Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
atas, terdapat juga dua masalah keamanan lainnya. Adalah sulit menentukan dan memastikan status subyek hukum, dalam hal ini keautentikan dan kewenangan
authentication and authorization dari para pihak yang terlibat, baik pihak konsumen maupun produsen. Sekalipun masalah-masalah tersebut dapat diatasi secara teknis,
namun demikian perumusan konstruksi perlindungan hukumnya tidak akan sesederhana itu. Kegiatan transaksi bisnis, interaksi antara produsen dengan
konsumen, adalah fenomena yang dapat diasumsikan akan terus berlangsung dan langgeng. Inovasi teknologi, dalam hal ini pengamanan jaringan dan informasi akan
terus pula berganti-ganti, sejalan dengan semakin canggihnya upaya untuk menggagalkannya.
D. Keaslian Penelitian
Pembahasan skripsi ini dengan judul : “KEABSAHAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL DENGAN DIGITAL SIGNATURE MELALUI
ELECTRONIC COMMERCE E-COMMERCE”, adalah masalah yang sebenarnya
sudah sering kita dengar. Namun yang dibahas dalam skripsi ini adalah khusus mengenai keabsahan atau legalisasi penggunaan Digital Signature dalam transaksi bisnis
Internasional melalui Electronic Commerce E-Commerce. Permasalahan yang dibahas di dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran dari
penulis yang dikaitkan dengan teori-teori hukum yang berlaku maupun dengan doktrin- doktrin yang ada, dalam rangka melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Departemen Hukum Perdata Dagang. Sepanjang pengetahuan penulis belum ada
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
pembahasan skripsi daengan judul yang sama, namun apabila ternyata di kemudian hari terdapat judul dan permasalahan yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap skripsi ini.
E. Tinjauan Kepustakaan
Istilah cyber space untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh William Gibson, seorang penulis fiksi ilmiah science fiction dalam novelnya yang berjudul Neuromacer.
Istilah yang sama kemudian diulanginya dalam novelnya yang lain yang berjudul Virtual Light.
6
Menurut Gibson, cybersace : “….was a consensual hallucination that felt and looked like a physical space but actually was a computer – generated construct
representing abstract data”. Pernyataan ini berarti bahwa cyberspace adalah : ……. Sebuah aplikasi halusinasi yang dirasakan dan dilihat sebagai dunia non fisik dan
diaktualisasikan dalam konstruksi komputer dan data abstrak.
7
Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan meluasnya penggunaan computer, istilah ini kemudian dipergunakan untuk menunjuk sebuah ruang elektronik
electronic space, yaitu sebuah masyarakat virtual yang terbentuk melalui komunikasi yang terjalin dalam sebuah jaringan computer interconnected networks. Pada saat ini,
cyberspace sebagaimana dikemukakan oleh Cavazos dan Morin adalah : “….represent a vast array of computer systems accessible from remote physical locations”, yang berarti
6
Ismamulhadi, Penyelesaian sengketa dalam Perdagangan secara Elektronik, Cyberlaw : Suatu Pengantar, Pusat Studi Cyberlaw, UNPAD, Bandung, 2002, hal. 5.
