Usia Ibu Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan BBLR

Menurut National Academy 1985 yang dikutip oleh Yekti 1995, faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR, yaitu : 1. Faktor genetik : jenis kelamin, ras, tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum hamil, tinggi dan berat badan ayah. 2. Faktor demografi dan psikososial : umur ibu, status sosial ekonomi pendidikan, pendapatan dan pekerjaan, status perkawinan dan faktor psikologi ibu. 3. Faktor kehamilan : paritas, jarak kehamilan, aktifitas seksual dan riwayat kehamilan terdahulu abortus, kelahiran mati. 4. Faktor gizi : pertambahan berat badan selama kehamilan, status gizi kalori, protein, vitamin, dll, pengeluaran energi untuk kerja dan aktifitas fisik. 5. Morbiditas umum : malaria, infeksi saluran kencing, infeksi saluran alat kelamin. 6. Keracunan : merokok, alkohol dan obat-obat terlarang. 7. Pelayanan antenatal : kunjungan pertama antenatal, jumlah kunjungan pelayanan dan kualitas antenatal.

2.3.1. Usia Ibu

Kemajuan di bidang sosial ekonomi, termasuk peningkatan akses terhadap kesempatan kerja dan pendidikan menyebabkan terdensi untuk menikah di usia muda bagi kaum wanita semakin berkurang. Namun masih banyak terjadi di masyarakat pedesaan, wanita menikah di usia sangat muda. Kemungkinan mempunyai anak pertama di usia dini semakin lebih besar. Usia muda pada dasarnya berkisar antara 13 sampai 19 tahun, secara umum dinyatakan bahwa wanita usia muda adalah wanita Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR..., 2007 USU e-Repository © 2009 yang berumur dibawah 20 tahun atau yang berumur 19 tahun kebawah. Usia reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah umur antara 20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan, karena perkembangan organ-organ reproduksi yang belum optimal, kematangan emosi dan kejiwaan kurang serta fungsi fisiologi yang belum optimal, sehingga lebih sering terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya pada usia ibu yang lebih tua telah terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun reproduksi secara umum, sehingga lebih sering terjadi akibat yang merugikan pada bayi Setyowati, dkk, 1996. Beberapa studi telah melaporkan bahwa perkawinan di usia muda yang disusul dengan kehamilan akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin yang sedang dikandungnya. Salah satunya adalah meningkatnya resiko kelahiran BBLR. Setiawan 1995, melaporkan bahwa ibu hamil pada usia remaja 20 tahun mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,1 kali lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil di usia lebih 20 tahun. Dari hasil penelitian Yekti 1995 diketahui bahwa terdapat 17,6 ibu yang saat melahirkan masih berumur 20 tahun. Sedangkan untuk kelompok umur 35 tahun diperoleh angka 2 dari seluruh ibu hamil. Rata-rata umur lebih muda disimpulkan kecenderungan untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada umumnya bayi dengan BBLR dari wanita yang berusia muda biasanya disertai dengan kelainan bawaan dan cacat fisik, epilepsi, retardasi mental, kebutaan dan ketulian. Bila bayi dapat bertahan hidup akan menimbulkan masalah yang besar dan mengalami pertumbuhan yang lambat. Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR..., 2007 USU e-Repository © 2009

2.3.2. Tingkat Pendidikan Ibu