dan para guru dalam proses belajar mengajar. Itulah yang menjadi alasan pemindahan pesantren bahagia dalam memajukan dan mengembangkan pendidikan di kampung ujung
harapan. Pondok pesantren Attaqwa sekarang telah memiliki santri-santri yang berjumlah
ratusan, jika dijumlahkan semua mungkin sudah mencapai ribuan jumlahnya. Pesantren Attaqwa sekarang dipimpin oleh salah satu putri beliau yang bernama Ustdz. Hj. Atiqoh Noer
MA. Pesantren Attaqwa dibawah naungan yayasan yang diberi nama yayasan Attaqwa yang dipimpin oleh salah satu putra beliau bernama KH. Amin Noer LC. Pondok pesantren
Attaqwa dalam cita-cita pendidikannya, adalah berusaha membentuk muslim yang intelek dan bertakwa sehingga mampu menegakkan agama islam dari segala aspek kehidupannya dan
terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Untuk mewujudkan itu semua maka tersusunlah Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :
46
C. Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Attaqwa Putri ujung Harapan Bekasi
1. Visi
Berilmu Amaliyah beramal ilmiyah dengan landasan Al Quran dan Sunnah Rasul SAW yang diformulasikan dalam kalimat singkat, yaitu :
a. Ikhlas, adalah titik tolak kegiatan insan muslim menuju keridhoan Allah SWT tidak ada
kegiatan insan mukhlis yang tidak didasari ibadah kepada Allah SWT. Ikhlas diperintahkan Allah SWT dalam firmannya QS. Al Baqarah : 139 yang berbunyi :
+ ,- .0
1 23 +4
5 6789:
Artinya : Katakanlah ”Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal dia Rabb kami dan Rabb kamu bagi kami amalan kami, bagi kamu
amalan kamu dan hanya kepadanya mengikhlaskan hati QS. 2 : 139.
46
Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi dan Garis Besar Kerja Yayasan Attaqwa Bekasi, 2004, hal. 2
Ayat di atas memberikan pemahaman bahwa tanpa keikhlasan maka semua amal tidak diterima dan sia-sia dihadapan Allah SWT. Kalau diibaratkan amal sebagai tubuh atau
jasad maka ikhlas adalah ruhnya. Jadi setiap amal yang tidak ikhlas sama dengan tubuh yang tidak bernyawa, tidak mempunyai ruh atau sama dengan mayyit. Setiap orang
melaksanakan sesuatu dengan ikhlas akan muncul dalam diri sifat amanah dalam kehidupannya. Orang amanah itu dalam bahasa Arab disebut sebagai Amin.
47
b. Berdzikir, dalam makna yang luas yakni bahwa semua kegiatan adalah untuk berdzikir
kepada Allah. Ibadah mahdoh berupa shalat, puasa, zakat, dan haji dilakukan untuk berdzikir kepada Allah. Demikian juga kegiatan lain selalu dihubungkan dengan
mengingat kepada Allah. Tidak ketinggalan pula dzkir berupa doa dan pembacaan doa. Dengan berdzikir tersebut akan lahir insan-insan yang benar dalam segala tindakannya.
Insan yang benar dalam bahasa arab disebut sebagai orang yang shadik dan siddik. Berdzikir adalah aktivitas yang diperintahkan Allah SWT yang tertuang dalam Al-Quran
surat An Nisa ayat 103 yang berbunyi :
; = ?+AB9
C D CE3 F
G H+; =
I J AK
A D C
D ;
= L
=M
F AK
M = C D CE3
D O1
P C D CE3
Q RS
C TUK KV +
X KS
OV 67Y8:
Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat mu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan diwaktu berbaring. Kemudian apabila kamu
telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. QS. 4 : 103.
47
Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi dan Garis Besar Kerja Yayasan Attaqwa Bekasi, 2004, hal. a
Sebagai hamba Allah yang muslim dan mukmin harus senantiasa berada dalam keadaan ingat kepada Allah dengan berdzikir, baik dzikir yang wajib ataupun dzikir yang sunnah,
baik secara sendiri-sendiri ataupun secara jamaah, seperti shalat, puasa, ngaji, dan wiridan seperti membaca Al Quran, takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih. Hal ini telah dilaksanakan
oleh Nabi Muhammad SAW para sahabat, tabi`in dan aulia shalihin serta ulama pada umumnya, dan khususnya yang telah dicontohkan oleh pendiri Attaqwa. Sehingga
diharapkan akan selalu mendapatkan rahmat, maghfiroh dan maunah dari Allah SWT. Dzikir ini juga merupakan ungkapan bahwa manusia makhluk yang sangat lemah, dan
hanya Allah satu-satunya yang maha besar, maha kuasa dan maha pemurah, sehingga sewajarnya manusia selalu menggantungkan diri padanya dalam segala hal. Dengan
dzikir pada setiap saat dan pada setiap tempat dimanapun kita berada diharapkan Allah akan memberikan keselamatan kepada dunia dan akhirat.
