Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.
secara mutlak dapat di pakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi.
4. Timbulnya endapan , koloidal dan bahan terlarut Endapan dan koloidal serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan
industri yang berbentuk padat. Kalau bahan buangan industri berupa bahan anorganik yang dapat larut maka air akan mendapat tambahan ion-ion logam yang berasal dari
bahan anorganik tersebut. Banyak bahan anorganik yang memberikan ion-ion logam berat yang pada umumnya bersifat racun, seperti Cd, Pb, Hg dan Cu.
5. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan Mengingat bahwa zat radiokatif dapat menyebabkan berbagai macam
kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik melalui efek langsung maupun efek tertunda, maka tidak dibenarkan bila ada yang membuang bahan sisa
radioaktif kelingkungan. Walaupun secara alamiah radioaktivitas lingkungan sudah ada sejak terbentuknya bumi ini, namun kita tidak boleh menambah radioaktivitas
lingkungan dengan membuang secara sembarangan bahan sisa radioaktif ke lingkungan.
2.1.1 Air Permukaan Tanah
Air permukaan tanah adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya,
misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan sebagainya. Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa, danau,
waduk. Dimana kesemuanya itu sangat tergantung curah hujan. Apabila curah hujan
lebat, air sungai, danau akan pasang.
2.1.2 Air Bawah Permukaan Tanah
Air bawah permukaan tanahsubsurface water adalah air yang tersimpan dalam lapisan tanah. Yang termasuk air jauh dari permukaan adalah sumur gali, sumur
bor.
Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.
Air tanah merupakan suatu bagian dalam proses sirkulasi alamiah, jika pemanfaatan air tanah itu memutuskan sistem sirkulasi, misalnya jika air yang dipompa melebihi
besarnya pengisian kembalirecharge, maka akan terjadi pengurangan volume air tanah yang ada. Berkurangnya volume air tanah itu akan kelihatan dalam bentuk
penurunan permukaan air tanah atau penurunan tekanan air tanah secara terus menerus, sehingga mengakibatkan penurunan intensitas pemompaan, jika penurunan
ini melampaui limit tertentu, maka fungsi pemompaan akan hilang. Akhirnya sumber air tanah itu menjadi kering, jadi untuk menghindari pengurangan volume air tanah
yang ada, maka harus dijaga supaya besarnya pemompaan itu sesuai dengan pengisian kembali.
Terbentuknya air tanah dijelaskan dengan teori siklus hidrologi yaitu: air laut menguap membentuk awan yang mengandung uap air, awan dihembus oleh angin ke
arah daratan, turun ke daratan sebagai hujan, sebahagian mengalir di permukaan sebagai aliran permukaan berupa sungai kembali ke laut, sebahagian masuk ke dalam
tanah mengisi pori-pori batuan dalam lapisan pembawa air tanah atau akuifer, kemudian keluar ke permukaan secara alami sebagai mata air atau karena proses
aktivitas manusia melalui sumur-sumur gali atau pemboran, mengalir ke laut, menguap kembali menjadi awan dan seterusnya secara berulang Gambar 2.1.
Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.
Gambar 2.1. Siklus Hidrologi [www.pubs.usgs.gov] Dari proses ini diketahui bahwa keterdapatan air tanah sangat berkaitan dengan
komponen - komponen lingkungan lainnya dalam siklus tersebut seperti iklim curah hujan, temperatur, vegetasi serta jenis lapisan tanah dan batuan. Oleh karena itu,
keterdapatan atau potensi air tanah dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tergantung dari kondisi komponen-komponen tersebut. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada komponen lingkungan tersebut akan berpengaruh pada kuantitas atau kualitas sumber daya air tanah. Sementara pendayagunaan air tanah sudah tentu akan
berpengaruh langsung terhadap kondisi sumber daya tersebut serta lingkungan sekitarnya, sehingga dalam konservasi dan pendayagunaan air tanah sangat diperlukan
pemahaman tentang kondisi geologi suatu tempat.
: 2.2 Parameter Kualitas Air Bersih
Aspek-aspek kesehatan masyarakat terhadap persediaan air dapat ditinjau dari segi pencemaran air, pathogen, bakteri, virus, zat-zat kimia yang terkandung dan zat-
zat lainnya. Masyarakat perkotaan sampai masyarakat pedesaan tidak dapat hidup
Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.
tanpa air, pengalaman telah membuktikan bahwa kesehatan masyarakat dan kualitas air minum secara langsung berhubungan satu dengan yang lain dimana perbaikan
kualitas air minum merupakan perbaikan kesehatan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dijadikan parameter kualitas air yaitu
2.2.1 Sifat Fisis Air