40
11. Kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan atau lembaga sosial
dalam upaya meningkatkan kemampuan manajemen UMKM dalam bentuk pembinaan-pembinaan nasabah.
Oleh karena itu, bank syariah seharusnya menerapkan strategi tersebut secara komprehensif agar tercapai target dan peningkatan pangsa pasar. Selain
itu dengan mengimplementasikan strategi tersebut maka perbankan syariah dapat meminimalisir pembiayaan bermasalah.
41
BAB III GAMBARAN UMUM BANK BRI SYARIAH
A. Sejarah Singkat Berdirinya BRI Syariah
1
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan oleh Raden Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Bestuur Ambtenaren atau bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Bank ini berdiri pada
tanggal 16 Desember 1895 dan pada tanggal itu pula dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Berdirinya Bank Rakyat Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946 pasal 1 di dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa BRI
adalah bank pemerintah pertama di Republik Indonesia. Karena adanya situasi perang dalam mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu PERPU No. 41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi
Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlanshe Maatschappy NHM. Kemudian berdasarkan
1
Bank Rakyat Indonesia, “Sejarah”, artikel diakses pada tanggal 30 April 2011 dari
http:www.bri.co.idTentangKamiSejarahtabid61languageid-IDDefault.aspx
42
Penetapan Presiden Penpres No.9 Tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, pemerintah mengeluarkan Penpres No. 17 Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank
Negara Indonesia. Dalam peraturan baru tersebut, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank
Negara Indonesia Unit 1 Bidang Rural. Sedangkan Nederlansche maatschappy NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang Ekspor dan Impor.
Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1967 tentang Undang- Undang No.13 Tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang rural dan eksport import, masing-masing dipisahkan
menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Eksport Import Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum, Sejak
tanggal 1 Agustus 1992. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 21 Tahun 1992 status
BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero.
2
2
Bank Rakyat Indonesia, Terbaik di Awal Milenium, Jakarta: Masyarakat Profesional Madani,2004, h. 17.
43
Kemudian pada tahun 2001, berdiri BRI Syariah yang merupakan Unit Usaha Syariah dari BRI. Berbeda dengan perbankan pada umumnya, BRI yang
juga diikuti BRI Syariah, memiliki segmen tersendiri, yaitu kalangan kecil dan menengah. Dengan sasaran yang sangat segmented ini, tidak mengherankan
BRI sangat akrab dengan nasabah di seluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin
kompetitif dan pesat, maka dalam rangka pengembangan BRI Syariah melakukan spin off.
Berawal dari akusisi Bank Jasa Artha oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan izin dari
Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Artha dari bank umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha
berdasrkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT Bank Syariah BRI yang kemudian disebut
dengan nama BRI Syariah 17 November 2008.
3
Nama BRI Syariah menggambarkan secara lansung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan
masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 1 Desember 2008, telah ditandatangani akta pemisahan
unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp.
3
BRI Syariah,
“Sejarah”, artikel
diakses pada
1 Mei
2011 dari
http:www.brisyariah.co.idindex.php?option=com_contentview=articleid=1Itemid=4.
44
Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRI Syariah, sebagaimana akta pemisahan No.
27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi, SH. di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ini berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2009. Setelah peleburan, total aset BRI Syariah mencapai Rp 1.466.664.279.74.
Sebagai bagian dari keluarga besar Bank Rakyat Indonesia. BRI Syariah mendapat dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia sebagai pemegang
saham sebagaimana tercermin dari penambahan modal disetor yang dilakukan sebanyak dua kali di tahun 2008, sehingga saat ini BRI Syariah menjadi salah
satu bank dengan struktur permodalan yang kuat. BRI Syariah siap memberikan warna lain bagi masyarakat menengah bawah yang menjadi sasaran utama.
BRI Syariah Cipulir, misalnya adalah salah satu kantor cabang pembantu berdiri pada September 2008 berada di bawah kantor cabang induk
BSD City yang didirikan pada September 2008. KCP ini berlokasi di Jl. Cileduk Raya No. 25 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan
menempati jalan protokol dan letak yang strategis yang berjarak ± 4 km dari pusat grosir Cipulir Center dan ± 2 km dari sentra tekstil Cipadu.
Keberadaan BRI KCP Cipulir ini diharapkan memberikan pelayanan dan menjangkau masyarakat dalam transaksi perbankan.