Sumber Daya Manusia Unit Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

b. Tenaga Pengkaji bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Perpajakan Mempunyai tugas mengkaji, menelaah, dan memberikan penalaran konsepsional secara keahlian mengenai masalah-masalah di bidang pengawasan dan penegakan hukum perpajakan. c. Tenaga Pengkaji bidang Pelayanan Perpajakan Mempunyai tugas mengkaji, menelaah dan memberikan penalaran konsepsional secara keahlian mengenai masalah-masalah di bidang pelayanan perpajakan. d. Tenaga Pengkaji bidang Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan Mempunyai tugas mengkaji, menelaah, dan memberikan penalaran konsepsional secara keahlian mengenai masalah-masalah di bidang ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Dalam melaksanakan tugasnya seluruh tenaga pengkaji ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak.

4. Sumber Daya Manusia

Aspek kepegawaian yang mendukung operasional Direktorat Jenderal Pajak saat ini berjumlah 31.553 orang. Adapun penyebaran sumber daya manusia berdasarkan golonganjabatan dan tingkat pendidikan yang tersebar pada Direktorat Jenderal Pajak diperinci sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Pegawai Berdasarkan GolonganJabatan GolonganJabatan Jumlah Pegawai Eselon I 1 Eselon II 48 Eselon III 512 Eselon IV 3.702 Eselon V - Pelaksana 22.311 Fungsional 4.979 Total 31.553 Sumber: Bagian Kepegawaian KPDJP Tabel 4.2 Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai SD 211 SMP 229 SMA 5.274 D1 5.025 D2 58 D3 6.095 S1 10.440 S2 3.697 S3 27 Data TL 497 Total 31.553 Sumber : Bagian Kepegawaian KPDJP

5. Unit Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

Unit kerja vertikal KPDJP di daerah meliputi Kantor Wilayah DJP Kanwil, Kantor Pelayanan Pajak KPP, dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan KP2KP. Saat ini terdapat 31 Kantor Wilayah DJP di seluruh Indonesia, yaitu: a. Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar, di Jakarta b. Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus, di Jakarta c. Kantor Wilayah DJP Sumatera 1 Kantor Wilayah DJP NAD, di Banda Aceh 2 Dua Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara, di Medan dan Pematang Siantar 3 Kantor Wilayah DJP Riau dan Kep. Riau, di Pekanbaru 4 Kantor Wilayah DJP Sumatera Barat dan Jambi, di Padang 5 Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kep. Bangka Belitung, di Palembang 6 Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung, di Bandar Lampung d. Kantor Wilayah DJP Jakarta 1 Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, di Jakarta 2 Kantor Wilayah DJP Jakarta Barat, di Jakarta 3 Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan, di Jakarta 4 Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur, di Jakarta 5 Kantor Wilayah DJP Jakarta Utara, di Jakarta e. Kantor Wilayah DJP Pulau Jawa 1 Kantor Wilayah DJP Banten, di Serang 2 Dua Kantor Wilayah DJP Jawa Barat, di Bandung dan Bekasi 3 Dua Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah, di Semarang dan Surakarta 4 Kantor Wilayah DJP D.I Yogyakarta, di Yogyakarta 5 Tiga Kantor Wilayah DJP Jawa Timur, di Surabaya, Sidoarjo dan Malang f. Kantor Wilayah DJP Pulau Kalimantan 1 Kantor Wilayah DJP Kalimantan Barat, di Pontianak 2 Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, di Banjarmasin 3 Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur, di Balikpapan g. Kantor Wilayah DJP Pulau Sulawesi 1 Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara di Makassar 2 Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, di Manado h. Kantor Wilayah DJP Bali, di Denpasar i. Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara, di Mataram j. Kantor Wilayah DJP Papua dan Maluku, di Jayapura

6. Daftar Direktur Jenderal Pajak dan Masa Jabatannya

Dokumen yang terkait

Implementasi Undang-undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Wajib Pajak Penghasilan ( Studi di Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro )

0 3 24

DAMPAK UU NO 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK, PERSEPSI WAJIB PAJAK, DAN NPWP DI LUMAJANG

0 5 20

KAJIAN YURIDIS PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PESEPAKBOLA BERKEWARGANEGARAAN ASING DI KLUB PERSID JEMBER BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

0 2 17

Analisis perbandingan sebelum dan sesudah penerapan undang-undang perpajakan nomor 36 tahun 2008 mengenai zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak dan implikasinya terhadap perubahan jumlah wajib pajak orang pribadi (studi pada KPP Pratama Serpong)

2 24 111

Analisis komparatif pertumbuhan investasi reksa dana sebelum dan setelah penerapan Undang-undang Pajak Penghasilan no 36 tahun 2008

0 14 94

Pengaruh Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 Terhadap Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak : Studi kasus pada wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak

0 18 160

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA ANTARA INDONESIA DAN JEPANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN INDONESIA.

0 0 9

PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DISTRIBUTOR KEGIATAN USAHA MULTI LEVEL MARKETING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN.

0 0 1

PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN No. 36 TAHUN 2008 DAN PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT

0 0 12

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN UU NOMER 36 TAHUN 2008 TERHADAPPERTUMBUHAN WAJIB PAJAK SERTA PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PURWOKERTO DAN PURBALINGGA

0 0 21