H
a
diterima jika F hitung F tabel untuk α = 5 dan nilai sig. 0,05
Tabel IV. 13 Hasil Uji F-test ANOVA
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
67.419 5
13.484 4.599
.001
a
Residual 158.339
54 2.932
Total 225.759
59 a. Predictors: Constant, SQRT_Perputaran Modal Kerja Bersih, SQRT_Perputaran Persediaan,
SQRT_Perputaran Piutang Usaha, SQRT _Perputaran Kas, SQRT_Perputaran Kewajiban Lancar
b. Dependent Variable: SQRT_Rentabilitas Usaha
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai F
hitung adalah 4,599. Dengan menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel, diperoleh hasil F tabel untuk FINV 0,05;5,54 adalah 2,38607. Hal ini
menunjukkan bahwa F hitung F tabel 4,599 2,38607 yang berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya perputaran kas, perputaran piutang usaha,
perputaran persediaan, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja bersih berpengaruh secara simultan terhadap rentabilitas usaha pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa antara modal kerja bersih dengan tingkat rentabilitas usaha memiliki hubungan yang cukup erat. Hal ini
dapat dilihat dari nilai R koefisien korelasi sebesar 0,546 yang berada diantara angka 0,50 hingga 0,70 yang menunjukkan hubungan yang moderatsedang.
Berdasarkan hasil pengujian nilai koefisien determinasi yang disesuaikan
Universitas Sumatera Utara
diperoleh nilai adjusted R square yaitu sebesar 0,234 yang artinya bahwa variasi atau perubahan pada tingkat rentabilitas usaha dapat dijelaskan sebesar 23,4
oleh modal kerja bersih dan sisanya sebesar 76,6 dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Hasil pengujian hipotesis t-test menunjukkan bahwa nilai t-hitung dari perputaran kas 2,568 dan perputaran persediaan 2,574 lebih besar dibandingkan
dengan nilai t-tabel 2,0057 dan nilai signifikansi kedua variabel 0,013 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, perputaran kas dan perputaran persediaan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat rentabilitas usaha. Perputaran kas memiliki nilai koefisien regresi B sebesar 2,561, sedangkan
perputaran persediaan memiliki nilai koefisien regresi B sebesar 0,660. Nilai koefisien regresi B perputaran kas lebih besar dibandingkan perputaran
persediaan, hal ini mengindikasikan bahwa perputaran kas lebih dominan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas usaha dibandingkan perputaran persediaan.
Dengan demikian, dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan kas dan persediaan sebagai upaya peningkatan penjualan perusahaan dalam satu
periode dapat pula meningkatkan rentabilitas usaha perusahaan. Hasil pengujian hipotesis t-test juga menunjukkan bahwa nilai t-hitung dari
perputaran piutang usaha, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja bersih berturut-turut adalah -1,179, -0,744 dan -0,009 atau lebih kecil
dibandingkan dengan nilai t-tabel yaitu 2,0057. Nilai signifikansi ketiga variabel adalah 0,244, 0,460, dan 0,993 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,
perputaran piutang usaha, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal
Universitas Sumatera Utara
kerja bersih secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat rentabilitas usaha. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari perputaran modal
kerja bersih terhadap rentabilitas usaha sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wijayanti 2007, Sinaga 2008, dan Hertawan 2009.
Berdasarkan hasil penelitian, perputaran piutang usaha, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja memiliki hubungan yang negatif terhadap
rentabilitas usaha karena memiliki koefisien regresi yang negatif yaitu -0,167, - 0,132, dan -0.002. Hal ini dapat disebabkan oleh penjualan yang fluktuatif akibat
tingginya harga komoditas pertambangan di tahun 2005-2007 dan penurunan drastis di tahun 2008 akibat krisis ekonomi global. Akibatnya tingkat piutang
usaha, kewajiban lancar, dan modal kerja bersih ikut berfluktuatif mengikuti gejolak ekonomi sehingga bila ditarik kesimpulan secara umum tingkat perputaran
piutang usaha, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja bersih yang minimum sekalipun ternyata tidak menentukan bahwa rentabilitas usaha
perusahaan pertambangan akan ikut menurun. Hasil pengujian hipotesis F-test menunjukkan bahwa perputaran kas,
perputaran piutang usaha, perputaran persediaan, perputaran kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja bersih secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas usaha. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian dimana F hitung sebesar 4,599 lebih besar dari nilai F tabel yaitu 2,38607 dan nilai
signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Meskipun dalam penelitian ini perusahaan yang menjadi objek penelitian difokuskan pada perusahaan sektor
pertambangan, dilakukan penambahan variabel berupa perputaran kas, perputaran
Universitas Sumatera Utara
piutang, perputaran persediaan, perputaran kewajiban lancar, serta adanya perpanjangan tahun pengamatan yaitu 2005 – 2008, namun hasil penelitian ini
masih sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti 2007, Sinaga 2008, dan Hertawan 2009. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
manajemen yang baik terhadap modal kerja bersih perusahaan yang meliputi manajemen kas, piutang usaha, persediaan, dan kewajiban lancar perusahaan
secara keseluruhan akan dapat meningkatkan rentabilitas usaha perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah modal kerja bersih yang diukur dengan perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran persediaan, perputaran
kewajiban lancar, dan perputaran modal kerja bersih berpengaruh signifikan baik secara parsial ataupun simultan terhadap rentabilitas usaha pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 15 emiten yang listing hingga kuartal ketiga 2009 dengan tahun
pengamatan 2005 - 2008. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
perputaran kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas usaha pada terdaftar perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 2.
perputaran piutang usaha secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas usaha pada terdaftar perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. 3.
perputaran persediaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas usaha pada terdaftar perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara