kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Standar pelayanan
kebidanan, IBI, 2000
C. KUNJUNGAN RUMAH 1. Pengertian
Kunjungan rumah adalah salah satu teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan untuk
melengkapi data yang sudah ada yang diperoleh dari dengan teknik lain.
2. Tujuan kunjungan rumah
a. Membangun hubungan antara keluarga, suami, dan ibu.
b. Mengumpulkan data yang berharga tentang latar belakang kehidupan ibu
dan keluarganya, mengumpulkan data dapat berarti mendapat data baru atau mengecek betul tidaknya data yang diperoleh melalui metode lain.
http:fransisca mudji,freehostia.compemahaman20individu201MATERI14.pdf
D. ANGKA KEMATIAN IBU AKI
Angka kematian Ibu adalah angka kematian ibu sebagai akibat langsung proses reproduksi dalam 100.000 kelahiran hidup. Manuaba, 1999
Kematian Ibu menurut WHO adalah kematian yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari pasca persalinan dengan penyebab yang berhubungan
langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan. 1.
Penyebab Kematian Ibu a.
Penyebab langsung Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, ekslamsi atau gangguan
ambat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama. Komplikasi aborsi dan infeksi.
Universitas Sumatera Utara
Perdarahan yang biasanya terjadi secara mendadak bertanggung jawab atas 28kematian ibu, sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi karena
tetenslo plasenta dan atonia uteri. Eklamsia merupakan penyebab utama kedua kematian ibu yaitu 13
kematian ibu di Indonesia. Sepsis infeksi sebagai faktor penting lain penyebab kematian ibu sering
terjadi karena kebersihan hyglene yang buruk pada saat persalinan atau karena penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak diobati. Sepsis ini terjadi sekitar 10
kematian ibu rata-rata dunia 15 Deteksi dini terhadap infeksi selama kehamilan dan persalinan yang bersih
dan perawatan semasa hamil yang benar dapat menanggulangi masalah ini. Partus lama terjadi sekitar 9 kematian ibu rata-rata dunia 8 sering
disebabkan oleh disproposi tephalo pelvit, kelainan letak dan gangguan kontraksi uterus. b.
Penyebab tidak langsung Resiko kematian ibu dapat diperparah oleh adanya anemia dan penyakit
menular seperti malaria. Tuberkolosis, hepatitis dan HIVAIDS. Anemia pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan
anak dalam kandungan meningkatkan resiko keguguran,kelahiran premature, BBLR, Serta sering menyebabkan kematian ibu dan bayi. Tingkat sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan akses terhadap sarana kesehatan dan transportasi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kematian dalam kesakitan ibu. situasi ini diidentifikasikan sebagai “3 T” terlambat :
Universitas Sumatera Utara
- Terlambat deteksi dini bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas serta dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu dan neonatal. - Terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan karena kondisi geografis dan
sulitnya transportasi. - Terlambat mendapat pelayanan kesehatan yang memadai di tempat
rujukan. 2.
Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu a.
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa penyediaan tenaga bidan didesa, kesinambungan keberadaan bidan desa, penyediaan
fasilitas pertolongan persalinan pada polindesposko dan puskesmas, kemitraan bidan dan dukun bayi serta berbagai pelatihan bagi petugas.
b. Penyediaan pelayanan kegawat daruratan yang berkualitas dan sesuai
standart, antara lain bidan desa di polindesposko, puskesmas PONED Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar. Rumah sakit PONED
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Kualitas 24 Jam.
c. Mencegah terjadinya kehamilan yang tak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran antara lain dalam bentuk KIE Komunikasi, Informasi, Edukasi, untuk mencegah terjadinya “4 terlalu” terlalu banyak anak, terlalu
pendek jarak hamil, dan bersalin, terlalu muda melahirkan dam hamil, dan terlalu tua untuk hamil kembali. Pelayanan KB Berkualitas pasca persalinan
dan pasca keguguran, pelayanan asuhan pasca keguguran dan meningkatkan
partisipasi aktif pria.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemantapan kerjasama lintas program dan sector antara lain dengan jalan
menjalin kemitraan dengan pemda organisasi profesi IDI, POGI, IDAI, IBI,
PPNI Perina, PMI, LSM dan berbagai swasta.
e. Peningkatan pastisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat dan antara lain
dalam bentuk meningkat pengetahuan tentang tanda bahaya dalam persalinan, serta menyediakan buku penyuluhan kesehatan ibu dan anak
KIA dan ASI Ekslusif.
Kesiapan keluarga dan masyarakat perempuan dalam menghadapai persalinan dan kegawat daruratan dana, transportasi, donor darah,perawatan selama
hamil, penyediaan dan pemanfaatan dan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pasrtisipasi perempuan dalam posyandu serta pengembangan kesehatan desakelurahan yang telah
dibentuk. www.waspada.co.idopiniartikel-peranan-perempuan-bidang-kesehatan-br-
refleksi-hari-kartini-html
E. PUERPERIUM NIFAS