7
Ibid, hal. 6.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
bahwa sistem computer merupakan penyesuaiankonkritisasi dari alam yang bersifat fisik
8
Dunia maya ini telah mengubah kebiasaan banyak orang, yaitu orang-orang yang dalam kehidupannya terbiasa menggunakan internet. Berbelanja, mengirim surat,
mengirimkan surat lamaran kerja, berkirim photo, mencari informasi, melakukan pembicaraan jarak jauh tidak ubahnya seperti sedang bertelepon, mengambil uang dari
Bank, membuat desain bangunan oleh arsitek, berkonsultasi tatap muka yaitu masing- masing pihak muncul gambarnya pada layar komputer mereka masing-masing karena
. Aktivitas yang potensial untuk dilakukan di cyberspace tidak dapat
diperkirakan secara pasti mengingat kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat dan mungkin sulit diprediksi. Namun, saat ini ada beberapa aktivitas utama yang sudah
dilakukan di cyberspace seperti Commercial On-Line Services pelayanan komersial on- line, Bulletin Board Systems System BuletinLaporan, Conferencing Systems System
Konferensi, Internet Relay Chat Sistem Komunikasi Internet, Usenet pengguna internet, E-mail List Pelayanan E-mail, sistem komunikasi melalui internet, dan
Entertainment hiburan. Sejumlah aktivitas tersebut saat ini dengan mudah dapat dipahami oleh masyarakat kebanyakan sebagai aktivitas yang dilakukan lewat Internet.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apa yang disebut dengan “cyberspace” itu tidak lain adalah internet yang juga sering disebut sebagai “a network of networks
sebuah jaringan dari jaringan”. Dengan karakteristik seperti ini kemudian ada juga yang menyebut cyberspace dengan istilah “virtual community” masyarakat maya atau
“vitual world” dunia maya.
8
Ibid.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
masing-masing komputer dilengkapi dengan kamera, melihat film, mendengarkan lagu- lagu Compact Disk, mendengarkan radio, dan lain-lain. Semua itu dapat mereka lakukan
praktis pada saat ini hampir semua kegiatan yang dapat dilakukan di dunia nyata real world dapat dilakukan di dunia maya virtual world. Bahkan di dunia maya orang telah
melakukan berbagai tindak kejahatan yang justru tidak dapat dilakukan di dunia nyata.
9
Jasa Internet Service Provider ISP.diantaranya adalah menyediakan akses tersebut kepada para pelanggannya dan setelah orang tersebut mendaftarkan dirinya
dengan biaya akses tertentu, maka perusahaan Internet Service Provider ISP.akan memberikan kepadanya suatu kode-kode untuk menginstall sambungan internet ke
komputernya. Internet Service Provider ISP.yang tekenal di Indonesia di antaranya adalah Indonet, Indosat dan lain-lain. Biasanya Internet Service Provider ISP adalah
perusahaan yang mandiri terlepas dari perusahaan telekomunikasi, tetapi sekarang Telkom sebagai penyedia jasa telekomunikasi ternyata juga menyediakan jasa akses
Seseorang yang ingin mengakses ke internet, pertama sekali harus memiliki seperangkat alat dan sarana yang terdiri dari kompuer dengan spesifikasi dan sistem
operasi tertentu biasanya yang lazim dipergunakan adalah WINDOWS dengan program Windows Explorer, produksi dan Microsoft Corp, sebuah saluran telepon dan sebuah
modem. Modem adalah alat yang biasa menggabungkan fungsi telepon dan komputer sehingga komputer dapat menerima data-data yang ada di dalam saluran telepon. Untuk
mengakses internet harus mendaftarkan kepada sebuah perusahaan penyedia jasa internet yaitu Internet Service Provider ISP.
9
Heru Soepraptomo, Kejahatan Komputer dan Siber Serta Antisipasi Pengaturan, Badan Pencegahannya di Indonesia, Makalah dalam Seminar Antisipasi Hukum Cyber terhadap Kejahatan E-
Commerce Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Sumatera Utara, Medan, 20 Desember 2002, hal. 3-4.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
internet tersebut kepada para pelanggannya melalu jasa Telkomnet Instan. Apabila seseorang telah terdaftar di suatu Internet Service Provider ISP., biasanya ia akan diberi
suatu alamat gratis dengan domain dari Internet Service Provider ISP tersebut, misalnya jika ia terdaftar maka alamatnya adalah xxxindonet.net.id. Fungsi alamat disini adalah
sebagai alat komunikasi ke luar melalui sebuah “surat” yang dapat dibaca di komputer antara sesama pengguna internet lain atau dengan Internet Service Provider ISP itu
sendiri informasi billing informasi tagihan atau berita atau juga dengan perusahaaninstitusi lain.
