1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dilihat dari karakteristiknya olahraga panahan adalah melepaskan panah melalui lintasan tertentu menuju sasaran pada jarak tertentu. pada panahan kekuatan
dorongan sangat tergantung pada energi atau tenaga timbul karena tarikan atau rentangan pemanah terhadap busur, dimana energi yang diperoleh dari rentangan
diubah menjadi daya dorong pada waktu panah dilepaskan. Oleh karena itu penggunaan alat tersebut memerlukan kekuatan dan daya tahan otot-otot tertentu
terutama untuk menarik busur. Sejarah seni pahanan Jepang terus menjadi subjek pembahasan para sarjana.
Asal usul
kyudo
disertai dengan mitos dan legenda, dan catatan ini disimpan oleh berbagai kaum atau suku yang kadangkala bersifat
kontradiksi
, menggambarkan sejumlah bias familial. Semua hal ini menimbulkan kesulitan yang luar biasa untuk
merangkai gambar sejarah yang benar. Namun demikian kesamaan yang cukup diperoleh dalam berbagai uraian kuno yang memungkinkan sejarahwan untuk
memadukan bersama catatan sejarah tentang
Kyudo
. Bukti arkeologi memperlihatkan bahwa pada awalnya telah diketahui bahwa
penduduk Jepang, yang menjalankan budaya berburu dan pengumpul makanan disebut
Jomon
7.000 sebelum masehi hingga 250 sebelum masehi,bergantung pada
Universitas Sumatera Utara
2 penggunaan busur. Sementara sangat dimungkinkan bahwa mereka menggunakan
busur untuk kesejahteraan sukunya, dan kemungkinan juga untuk keperluan ritual yang terutama digunakan untuk berburu.Busur itu dalam kenyataannya adalah alat
yang terbaik yang dimiliki oleh orang-orang Jepang pada awalnya. Penggunaan busur mencapai puncaknya selama abad kelima belas dan abad
keenambelas. Metode pengajarannya telah didefinisikan dan memodifikasikan kembali dan teknik pembuatan busur dan panah telah disempurnakan. Selama periode
ini, pemanah telah mendapatkan posisi tertinggi dalam
hirarkhi
pejuang atau prajurit. Tetapi semuanya ini berubah tiba-tiba pada tanggal 25 Aguistus 1543 ketika fregat
China berlari di
Tanegashima
di sebelah selatan
Kyushu.
Di kapal dimana tiga tentara Portugis dengan senapan kuno,senjata yang sebelumnya belum diperkenalkan di
Jepang.Sementara samurai penuh kebanggaan adalah pertama kali digunakan sebagai senjata asing, maka tidak lama sebelum Jepang mulai membuat senjata dalam jumlah
yang besar. Di tahun 1575, pemimpin perang
Oda Nobunaga
pertama kali berhasil menggunakan pistol dalam pertempuran utama, sehingga mengakhiri pemanfaatan
busur sebagai senjata perang. Dan kini
Kyudo
tidak lagi berada dalam keluarga pemanah tradisional dan lebih banyak orang yang datang bersama untuk berlatih
Kyudo
, yang kemudian penting untuk membangun beberapa standar panahan nasional. Di awal tahun 1930-
an,
Dai Nippon Butoku Kai
mengundang berbagai sekolah untuk ikut serta dalam penetapan standar baru itu. Hal ini masih kontroversial dan diperdebatkan untuk
waktu sebelum perjanjian tentatif akhirnya dicapai di tahun 1934. Dan meskipun
Universitas Sumatera Utara
3 standar baru telah diabaikan oleh sekolah utama dari panahan ini,
Kyudo
mengalami kebangkitan dalam popularitas yang kemudian sampai akhir perang dunia kedua.
Setelah perang, latihan
Kyudo
dan seni marsial lainnya dilarang oleh penguasa saat itu. Tetapi di tahun 1946, berbagai master
Kyudo
dan orang berpengaruh lainnya telah berhasil melobi
GHQ
untuk mendapatkan izin membentuk organisasi
Kyudo
yang baru. Usaha pertama untuk organisasi ini tidak terpenuhi dengan persetujuan otoritas setempat dan ini hanya berlangsung hingga 1949 dimana autorisasi akhir
diberikan untuk membentuk
Zen Nihon Kyudo Renmei
Semua federasi
Kyudo
Jepang. Pada musim panas tahun 1953,
Zen Nihon Kyudo Renmei
mempublikasikan
Kyudo Kyohon
panduan, yang menetapkan standar modern dari bentuk, etiket dan prosedur memanah. Sejak saat itu,
Sharei
atau upacara panahan, telah dilaksanakan dan jumlah orang yang berlatih
Kyudo
terus meningkat hingga lebih dari 500.000 di seluruh dunia.
Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk membahas tentang
“Seni panahan Jepang ”, dan ingin menuangkannya kedalam kertas karya ini.
1.2 Batasan Masalah