umum di Jepang. 11 Di tahun 1944, selama perang dunia II, para produsen sake mulai menambahkan alkohol dalam proses pembuatan sake untuk menambah volume produksi sake mereka. Penambahan alkohol ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan produksi sake akibat penurunan jumlah produksi beras akibat perang. Pada saat itu, sudah sekitar 2000 tahun secara tradisional 10 Muhammad bin Yasin bin Abdullah, Nailul Maram fi Syarh Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Makkah: Al-Maktabah al-Bukhariyyah, 1412 H1992 M, Juz. V, h. 76 11 Mengenal Sake. dapat dilihat di http: www.halalguide.info20090310mengenal-sake . diakses pada 08 September 2010 digunakan 100 beras murni. Produksi sake Jepang dibagi dalam 2 tipe yang berbeda. Pertama tanpa penggunaan tambahan dan yang lain dengan menggunakan bahan tambahan. 12 Di Jepang sangat umum dengan budaya mengkonsumsi alkohol. Contohnya, jika anda pergi ke restoran atau rumah makan bersama teman- teman orang Jepang, untuk pertama kali mereka pasti akan memesan bir, untuk setiap orang. Kecuali mereka orang yang sedang hamil, dalam pengobatan, sedang diet, sedang dalam keadaan badan yang kurang sehat atau orang tidak bisa minum secara fisik. Sejak remaja mereka sudah boleh minum sake. Namun, tentu saja hanya satu atau dua cangkir. Sake selalu disajikan dalam tiga kategori. Dari yang biasa sampai spesial. Jenis sake yang paling biasa disebut nikyu. Kualitas yang diatasnya disebut ikkyu. Sedangkan yang spesial disebut tokkyu. Untuk acara seperti pernikahan, perayaan karena promosi jabatan atau hanya sekedar makan malam romantis tentu saja harus sake spesial. Tingginya kadar alkohol di dalam sake membuat kesan orang Jepang suka sekali mabuk . 13 Penulis juga melihat disetiap supermarket yang ada di Jepang sering disebut dengan Convinience Store mini mart 24 jam, rata-rata atau bisa 12 Mengenal Sake. dapat dilihat di http: www.halalguide.info20090310mengenal-sake . diakses pada 08 September 2010 13 Misteri Dibalik Cara Hidup Masyarakat Jepang . dapat dilihat di http:kamale.wordpress.com20051221misteri-dibalik-cara-hidup-masyarakat-Jepang . diakses pada 08 September 2010. 14 15 14 15 16 16

B. Sistem Distribusi Daging di Jepang yang Sekarang

Penulis telah sempat menginterview dengan Prof. Hideomi Muto mengenai sistem distribusi daging di Jepang saat ini, sehingga penulis dapatkan keterangan-keterangan sebagai berikut:

1. Sistem Distribusi Daging Non Islam

Pasar daging di Jepang, dari produksi hingga pemasokkan ke tempat penjualan seperti supermarket, sudah menjadi sistem yang berlaku. Setiap hari, setiap tempat meski tidak di daerah kota, orang dapat membeli daging yang masih segar. Namun, pada saat ini belum ada pasar daging halal di Jepang. Dalam kondisi ini, apa yang dilakukan oleh kaum muslim di Jepang untuk mendapatkan daging yang aman dan halal? Kebanyakkan mereka mengkonsumsi daging sapi dan daging ayam non halal yang dijual di kebanyakkan tempat dengan konsep darurat. Mereka yang muslim membeli, memasak dan memakannya dengan membaca basmalah untuk mengkonsumsi daging non halal tersebut.

2. Penjualan Daging Halal Oleh Orang Pakistan dan Turki

Terkadang, sebagian kaum Islam seperti orang Turki dan orang Pakistan muslim awam muslim biasa, bukan seorang ahli tentang penyembelihan maupun ilmu islam yang berhuni di Jepang melakukan penyembelihan secara pribadi. Namun hal ini belum sampai tingkat organisasi tetapi tingkat pribadi. Artinya bagi sebagian besar muslim di Jepang belum mempunyai produk daging halal yang memadahi untuk dikonsumsi.

