Kebijakan Pembagian Dividen Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Pendapatan Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2005-2008

dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.

H. Kebijakan Pembagian Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan di masa yang akan datang. Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang dapat ditahan sebagai bentuk sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang akan dibayarkan sebagai pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Laba ditahan dalam jumlah besar berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio. Aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah Sutrisno, 2000:323: a. Kebijakan Pemberian Dividen Stabil Kebijakan pemberian dividen stabil artinya dividien diberikan secara tetap per lembar sahamnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Kebijakan pembayaran dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan: 1. Bisa meningkatkan harga saham sebab dividen yang stabil diprediksi memiliki risiko yang kecil. 2. Bisa memberikan kesan pada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. 3. Akan menarik investor yang akan memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi sebab dividen selalu dibayarkan. b. Kebijakan Dividen yang Meningkat Dengan kebijakan ini perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. Kebijakan ini sangat diharapkan oleh para investor karena memberikan dampak positif dan memuaskan bagi perusahaan tersebut. c. Kebijakan Dividen dengan Rasio yang Konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar Universitas Sumatera Utara dividen yang dibayarkan. Demikian pula sebaliknya bila laba kecil, dividen yang dibayarkan juga kecil. d. Kebijakan Pemberian Dividen Reguler Ditambah Ekstra Kebijakan dengan cara ini, perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. Pembagian dividen selalu berdampak positif terhadap harga saham. Dividen dalam bentuk saham atau tunai selalu menimbulkan efek psikologis pada investor. Jika yang dibagikan adalah dividen tunai, berarti kekayaan investor bertambah besar secara tunai. Jika yang dibagikan dalam bentuk saham, berarti kekayaan investor juga meningkat dengan bertambahnya kepemilikan saham. Keputusan bentuk dividen, apakah dalam bentuk saham atau tunai, biasanya selalu didasarkan atas kondisi arus kas perusahaan dalam kaitannya dengan kebutuhan di masa mendatang. Jika perusahaan membutuhkan likuditas yang kuat, misalnya untuk kebutuhan ekspansi, bisa saja perusahaan membagikan dividen dalam bentuk saham. Pada dividen tunai terjadi pengurangan saldo kas dan saldo laba ditahan. Sebaliknya, pada dividen saham tidak terjadi apa-apa selain dari laporan pencatatan pembukuan dan jumlah saham beredar. Saldo laba ditahan berkurang, di sisi lainnya saldo modal saham ditambahkan. Sama sekali tidak ada perubahan apa pun di aktiva neraca perusahaan. Pembagian dividen mempunyai dua makna, yaitu: pertama, kebijakan pembagian dividen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki penampilan yang Universitas Sumatera Utara bagus. Jika setiap tahun perusahaan selalu membagikan dividen, hal itu menunjukkan arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan. Kedua, pembagian dividen menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus kas perusahaan karena terbukti perusahaan bisa membagi dividen. Dua hal itulah yang akan menambah kepercayaan publik terhadap performa dan kinerja perusahaan sehingga berlomba memburu sahamnya di bursa perdagangan.

I. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi Brigham dan Houston, 2004:107. Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut: a. Margin laba atas penjualan Margin laba atas penjualan profit margin on sales merupakan rasio profitabilitas yang mengukur jumlah laba bersih per nilai perusahaan. Semakin rendah margin laba perusahaan mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi pemegang sahamnya karena penggunaan leverage keuangan. Universitas Sumatera Utara b. Rasio dasar untuk menghasilkan laba BEP BEP Basic Earning Power merupakan rasio yang mengidentifikasikan kemampuan dari aktiva-aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. BEP dapat dihitung dengan membagi EBIT oleh total aktiva. c. Tingkat pengembalian total aktiva ROA Return on Assets ROA merupakan rasio antara laba bersih terhadap total aktiva. Tingkat pengembalian total aktiva yang rendah dapat disebabkan oleh kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah dan biaya bunga yang tinggi karena penggunaan utangnya diatas rata-rata. d. Tingkat pengembalian ekuitas saham biasa ROE Rasio ini merupakan rasio yang paling penting. Para pemegang saham melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas dana atau investasi mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik perusahaan telah melakukan tingkat pengembalian tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008- 2011

3 71 99

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 24 79

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2013

0 5 1

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 12 50

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 2 28

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007.

0 0 7

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005 -2007.

0 1 6

Analisis Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008- 2011

0 0 14

Analisis Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008- 2011

0 0 8