Pendahuluan Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Implementasi Peran Dokter Dalam Penyelesaian Perkara di

Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2008.

BAB I : Pendahuluan

Bab ini dimulai dengan mengemukakan apa yang menjadi latar belakang penulis dalam penulisan skripsi ini dengan judul “ Peranan Dokter dalam Pembuktian Perkara Pidana “. Permasalahan tentang peranan dokter dalam pembuktian perkara pidana dan bagaimana implementasi peran dokter dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Medan, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan pustaka yang membahas tentang pengertian dokter, aplikasi ilmu-ilmu forensik dalam kasus kejahatan dan sistem pembuktian perkara pidana, kemudian metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana

Bab ini membahas mengenai peranan dokter sebagai pembuat visum et repertum, serta tata laksana bantuan dokter dalam kasus pidana dan menegaskan secara menyeluruh tentang siapa saja yang berhak meminta bantuan dokter tersebut, bagaimana bentuk kerja sama antara penyidik dan dokter kemudian dokter yang dapat dimintai bantuannya serta cara dokter dalam menyampaikan keterangan pada objek yang diperiksanya. Didalam bab ini juga dibahas tentang dokter sebagai saksi ahli dimana dokter sebagai saksi ahli memberikan suatu bentuk keterangannya melalui hipotesa dan memberikan keterangan tentang suatu objek yang diperiksanya. Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008. USU Repository © 2008.

BAB III : Implementasi Peran Dokter Dalam Penyelesaian Perkara di

Pengadilan Negeri Medan Bab ini secara khusus menganalisa kasus-kasus yang di peroleh penulis dari Pengadilan Negeri Medan dengan memberikan uraian singkat tentang kasus- kasus pembunuhan, perbuatan cabul dan penganiayaan. Ketiga kasus tersebut dianalisa mulai dari bantuan peranan dokter dalam pemeriksaan di penyidikan hingga proses persidangan.

BAB IV : Kesimpulan dan Saran