Sistem restorasi dengan pasak juga harus menggunakan bahan yang memiliki sifat biomekanikal yang sama dengan jaringan gigi. Bahan penguat pada pasak
polyethylene fiber meliputi jalinan serat polyethylene yang diberi perlakuan dengan cold-gas plasma. Serat penguat ini meningkatkan aspek mekanis dari kompleks gigi-
restorasi dengan meningkatkan kekuatan flexural dan tensile.
23
Leno-weave dari Ribbon
®
Ribbon, Inc dilaporkan mampu menahan pergeseran dibawah tekanan lebih banyak dari jalinan sederhana. Jalinan anyamannya dapat meminimalkan
perjalanan crack yang dapat menyebabkan kegagalan restorasi. Serat ini memberikan
distribusi tekanan yang efisien dengan mengabsorbsi tekanan pada restorasi yang kompleks sehingga meminimalkan risiko fraktur akar.
20
Sifat optik sekunder dari pasak
polyethylene fiber juga memungkinkan cahaya melewati gigi dan material restorasi untuk merefleksikan, membiaskan, mengabsorbsi dan meneruskan cahaya
sesuai dengan kepadatan optik dari kristal hydroxyapatite, enamel rod dan tubulus
dentin. Oleh sebab itu pasak polyethylene fiber memiliki nilai estetis yang lebih baik
dibandingkan pasak metal.
23
Penggunaan luting semen resin dual cure dengan pasak polyethylene fiber
menghasilkan interaksi fisik dan kimia yang baik dengan dentin saluran akar sehingga meningkatkan kontinuitas adhesi interfasial. Penggunaan semen resin di antara sistem
adhesif dan bahan reinforcement memastikan kontak yang lebih kuat dengan dentin.
Viskositas semen resin yang lebih rendah meningkatkan kemampuan wettability dan
menghasilkan adaptasi permukaan internal yang lebih sempurna. Adaptasi ini mengurangi pembentukan ruang kosong yang dapat memperlemah kekuatan
perlekatan diantara permukaan. Terbentuknya ruang kosong menjadi awal dari initial
crack dan menjadi crack propagation ketika tekanan terus berlangsung pada gigi. Crack tersebut terus berkembang dan berlanjut sampai akhirnya mengakibatkan
fraktur gigi.
23
1.4 Sistem monoblock pada saluran akar
Monoblock menunjukkan suatu kesatuan single unit. Sistem monoblock pada saluran akar dikelompokkan menjadi
primary, secondary dan tertiary yang
Universitas Sumatera Utara
bergantung kepada jumlah permukaan antara permukaan substrat dan bahan yang digunakan. Kesuksesan dari sistem
monoblock untuk menjadi suatu unit yang homogen memerlukan dua persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, bahan yang
digunakan harus memiliki kemampuan perlekatan yang bagus dan saling melekat erat dengan bahan lainnya, kekuatan perlekatan bahan harus sama baiknya dengan
kekuatan perlekatan substrat yang akan diperkuat. Kedua, bahan tersebut harus memiliki modulus elatisitas yang sama dengan modulus elatisitas substrat.
14
Gambar 2. Klasifikasi endodontic monoblock berdasarkan jumlah permukaan
A primary monoblock, B secondary monoblock, C tertiary
monoblock. Modified from Tay and Pashley
24
Primary monoblock memiliki satu permukaan luas antara bahan pengisi dengan dinding saluran akar.
Secondary monoblock memiliki dua permukaan yaitu yang pertama antara dentin dengan semen resin dan kedua antara semen dengan
pasak fiber atau bahan pengisi. Tertiary monoblock memiliki tiga permukaan yang
direkatkan yaitu antara dentin dengan semen resin, semen resin dengan bondable
coating on fiber atau bahan pengisi saluran akar dan bahan bondable coating on fiber
Universitas Sumatera Utara
atau bahan pengisi dengan pasak fiber. Namun permasalah yang sering timbul pada
tertiary monoblock adalah celah gaps yang terbentuk antara pasak fiber dengan semen resin. Celah tersebut bertindak sebagai
stress raisers yang menimbulkan retakan yang kemudian berkembang
crack growth menyebabkan fraktur gigi. Disamping itu celah juga dapat menyebabkan kegagalan perlekatan sehingga retensi
pasak fiber dari dalam saluran akar berkurang.
14
Pasak polyethylene fiber memiliki modulus elatisitas yang mendekati dentin
dan memiliki kemampuan berikatan dengan struktur gigi. Disamping itu, dengan bantuan sistem adhesif yang tepat maka perlekatan antara pasak-semen-dentin
menjadi optimal sehingga terbentuk suatu unit yang homogen. Sistem restorasi pasak polyethylene dengan semen resin dan sistem adhesif membentuk sistem monoblock
tipe ketiga yang dapat menyalurkan tekanan secara merata ke seluruh permukaan saluran akar.
2.5 Faktor risiko terjadinya fraktur setelah perawatan endodonti