Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2008.
4. Kesimpulan Bagian ini memuat pendapat pribadi dokter itu sendiri, bersifat subjektif
dan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman. Dalam bagian ini harus dicantumkan diagnosa luka disebabkan karena persentuhan dengan benda tumpul
atau benda tajam. Pada visum et repertum mayat disebutkan sebab-sebab kematian.
5. Penutup Visum et repertum ditutup dengan : demikian visum et repertum ini dibuat
dengan sesungguhnya mengingat sumpah dokter yang tercantum dalam stbl 1937 350 untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
1. Tata Laksana Bantuan Dokter
Ketentuan tentang tata laksana bantuan dokter pada perkara pidana terdapat pada pasal-pasal dari KUHAP yang mengatur tentang ahli. Kecuali itu
terdapat juga pada pasal-pasal KUHAP yang mengatur tentang saksi berlaku juga bagi ahli Pasal 179 pada angka 2 . Tata laksana itu meliputi :
a. Kapan Permintaan Dokter Itu Dapat Diajukan.
Sebagaimana diketahui bahwa proses peradilan dari suatu tindak pidana dibagi menjadi berbagai tingkat. Dari berbagai tingkat itu maka permintaan bantuan
dokter sebagai ahli hanya dapat diajukan pada tingkat : 1.
penyidikan 2.
penyidikan tambahan
Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2008.
3. sidang pengadilan
Penyidikan tambahan adalah penyidikan yang dilakukan atas petunjuk umum berkenaan dengan dikembalikannya berkas perkara karena belum lengkap.
Dalam hal belum lengkap itu karena penyidik lalai tidak memanfaatkan bantuan dokter sebagai ahli sedangkan dalam perkara tersebut bantuan dokter seharusnya
perlu, maka penuntut umum dapat menyarankannya.
b. Siapa yang Berhak Meminta Bantuan Dokter
Berdasarkan hukum acara pidana yang berlaku, tidak semua orang dapat meminta bantuan dokter dalam menyelidiki suatu kasus pidana. Orang yang
berhak meminta bantuan dokter sebagai ahli ditinjau dari KUHAP antara lain : Menurut Pasal 120 angka 1 KUHAP menyatakan:
“ Dalam hal dianggap perlu, penyidik dapat meminta pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus”.
Menurut Pasal 180 angka 1 KUHAP menyatakan :
“ Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan
ahli dan dapat pula minta diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan”.
Jadi jelaslah dalam Pasal tersebut diatas, maka yang dapat berhak memintakan
bantuan dokter sebagai ahli adalah : 1. Penyidik
2. Hakim Menurut KUHAP Pasal 1 angka 1 menyatakan :
Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2008.
“ Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-
undang untuk melakukan penyidikan ”.
Penyidik dalam hal ini tindak pidana yang penyidikannya dilakukan polisi negara maka penyidik itu ialah :
1. Polisi negara yang sekurang-kurangnya berpangkat Pembantu Letnan Dua yang ditunjuk oleh pejabat kepolisian yang
berwenang. 2. Komandan sektor kepolisian yang berpangkat bintara dibawah
Pembantu Letnan Dua dalam hal ini di suatu sektor kepolisian tidak ada polisi yang berpangkat Pembantu Letnan Dua.
3. Dalam hal tindak pidana khusus maka penyidik itu ialah jaksa.
Penyidik pembantu adalah polisi negara yang sekurang-kurangnya berpangkat Sersan Dua yang diangkat oleh pejabat kepolisian yang berwenang
atas usul komandan atau pimpinan kesatuan masing-masing. Penyidik pembantu ini juga mempunyai wewenang untuk meminta bantuan ahli termasuk dokter.
Hakim ketua sidang dapat meminta bantuan dokter sebagai ahli dalam hal ini :
40
1. diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul
disidang pengadilan. _______________________
40.
I Ketut Prakoso, Dasar-Dasar Kedokteran Kehakiman, Rineka Cipta, Jakarta,
1992, hal.22.
Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2008.
2. timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasehat
hukumnya terhadap hasil keterangan ahli dari seseorang dokter sehingga perlu dimintakan pemeriksaan penelitian ulang oleh
dokter lain.
Sudah barang tentu yang akan mengajukan permintaan bantuan kepada dokter itu ialah jaksa penuntut umum karena ia yang berwenang melaksanakan
semua penetapan hakim. Maka agar tidak terjadi kesalah pahaman dengan dokter yang dimintai bantuan itu, jaksa penuntut umum dalam surat permintaannya perlu
menyebutkan bahwa permintaan tersebut diajukan dalam rangka melaksanakan penetapan hakim.
Korban ataupun keluarganya begitu pula dengan terdakwa atau penasehat hukumnya tidak dapat mengajukan permintaan bantuan dokter sebagai ahli, hak
korban atau keluarganya hanya berhak melaporkan tindak pidana yang dialaminya itu kepada kepolisian, sedangkan hak terdakwa ataupun penasehat hukumnya
ialah mengajukan permohonan kepada hakim ketua sidang untuk mengusahakan dan mengajukan ahli termasuk dokter guna memberikan keterangan yang
menguntungkan bagi dirinya. Jadi korban atau keluarganya dan terdakwa atau penasehat hukumnya tidak mempunyai wewenang untuk mengajukan permintaan
bantuan kepada dokter secara langsung.
41
_______________________________
41.
Hasil wawancara dengan dr Rita Mawarni,SpF. Pada tanggal 20 Mei 2008.
Sri Ingeten Br Perangin Angin : Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2008.
2. Kerjasama Penyidik dan Dokter