Tingkat Pendidikan Ibu Berat dan Tinggi Badan Ibu

2.3.2. Tingkat Pendidikan Ibu

Latar belakang pendidikan ibu yang rendah menyulitkan berlangsungnya suatu penyuluhan kesehatan terhadap ibu karena mereka kurang menyadari pentingnya informasi-informasi tentang kesehatan ibu saat hamil, akibatnya mereka tidak mengetahui cara pemeliharaan kesehatan terutama pada saat hamil baik menyangkut gizi, kebersihan, makanan yang bernilai tinggi. Penelitian Setyowati, dkk pada tahun 1996, menunjukkan bahwa pendidikan ibu yang rendah terutama yang sekolahpendidikan SD kebawah lebih cenderung untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan pendidikan SLTP dan SLTA. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Sulaiman 1986, bahwa faktor pendidikan ibu memegang peranan terhadap kejadian bayi BBLR. Wanita-wanita hamil dengan pendidikan SD 1 – 3 tahun, buta huruf, tinggi kemungkinannya melahirkan bayi BBLR.

2.3.3. Berat dan Tinggi Badan Ibu

Ibu dengan berat badan lebih rendah cenderung untuk melahirkan bayi BBLR. Hal ini mungkin disebabkan ibu dengan berat badan rendah dengan usia kehamilan yang lebih muda dibandingkan ibu dengan berat badan cukup. Ibu yang mempunyai berat badan rendah sebelum masa kehamilannya ternyata mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai berat badan cukup pada masa sebelum kehamilannya. Ibu dengan berat badan kurang 45 kg atau turun sampai 10 kg atau lebih selama kehamilan, mempunyai resiko terjadinya BBLR Sulaiman, 1986. Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR..., 2007 USU e-Repository © 2009 Tinggi badan ibu dilaporkan berperan terhadap kejadian BBLR. Hubungan antara tinggi badan ibu merupakan hubungan positif, dimana semakin tinggi ibu semakin berat bayi yang dilahirkan. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm merupakan ibu yang beresiko untuk BBLR. Adanya pengaruh tinggi badan mungkin berhubungan dengan status gizi ibu pada masa lampau, dimana ibu yang mempunyai tinggi badan yang rendah mempunyai status gizi yang kurang pada masa lampaunya. Dari hasil penelitian Alisyahbana yang dikutip oleh Sulcan 1996 didapatkan Resiko Relatif kejadian BBLR pada ibu dengan tinggi badan 145 cm sebesar 4,3 kali dibandingkan dengan ibu yang tinggi badannya 145 cm.

2.3.4. Paritas