5.2 Usia Ibu
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.4, ternyata jumlah
kejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada usia ibu 20-35 tahun yaitu sebanyak 152 orang 79,2. Besarnya kejadian BBLR pada kelompok umur tersebut yang
tergolong aman untuk melahirkan terkait dengan adanya pergeseran usia menikah dikalangan masyarakat yang dulu pernah memiliki budaya menikah di usia dini,
seperti setelah menstruasi pertama datang, menjadi setelah setelah tamat SLTA atau usia seperti 20 tahun ke atas.
Hal ini dapat dijelaskan karena sebagian masyarakat telah banyak mengetahui akibat buruk dari perkawinan muda. Menurut Paryati 1990, menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mendorong perkawinan usia muda didalam masyarakat menurun seperti sistim nilai di pedesaan yang menganggap bahwa wanita pantas menikah
setelah menstruasi, pandangan negatif terhadap perawan tua dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap orang tua.
Tingginya usia perkawinan pada kelompok usia tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang semakin baik tentang kesehatan
reproduksi. Masyarakat secara umum sudah mulai mengerti masa perkawinan yang ideal sesuai dengan kematangan berbagai aspek, seperti reproduksi, mental, sosial dan
berbagai aspek lain Liliek, 2002. Lee Corpuz 1988 juga menemukan 14.5 dari bayi yang lahir dari ibu
usia di bawah 15 tahun dan 9.4 dari ibu usia antara 15-19 tahun mengalami BBLR. Sejalan dengan dengan hasil tadi, hanya 6.4 bayi yang lahir dari ibu usia di atas 20
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR..., 2007 USU e-Repository © 2009
tahun mengalami BBLR. BBLR memiliki hubungan dalam meningkatkan morbiditas dan mortalitas neonatal. Winter, 1990.
5.3 Paritas Ibu
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.5, ternyata angka
kejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada paritas 2-3 sebanyak 89 orang 46,4. Pada umumnya kejadian bayi lahir dengan BBLR meningkat sesuai dengan
meningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1, kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas
4 Manuaba, 1998. Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya
paritas. Bayi kedua paritas 1 sekitar 100 gr lebih berat apabila dibanding dengan bayi yang lahir pada kehamilan pertama paritas 0. Bayi yang lahir pada kehamilan
pertama cenderung mempunyai resiko BBLR lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor umur, biologis, dan fisiologis Srimastuti, 1987
5.4 Jarak Kelahiran