Intrusi Air Laut Bahan dan Peralatan

Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009. Gambar.2.4. Skematis dari plasma ICP Sumber: Liu,H. dan Montaser, 1996

2.8 Intrusi Air Laut

Daerah pantai adalah daratan yang berbatasan langsung dengan lautan. Pada umumnya air tanah pada daerah pantai terpengaruh oleh intrusi air laut. Intrusi adalah proses masuknya air laut ke daratan. Proses intrusi makin panjang bisa dilakukan pengambilan airtanah dalam jumlah berlebihan. Bila intrusi sudah masuk pada sumur, maka sumur akan menjadi asing sehingga tidak dapat lagi dipakai untuk keperluan sehari-hari. Intrusi air laut terjadi melalui tiga cara yaitu : 1. Pergeseran batas air laut dan air tawar interface di daerah pantai. Pergeseran ini terjadi karena pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga menurunkan muka air tanah. 2. Pemompaan air tanah semi tertekan yang berlebihan di daratan. Akibatnya air yang tersedot bukan lagi air tawar tetapi air asin. Akibatnya air asin yang tersedot akan menyebar dan mencemari air tanah bebas di sekitar pemompaan. 3. Intrusi melalui muara sungai. Intrusi air laut pada air sungai menyebabkan air berkadar garam tinggi ini bergerak dan mengisi air tanah disekitarnya. Akibatnya air tanah di sekitar sungai berkadar garam tinggi. Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.

2.9 Gambaran umum Lokasi Penelitian

2.9.1 Keadaan Belawan Letak dan Geografis

Kecamatan Medan-Belawan merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kecamatan Belawan berada pada posisi 03 45’-03 46’Lintang Utara dan 98 40’-98 42’Bujur Timur .Departemen Pertambangan, 19951996. Kecamatan Belawan menempati areal seluas 26,25 km 2 , yang terdiri dari 6 kelurahan yakni Bagan Deli, Belawan Bahari, Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia dan Sicanang. Kecamatan Belawan di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Medan Marelan dan Medan labuhan. BPS sumatera Utara, 2005 Iklim dan Curah Hujan Daerah penelitian ini termasuk daerah tropis dengan temperature udara antara 27 C minimal hingga 35 C maksimal. Seperti umumnya dengan daerah-daerah yang lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kecamatan Belawan memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan-bulan terjadinya musim. Kalau dilihat dari Jumlah hari hujan yang turun, musim hujan dimulai pada bulan September sampai dengan Desember, dimana puncak musim hujan terjadi bulan November, sedangkan kemarau pada bulan Januari sampai dengan bulan Agustus dan puncaknya terjadi pada bulan Januari. Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.

2.9.2 Geologi Belawan

Morfologi Dataran Berdasarkan topografi daerah Sumatera Utara dibagi atas 3 bagian yaitu bagian Timur dengan keadaan relatif datar, bagian tengah bergelombang sampai berbukit dan bagian Barat merupakan dataran bergelombang. Secara regional Kecamatan Belawan termasuk kawasan pantai timur dengan morfologi yang bervariasi mulai dari morfologi landai sampai morfologi bergelombang. Daerah penelitian yang terletak di sepanjang pantai timur Kecamatan Belawan merupakan morfologi dataran pantai ,dengan ketinggian 0-3 m di atas permukaan laut. Statigrafi Berdasarkan data geologi jenis batuan yang terdapat di daerah penelitian terdiri dari sedimen lepas berupa bongkahan, kerikil, pasir, lempung dan batu gamping termasuk didalam satuan alluvium.Departemen Pertambangan 19951996 Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bahan dan Peralatan

3.1.1. Bahan Dalam pengambilan data- data yang diperlukan, membutuhkan bahan- bahan yaitu: 1. Larutan standar Cd 0,001 ppm 2. Larutan standar Hg 0,005 ppm 3. Larutan standar Pb 0,01 ppm 4. Larutan standar Cu 0,01 ppm 5. Aquadest 6. Air sumur bor 7. Air laut 3.1.2. Peralatan Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini antara lain: 1. pH meter 2. Corong 3. Kertas saring 4. Erlenmeyer 250 ml 5. Labu takar 100 ml 6. Pipet volume 7. Inductively Couple Plasma ICP 8. GPS Global Position System Damayanti Fitasari Purba : Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan-Belawan, 2009.

3.2 Teknik Pengumpulan Data