santri. Selain pendidikan formal santrinya juga diberikan pendidikan non formal atau ekstrakulikuler seperti kegiatan muhadlarah, qiroatul Quran, sholawat, marawis, qosidahan,
angklung, memasak, dan masih banyak kegiatan lainnya yang mana kegiatan ini tidak ada di pesantren-pesantren lainnya.
Namun yang lebih penting dalam pedidikan di pesantren ini adalah pembinaan akhlaq dan kefashihan atau kelancaran santri dalam membaca Al - Qur’an. Walaupun santri tersebut
pintar, namun apabila membaca Al-Qur’annya tidak lancar maka tidak akan lulus pada ujian. Begitu pula dengan akhlak santri, walaupun santri pintar dalam materi pelajaran, tetapi jika
akhlaknya tidak baik, maka tidak akan lulus pula. Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk menelitinya. Untuk lebih
memudah penelitian, maka penulis mengambil judul “
POLA KOMUNIKASI USTADZAH ULFA NOER TERHADAP SANTRI DI PONDOK PESANTREN
ATTAQWA PUTRI UJUNG HARAPAN BEKASI
”. B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada pola komunikasi ustadzah
Ulfa Noer terhadap santri di Pondok Pesantren Attaqwa Putri. Karena banyaknya jumlah santri putri, maka penulis membatasinya pada pola komunikasi ustadzah Ulfa Noer.
2. Perumusan Masalah Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: a.
Bagaimana pola komunikasi Ustadzah Ulfa Noer terhadap santri di Pondok Pesantren Putri Attaqwa?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi Ustzh. Ulfa Noer dan santri di Pondok
Pesantren Putri Attaqwa. 2. Manfaat Penelitian
a. Segi Akademis
Sebagai acuan dan tambahan referensi atau perbandingan bagi studi dalam usaha untuk mengembangkan keilmuan yang sesuai dengan bidangnya, pendidikan ini diharapkan
dapat menambah jumlah studi mengenai pola komunikasi di Lembaga Pendidikan Islam. b.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah panduan tambahan bagi juru dakwah
untuk dapat menyampikan dakwah secara efektif.
D. Metodologi Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan, umtuk memperoleh data dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif, dengan
strategi studi kasus. Adapun pengertian dari pendekatan kualitatif adalah: sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau prilaku yang dapat diamati.
7
1. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Ustadzah. Hj. Ulfa Noer dan yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah pola komunikasi Ustadzah. Hj. Ulfa Noer terhadap santri di pondok pesantren Attaqwa.
2. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa cara peneliatian sebagai
berikut : a.
Observasi
7
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 3
Teknik observasi merupakan pemilihan, pencatatan, pengubahan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme sesuai dengan
tujuan – tujuan empiris.
8
Teknik ini penulis gunakan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan mengenai pola komunikasi yang dilakukan Ustadzah Ulfa Noer terhadap
santri di Pondok Pesantren Attaqwa putri. Dalam hal ini peneliti mengikuti dan mengamati langsung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Ustadzah Ulfa Noer di
Pondok Pesantren Attaqwa putri, guna memperoleh data yang lebih akurat tentang hal-hal yang menjadi objek penelitian.
b. Dokumentasi
Penulis menghimpun data-data yang bersifat teoritis berupa buku – buku, data dari dokumen yang berupa catatan formal, jurnal dan sebagainya yang berkaitan dengan
judul penelitian. c.
Wawancara Teknik wawancara adalah suatu teknik untuk mencari data dengan menanyakan
pertanyaan kepada sumber yang dianggap tepat untuk memberikan informasi seputar permasalahan yang akan diteliti.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini digunakan untuk menemukan informasi yang baku atau tunggal.
Hasil wawancara ini menekankan perkecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif
tunggal. Dalam wawancara ini responden yang bersangkutan terdiri atas mereka yang terpilih saja. Biasanya mereka memiliki pengetahuan dan mendalami situasi, dan
mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. Adapun dalam penelitian ini
8
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000 h. 83
sumber wawancara meliputi ustadzah Ulfa Noer, beliau adalah putri pendiri pondok pesantren Attaqwa putri dan sekaligus pengasuh para santri di pesantren, Humas,
beberapa ustadzah dan santri. 3. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah data tersebut disusun secara sistematis, kemudian diklasifikasikan
untuk dianalisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, setelah itu disajikan dalam bentuk laporan ilmiah. Proses dalam analisis sebagai berikut :
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar
sumber datanya tetap dapat ditelusuri. b.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintetiskan, membuat
ikhtisar, dan membuat indeksnya.
c. Berfikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari
dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan – temuan
umum.
4. Subjek dan Objek Adapun subjek penelitian adalah orang yang dapat memberikan informasi. informan
Sumbernya adalah orang yang berkaitan langsung dengan pondok pesantren. Sedangkan objek penelitian adalah pola komunikasi ustadzah dan santriwati.
E. Tinjauan Kepustakaan