3. Kerjasama Antara Asosiasi Islam Dengan Perusahaan Jepang

Saat ini Japan Muslim Association sedang memberikan arahan bagi perusahaan-perusahaan produk daging di Jepang yang ingin mengekspor daging ke Timur Tengah yang berpotensi menjadi pembeli yang baik menguntungkan tetapi mereka hanya menerima daging yang berlabel halal, sedangkan di Jepang belum ada komisi yang memberi izin halal. Disisi lain perusahaan-perusahaan daging tersebut tidak memandang pasar daging di dalam negeri melainkan hanya ekspor saja, karena penduduk Islam di Jepang masih dibawah 1 persen. 17 Dengan kata lain, pada saat ini, perusahaan tidak dapat diharapkan untuk memproduksi daging halal demi kaum Islam di Jepang.

C. Tatacara Penyembelihan Daging Halal yang Memungkinkan Diterapkan di Jepang

1. Analisis Terhadap Pendapat Para Imam Madzhab

Setelah penulis melihat masalah apa yang menyebabkan sulitnya didapatkan daging halal di Jepang, serta diambil dari pemaparan yang penulis telah jelaskan didepan, menurut penulis penyembelihan yang cocok akan diterapkan di Jepang adalah penyembelihan yang tidak menyulitkan bagi konsumen sendiri dan distributor baik dari perorangan maupun sampai perusahaan. Penulis berlandaskan kepada ka’idah fiqih sebagai berikut: 17 Wawancara pribadi dengan Prof. Hideomi Muto َاْﻟ َﻤ َﺸﱠﻘ ُﺔ َﺗ ْﺠِﻠ ُﺐ ﱠﺘ ﻟ ا Ó ﯿ ِﺴ َﺮ Artinya : “Kesulitan itu bisa mendatangkan kemudahan.” 18 Sesunggunya syariat ini tidak menuntut seseorang untuk melakukan sesuatu diluar kemampuannya, dan untuk melakukan sesuatu yang menjatuhkannya kepada kesulitan, atau sesuatu yang tidak sesuai dengan karakter dan hati nuraninya. Dalil-dalil yang menjadi penopang qa’idah ini: Ô Õ ÖÕ … ×  ØÙÚ Û Ö ÜÝ Þ  ßàáâ Ô Õ Ö Õ Ø ÙÚ áãäåÞ  … æç è éê ﻟ ا ة ﺮ ﻘ ﺒ 2 : 185 Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” QS. Al-Baqarah: 185 Ô Õ ÖÕ ×  ëìí î  ïñò   Û ó …. ﻟ ا ء ﺎ ﺴ ﻨ 4 : 28 Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu” QS. an- Nisa’[4]: 28 Syarat-syarat penyembelihan yang telah disepakati oleh para ulama, yaitu sebagai berikut: a. Orang yang memotong Menurut penulis setelah memperhatikan pendapat para ulama, dalam siapa yang boleh melakukan penyembelihan adalah ulama sepakat bahwa orang yang menyembelih itu haruslah orang muslim, dan boleh Ahli Kitab. Berhubungan degan Ahli Kitab sebagian ulama berpendapat bahwa 18 Abdul Mujib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh al-Qowa’idul Fiqhiyyah, Jakarta: Kamal Mulia, 2001, Cet.II, h. 29 Ahli Kitab boleh menyembelih dengan syarat menyembelihnya sesuai dengan Islam. b. Alat untuk menyembelih Menurut kesepakatan para ulama bahwa menyembelih haruslah menggunakan alat yang tajam, sehingga dapat mempercepat keluarnya nyawa hewan tersebut. Maka dari itu menurut penulis berdasarkan kesepakatan para ulama, alat yang harus digunakan haruslah yang tajam. c. Bagian yang di sembelih Dari beberapa pendapat mengenai bagian tubuh yang di sembelih, dapat penulis simpulkan bahwa para ulama tidak berbeda pendapat, yaitu leher bagian atas dan leher dekat dada. d. Teknis menyembelih Apabila kita memperhatikan hal yang disepakati ulama, maka teknis menyembelih hewan adalah dilakukan minimal dengan memutuskan tenggorokan atau kerongkongan, atau sempurnanya dengan memutuskan semua urat leher yang empat. e. Membaca basmalah Menurut madzhab Zhahiri, Ibnu Umar, Syafi’i, dan Ibnu Sirin, wajib secara mutlak. Menurut Malik, Abu Hanifah, dan Tsauri, wajib apabila ingat, dan tidak wajib apabila lupa. Menurut Syafi’i dan para