B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS berpengaruh terhadap dividen tunai pada
perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia BEI?
C. Kerangka Konseptual
Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Profitabilitas yang tinggi
menggambarkan keuntungan perusahaan yang meningkat yang berarti perusahaan mampu untuk membayar dividen. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Tingkat profitabilitas menentukan pembagian dalam bentuk
dividen. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan membagikan dividen dengan persentase yang tinggi pula Sundjaja, 2002:340.
Dividen merupakan pendapatan bagi investor yang dibagikan perusahaan dari perolehan laba perusahaan. Ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh
pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas cash dividend adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk
uang tunai. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu
mengurangi ketidakpastian investor dalam melaksanakan aktivitas investasinya di
Universitas Sumatera Utara
dalam perusahaan. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Contoh dividen non kas adalah dividen saham
stock dividend dan dividen aktiva. Teori kebijakan dividen yang optimal artinya rasio pembayaran dividen
yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen daripada
capital gain. Kebijakan dividen tersebut juga dipandang untuk menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang
sehingga memaksimumkan harga saham. Return on Assets ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio
Return on Assets ROA yang dimiliki, semakin baik kondisi perusahaan tersebut Syamsuddin, 2000:63.
Return on Equity ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Secara umum, semakin tinggi return atau penghasilan yang
diperoleh, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan Syamsuddin, 2000:64. Net Profit Margin NPM adalah merupakan rasio antara laba bersih net
profit yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin NPM,
semakin baik operasi suatu perusahaan Syamsuddin, 2000:62.
Universitas Sumatera Utara
Earning per Share EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para pemegang saham tertarik dengan Earning
per Share EPS yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan Syamsuddin, 2000:66.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang dipakai adalah:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Syamsuddin 2000; Sundjaja 2002, diolah penulis
D. Hipotesis