48
c. Berfikir, disini menggambarkan bahwa semua tindakan seorang insan muslim
berdasarkan kepada pemikiran yang jernih, logis, dan berdasarkan kepada ilmu pengetahuan. Untuk itu ia harus mengembangkan pengetahuan yang diperlukan bagi
kepentingan umat manusia ini. Dengan berfikir tersebut akan lahir insan-insan yang pintar dan cerdas, yang sanggup mempergunakan pengetahuannya dalam kegiatan
kehidupannya. Dalam bahasa arab pintar dan cerdas itu disebut dengan fathonah.
49
Berfikir diperintahkan Allah SWT dalam Al Quran surat Ali Imran : 191 yang berbunyi :
ZK I 1 GS\ 4
I J AK
A D C
] 1 G R_ L 4
:`= a
K b cdd
6e f
g V
hQ+PC a
R\ iRKj
X k
YP = al
R\
O 6797:
48
Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi dan Garis Besar ....................., ibid. hal. 6
49
Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi dan Garis Besar ..................... ibid, hal. 7
Artinya : Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi seraya berkata : ”Ya Rabb kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa api
neraka QS. 3 : 191. Ayat di atas memberikan gambaran bahwa seorang muslim berpikir dan menggunakan
akal yang telah diberikan Allah kepadanya. Berpikir tentang rahasia alam termasuk apa yang ada dalam dirinya sebagai nikmat yang maha besar dari Allah SWT. Dengan
berpikir akan terwujud insan yang cerdas pintar berwawasan luas dan akan menjadi sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan potensi alam untuk kesejahteraan
manusia yang pada akhirnya dapat mewujudkan islam sebagai agama yang Ya`lu wa la yu` la alaih
. Disamping itu dengan berpikir itu akan memperkuat keyakinan dan keimananya akan kebesaran Allah SWT dan akan menjadi modal untuk mencapai
kebahagiaan hakiki di akhirat kelak. Kegiatan berdzikir dan berpikir tersebut merupakan dua langkah yang harus dilakukan oleh seorang insan agar ia menjadi manusia yang
mempunyai wawasan yang luas. Langkah pertama adalah mengarahkan hati manusia untuk dzikir kepada Allah dan beribadah kepadanya dalam kondisi apa pun. Langkah
berikutnya dilanjutkan memikirkan seluruh ciptaan Allah SWT yang juga terkait dengan ibadah kepadanya. Langkah kedua ini adalah sesungguhnya merupakan sisi lain dari
bentuk dzikir dan pikir kepada Allah SWT.
50
Beramal, adalah konsekuensi logis dari berdzikir dan berpikir. Insan yang berdzikir akan muncul dari mulutnya ucapan sanjungan dan pengakuan bahwa Allah tidak menciptakan
alam ini tidak sia-sia. Semua yang diciptakan Allah mempunyai manfaat dan hikmah. Oleh sebab itu ia akan melakukan berbagai amal saleh, usaha yang baik untuk mengkaji
pemanfaatan dan hikmah dari semua yang diciptakan Allah SWT. Dari amal saleh yang
50
Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi dan Garis Besar Kerja Yayasan Attaqwa Bekasi, 2004, hal. 10
dilakukan dengan prinsip dzikir dan pikir tersebut akan lahir berbagai keterampilan atau skill dalam dirinya, terutama life skill.
Amal adalah mata rantai yang keempat dari rantai-rantai tersebut di atas yang tidak boleh terputus karena amal merukan penentu atau hasil dari buah pikir dan dzikir. Tanpa amal
manusia tidak mempunyai nilai apa-apa. Sukses atau tidaknya seseorang sangat ditentukan oleh amalnya, baik untuk kepentingan orang banyak, khususnya untuk
kepentingan agama, bangsa dan negara. Inilah yang disebut amal sholeh.
51
2. Misi Pondok Pesantren Attaqwa Putri Ujung Harapan Bahagia Bekasi
Membentuk insan salehah yang mampu menegakan ajaran islam dalam aspek kehidupannya. Insan yang berdzikir dan berpikir serta mamapu menerima dan memberi
nasihat serta tidak otoriter dan tidak pula rendah diri dan dalam bentuk kongkritnya membentuk muslimah yang cerdas, benar, trampil dan disiplin.
a. Cerdas
Mempunyai kecerdasan untuk memahami dan menerima islam secara kaffah dan mempunyai kesanggupan untuk menggali ilmu dengan ikhlas dan benar.
b. Benar
Yang dimaksud adalah akidah yang benar melakukan ibadah yang baik dan memiliki akhlakul karimah.
c. Terampil
Adalah santri yang mempunyai kemampuan untuk membuktikan umumnya ditengah- tengah masyarakat. Dan mempunyai kesanggupan untuk berusaha.
d. Disiplin
Adalah mempunyai kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan kehidupannya.
52
51
Sekretariat Yayasan Attaqwa, ................. hal.11
52
M. Amin Noer, Sejarah Ringkas Yayasan Attaqwa, Ujung Harapan : Sekretariat Yayasan Attaqwa 2003, hal. 15
D. Tujuan Pondok Pesantren Attaqwa Putri Ujung Harapan Bekasi