10
Dalam hal seseorang pelaku bisnis ingin menginformasikan perusahaan dan kegiatan usahanya kepada pengguna internet lainnya maka pelaku bisnis itu akan
membuat situs. Situs adalah sebuah tempat atau site di dalam dunia maya cyber world atau internet di mana pelaku bisnis menempatkan seluruh informasi yang diinginkan.
Untuk dapat dibaca masyarakat informasi ini disediakan dalam bentuk homepage. Pembentukan situs tersebut diadakan antara pelaku bisnis dengan Internet Service
Provider ISP dalam satu bentuk kontrak yang dinamakan websited design and development contract kontrak disain dan pengembangan suatu situswebsite.
11
10
Ny, Tien Saefullah, Yurisdiksi sebagai Upaya Penegakan Hukum dalam Kegiatan Cyberspace, Cyberlaw : Suatu Pengantar, Pusat Studi Cyber Law, UNPAD, Bandung, 2002, hal. 10.
11
Ibid, hal. 15.
Tugas seorang web designer adalah selain ia mendesain suatu situs, ia juga akan menempatkan tidak selalu tugas dari web designer situs tersebut ke dalam jaringan
internet yaitu biasanya terletak di jaringan “www” atau “World Wide Web”. Pendaftarannya sendiri di Indonesia dapat dilakukan oleh beberapa institusi penyedia jasa
yang memiliki jatah IP Address yang biasanya adalah Internet Service Provider ISP.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
Semakin konvergennya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dewasa ini, telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-
jasa features fasilitas telekomunikasi yang ada, serta semakin canggihnya produk- produk teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan semua media informasi.
Ditengah globalisasi komunikasi yang semakin terpadu global communication network dengan semakin populernya Internet seakan telah membuat dunia semakin menciut
shrinking the world dan semakin memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan dan tatananan masyarakatnya. Ironisnya, dinamika masyarakat Indonesia yang masih
baru tumbuh dan berkembang sebagai masyarakat industri dan masyarakat Informasi, seolah masih tampak prematur untuk mengiringi perkembangan teknologi tersebut.
Pola dinamika masyarakat Indonesia seakan masih bergerak tak beraturan ditengah keinginan untuk mereformasi semua bidang kehidupannya ketimbang suatu
pemikiran yang handal untuk merumuskan suatu kebijakan ataupun pengaturan yang tepat untuk itu. Meskipun masyarakat telah banyak menggunakan produk-produk
teknologi informasi dan jasa telekomunikasi dalam kehidupannya, namun bangsa Indonesia secara garis besar masih meraba-raba dalam mencari suatu kebijakan publik
dalam membangun suatu infrastruktur yang handal National Information Infrastructure dalam menghadapi infrastrukt ur informasi global Global Information Infrastructure.
Komputer sebagai alat bantu manusia dengan didukung perkembangan teknologi informasi telah membantu akses ke dalam jaringan jaringan publik public network
dalam melakukan pemindahan data dan informasi. Dengan kemampuan komputer dan akses yang semakin berkembang maka transaksi perniagaan pun dilakukan di dalam
jaringan komunikasi tersebut. Jaringan publik mempunyai keunggulan dibandingkan
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
dengan jaringan privat dengan adanya efisiensi biaya dan waktu. Sesuai dengan sifat jaringan publik yang mudah untuk diakses oleh setiap orang menjadikan hal ini sebagai
kelemahan bagi jaringan itu.
12
Electronic Commerce Perniagaan Elektronik, sebagai bagian dari Electronic Business bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission, oleh para
ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya dari terminologi E- Commerce Perniagaan Elektronik. Secara umum E-commerce dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk transaksi perdaganganperniagaan barang atau jasa trade of goods and service dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah
disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulan: E-commerce is a part of e-business”.
13
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu :
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet, mengingat penggunaan media internet
yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan
adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam E-commerce. Jadi pemikiran kita
jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
14
12
Edmon Makarim, Kerangka Hukum Digital Signature dalam Electronic Commerce, Makalah ini pernah dipresentasikan di hadapan Masyarakat Telekomunikasi Indonesia pada bulan Juni 1999 di Pusat
Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, hal. 9.
