Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
3. Mediasi, merupakan salah satu cara menyelesaikan sengketa di luar pengadilan,
dengan perantara pihak ketigamediator yang berfungsi sebagai fasilitator, tanpa turut campur terhadap putusan yang diambil oleh kedua pihak;
4. Konsiliasi, juga merupakan cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan, namun
mirip pengadilan sebenarnya, dimana ada pihak-pihak yang di nggap sebagai hakim semu;
5. Arbitrase, adalah cara penyelesaian sengketa secara non litigasi, dengan bantuan
arbiter yang ditunjuk oleh para pihak sesuai bidangnya. Di Indonesia telah ada lembaga khusus arbitrase yaitu Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI.
Putusan arbitrase memiliki kekuatan hukum yang sama dengan putusan hakim di pengadilan, dan atas putusan arbitrase ini tidak dapat dilakukan upaya hukum baik
banding maupun kasasi. Hal-hal yang patut diperhatikan disini adalah :
a. Public policy
Kebijaksanaan suatu negara yang berkaitan dengan kepentingan umum public policy misalnya hal-hal yang berhubungan dengan masalah hukum publik tidak dapat
diselesaikan melalui arbitrase. Hal ini disebabkan karena hal tersebut adalah termasuk kewenangan dari negara itu untuk mengatur warga negaranya. Melihat ruang lingkup
e-commerce yang sangat luas maka terdapat kemungkinan terdapat berbagai variasi yang mempunyai hubungan dengan public policy, misalnya apabila pemerintah
menjadi Certification Authority.
b. Shrinkwrap licenses contracts
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
Apabila suatu perjanjian dibuat dalam bentuk shrinkwrap licensescontract maka akan menimbulkan berbagai kesulitan. Kesulitan itu antara lain apakah perjanjian itu
dapat dikategorikan sebagai perjanjian yang fair?. Seorang konsumen tinggal menekan tombol setuju I agree berdasarkan terms and conditons yang telah
diberikan oleh seorang pedagang. Kontrak yang termasuk kategori ini dapat saja tidak dianggap sebagai memenuhi asas kesepakatan pacta sunt servanda karena pihak
konsumen hanya mengklik tanda I accept tanpa mempunyai pilihan yang lain. Kriteria apakah suatu perjanjian itu fair atau tidak ini tergantung dari masing-masing
negara, sehingga terdapat suatu kemungkinan bahwa kontrak tersebut termasuk perjanjian yang tidak masuk perjanjian yang dapat diselesaikan melalui arbitrase.
c. Bentuk kontrak
Apabila suatu kontrak hendak menunjuk lembaga arbitrase sebagai pilihan forumnya maka kontrak tersebut tinggal mencantumkan klausula arbitrase sebagai pilihan
forumnya dengan memuat kata-kata bahwa kontrak ini akan diselesaikan melalui arbitrase. Dengan pencantuman pilihan forum tersebut maka secara otomatis apabila
terdapat suatu sengketa menyangkut kotrak itu akan diselesaikan melalui forum arbitrase. Para pihak pada saat pembuatan kontrak mungkin lalai dalam
mencantumkan klausula arbitrase sebagai pilihan forumnya, mereka tetap saja dapat memilih arbitrase sebagai pilihan forumnya Pactum de compromitendo berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.
d. Enforcement