menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran turnover“. Rasio-rasio yang termasuk dalam analisis penggunaan aktiva asset utilization dan efisiensinya
antara lain : 1. Perputaran kas cash turnover
Perputaran kas menunjukkan bagaimana kas dan setara kas yang diinvestasikan dalam operasional perusahaan khususnya yang dikaitkan dengan
penjualan dapat kembali dikonversi menjadi kas kembali dalam satu periode. Analisis perputaran kas menunjukkan seberapa cepat kas dan setara kas yang
diinvestasikan dalam kegiatan operasional dapat dikonversi kembali menjadi kas melalui hasil penjualan perusahaan. Rasio ini dihitung dengan :
Perputaran kas cash turnover = Penjualan Rata-rata kas dan setara kas
2. Perputaran piutang usaha account receivable turnover
Perputaran piutang usaha mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit. Rasio perputaran piutang usaha account receivable turnover
memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasil perusahaan dalam menagih piutangnya dalam satu periode. Rasio ini
dihitung dengan : Perputaran piutang usaha = Penjualan
Rata-rata piutang usaha
Universitas Sumatera Utara
3. Perputaran persediaan inventory turnover
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama satu periode tertentu. Tingkat persediaan ini dihitung dengan membagi
harga pokok penjualan dengan persediaan, atau dengan rumus : Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan
Rata-rata persediaan Besarnya tingkat perputaran persediaan tergantung pada sifat barang,
letak, dan jenis perusahaan. Tingkat perputaran persediaan yang rendah dapat disebabkan over investment dalam persediaan. Sebaliknya tingkat perputaran
persediaan yang tinggi menunjukkan dana yang diinvestasikan pada persediaan efektif menghasilkan laba.
4. Perputaran kewajiban lancar current liabilities turnover
Perputaran kewajiban lancar digunakan untuk mengukur berapa kali kewajiaban lancar dibayar setiap tahunnya dengan tepat waktu. Tingkat
perputaran utang lancar dapat dihitung dengan rumus: Perputaran hutang lancar = Penjualan
Rata-rata kewajiban lancar
5. Perputaran modal kerja bersih Net Working capital turnover
Net Working capital turnover NWCT yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan. Perputaran modal
kerja bersih dirumuskan dengan : Net Working capital turnover =
Penjualan Rata-rata modal kerja bersih
Universitas Sumatera Utara
2. Rentabilitas Usaha a. Pengertian Rentabilitas
Pada umumnya, rentabilitas diartikan sebagai suatu perbandingan antara laba yang diperoleh dalam operasi perusahaan dengan modal atau aktiva yang
digunakan dalam memperoleh laba tersebut. Pengertian tersebut sebagaimana diungkapkan Riyanto 1997 : 35 bahwa “rentabilitas suatu perusahaan
menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut”.
Rentabilitas merupakan pencerminan efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Menurut Samosir 1992 : 35 “rentabilitas merupakan kemampuan
manajemen perusahaan untuk menghasilkan laba dengan mempergunakan modal yang diperlukan di dalam mengelola kegiatan usaha secara efektif”. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa rentabilitas merupakan suatu ukuran efisiensi kinerja di mana setiap perusahaan dalam operasinya selalu berusaha
meningkatkan labanya agar tingkat rentabilitas usahanya sesuai dengan standar. Rentabilitas perusahaan dapat dihitung dengan beberapa cara, namun bila
dihubungkan dengan kinerja modal kerja bersih perusahaan, rentabilitas dapat dihitung dengan pendekatan rentabilitas ekonomis dan rentabilitas usaha atau
rentabilitas modal sendiri. Rentabilitas ekonomis dihitung dengan
membandingkan laba operasi dengan seluruh modal yang digunakan modal sendiri dan modal asing yang disebut dengan rentabilitas ekonomis, sedangkan
rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas dinilai dengan membandingkan laba
Universitas Sumatera Utara
yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang
dimasukkan oleh pemilik perusahaan. b. Rentabiltas Usaha
Rentabilitas usaha atau rentabilitas modal sendiri, menurut Riyanto 1997 : 44 merupakan “perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik
modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak”. Pengukuran rentabilitas usaha mengacu pada perhitungan
return on equity ROE. Rentabilitas usaha return on Equity menunjukkan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak net profit after taxes yang
tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah modal pada perusahaaan. Return on equity ROE diperlakukan sedemikian penting karena merupakan
ukuran efisiensi yang dicapai perusahaan dalam menggunakan modal para pemiliknya. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dapat meningkatkan return
on equity ROE, dapat digunakan perhitungan dengan merumuskan kembali rasio tersebut dari tiga komponen utamanya. Hal ini merupakan pengembangan dari
metode Du Pont yang dimodifikasi: ROE =
Modal Equity Laba bersih Earning
= Laba bersih Earning x Penjualan sales x Penjualan sales
Aktiva assets Modal Equity
Aktiva assets
Dengan kata lain : ROE = Margin keuntungan x Perputaran aktiva x Leverage Keuangan
Universitas Sumatera Utara
Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau
income tax, sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri ekuitas perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan.
c. Rentabilitas Ekonomis