20
Tsuru
adalah dilapisi dengan
Kusune
, resin halus dan juga campuran minyak yang pengikat serat dan kekuatan string. Umumnya, ide yang baik untuk memperkuat
tsuru sebelum dan sesudah sesi praktis dengan bantalan rami disebut
Waraji
. Untuk itu, ada lipatan
waraji
terhadap pegas dan juga
rub
ke atas dan ke bawah pada panjang
string
. Aksi gosokan ini akan meleburkan
kusune
dan kemudian mengikat kembali alur yang longgar, sehingga mampu meningkatkan usia
Tsuru. Tsuru
yang terpisah harus disimpan dimana akan dilindungi dari kelembaban atau kekeringan yang berlebihan. Sebagian pemanah harus menjaga satu atau dua
string
yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam tsurumaki,penahan pegas
sirkular
yang terbuat dari rotan atau kayu.
Tsurumaki
akan dibawa pada orang pemanah atau tetapi di tangan dalam hal
string
putus ketika sedang memanah.
2.2.3 Mengikat
Tsuru
Ketika anda membeli
Tsuru
baru, anda akan menemukan
Tsuruwa Loop
hanya terikat pada ujung bawah. Oleh karena itu, perlu mengingatkan
Tsuru
atas. Biasanya, bagian atas
Tsuru
ini ditutupi dengan kain merah dan
loop
adalah dibuat dua atau tiga sentimeter di atas titik dimana kain merah bertemu dengan serat
string
. Tetapi karena setiap
Yumi
dan
Tsuru
bervariasi panjangnya, maka akan lebih baik untuk membuat pengukuran yang cepat sebelum mengikat
loop
. Cara termudah untuk melakukannya adalah menempatkan
loop
bawah pada
nock
atas
Urahazu
dari yumi dan menekuk
Yumi
ketika anda meregangkannya.
Universitas Sumatera Utara
21 Meregangkan
tsuru
dan menandai titik dimana kain merah bertemu pada dasar
nock
bawah
Motohazu
.
2.2.4 Panah
Ya
Panah Jepang adalah tidak seperti panah di dunia Barat. Ini sangat panjang, mendekati satu meter atau lebih dengan bulu dengan panjang lima belas sentimeter.
Seperti
Yumi,
ini terbuat dengan cara yang sama seperti di masa lalu, dengan semua bahan alami dengan pengecualian titik besi. Porosnya dibuat dari
Yadake
, pilih dengan variasi bambu.
Nock
ini adalah normalnya terbuat dari tanduk atau bambu dan bulunya dari elang, rajawali,atau burung besar.
2.2.5 Kepala Panah
YajiriYanone
Kepala panah klasik, atau
yajiri
, berkisar dari ujung besi sederhana yang digunakan untuk berburu atau perang hingga kepala yang digunakan untuk upacara-
upacara. Dengan pengecualian prosedur upacara khusus, maka kepala panah ini tidak lagi pernah digunakan.
Titik modern
Yanone
muncul kedalam dua jenis : titik target regular dan
Makiwara.
Sebagian titik logam pada ujung poros panah dan juga tersedia dalam berbagai diameter yang memungkinkan mereka menempel pada poros tanpa
penggunaan agen
bonding
. Dalam kasus dimana titik ini tidak cukup besar untuk poros, ujung poros ini dapat dibentuk untuk memastikan keadaan yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
22
Makiwara
logam aalah lebih halus untuk praktek sehari-hari tetapi tentu dengan
makiwara
panah yang lebih baik, seperti yang digunakan untuk keperluan upacara, yang disesuaikan dengan titik kepala tanduk. Titik ini pertama kali
dimasukkan pada ujung terbuka dari poros, yang dipastikan oleh
kusune
kecil atau lem putih kemudian dibentuk dengan pisau untuk menciptakan panah yang halus dan
bersih.
2.2.6 Nock