13
Ibid, hal. 10.
14
Ibid, hal. 11.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
1. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar hugewidespread network, layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan
kemudahan akses. 2. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesandata sehingga dapat
dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdaganganperniagaan hanya berhubungan
melalui suatu jaringan publik public network yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. Telah dikemukakan di bagian awal tulisan, bahwa koneksi
ke dalam jaringan internet sebagai jaringan publik merupakan koneksi yang tidak aman. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa E-commerce yang dilakukan dengan koneksi ke
internet adalah merupakan bentuk transaksi beresiko tinggi yang dilakukan di media yang tidak aman.
Kelemahan yang dimiliki oleh internet sebagai jaringan publik yang tidak aman ini telah dapat diminimalisasi dengan adanya penerapan teknologi penyandian informasi
Crypthography. Electronic data transmission dalam E-commerce disekuritisasi dengan melakukan proses enkripsi dengan rumus algoritma sehingga menjadi cipherlocked
data yang hanya bisa dibacadibuka dengan melakukan proses reversal yaitu proses dekripsi sebelumnya telah banyak diterapkan dengan adanya sistem sekuriti seperti,
Firewall dan sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa, kelemahan hakiki dari open network yang telah dikemukakan tersebut semestinya dapat diantisipasi atau diminimalisasi
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
dengan adanya sistem pengamanan jaringan yang juga menggunakan kriptografi terhadap data dengan menggunakan sistem pengamanan dengan Digital Signature.
Digital Signature adalah suatu sistem pengamanan yang menggunakan public key cryptography system, atau secara umum pengertiannya adalah : “A data value generated
by public key algorithm based on the contents of a lock data and a private key, yielding so individualized crypto checksum”.
15
Tujuan dari suatu tandatangan dalam suatu dokumen adalah untuk memastikan otentisitas dari dokumen tersebut. Suatu digital signature sebenarnya adalah bukan suatu
tanda tangan seperti yang kita kenal selama ini, ia menggunakan cara yang berbeda untuk menandai suatu dokumen sehingga dokumen atau data sehingga ia tidak hanya
mengidentifikasi dari pengirim, namuni ia juga memastikan keutuhan dari dokumen tersebut tidak berubah selama proses transmisi. Suatu digital signature didasarkan dari isi
dari pesan itu sendiri.
16
Bedasarkan sejarahnya, penggunaan digital signature berawal dari penggunaan teknik kriptografi yang digunakan untuk mengamankan informasi yang hendak
ditransmisikandisampaikan kepada orang yang lain yang sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu. Dalam suatu kriptografi suatu pesan dienkripsi encrypt dengan
menggunakan suatu kunci key. Hasil dari enkripsi ini adalah berupa chipertext tersebut kemudian ditransmisikandiserahkan kepada tujuan yang dikehendakinya. Chipertext
tersebut kemudian dibukadidekripsi decrypt dengan suatu kunci untuk mendapatkan informasi yang telah enkripsi tersebut. Terdapat dua macam cara dalam melakukan
15
Sutan Remy Sjahdeini, E- Commerce, Tinjauan dari Perspektif Hukum, Makalah yang disampikan pada Seminar “E-Commerce dan Mekanisme Penyelesaian Masalahnya Melalui
ArbitraseAlternatif Penyelesaian Sengketa”, Jakarta, 3 Oktober 2000, hal. 3.
16
Ibid, hal. 5.
Nicholas Sutrisman : Keabsahan Dalam Transaksi Bisnis Internasional Dengan Digital Signature Melalui Electronic Commerce E-Commerce, 2008.
USU Repository © 2009
enkripsi yaitu dengan menggunakan kriptografi simetris symetric crypthographysecret key crypthography dan kriptografi simetris asymetric crypthography yang kemudian
lebih dikenal sebagai public key crypthography.
17
2. D a t a
F. Metode Penelitian