Gambaran Umum Lokasi Penelitian Analisis Bivariat .1. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Bandar Khalipah merupakan desa yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan, dengan batas wilayah sebagai berikut:  Utara : Desa Laut Dendang, Bandar Setia, Bandar Klippa  Timur : Desa Bandar Klippa  Selatan : Kodya Medan, Tembung, Bandar Klippa  Barat : Desa Medan Estate Desa Bandar Khalipah memiliki luas wilayah desa 882 Ha terdiri dari 9 dusun. Adapun kondisi geografis berada pada ketinggian 0-25 meter dari permukaan laut. Dari Laporan Tahunan Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011 berpenduduk 38.381 Jiwa dimana laki-laki 18.316 Jiwa dan Perempuan 19.065 Jiwa. Desa Bandar Khalipah memiliki sarana kesehatan yang terdiri dari 8 klinik atau balai pengobatan, 1 Puskesmas, dan 17 Posyandu. Sarana ibadah yang ada di Desa Bandar Khalipah 1 musholla, dan 2 gereja. Sarana pendidikan yang ada di Desa Bandar Khalipah terdiri dari 9 gedung PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, 21 geduk TK Taman Kanak-kanak, 12 gedung SD Sekolah Dasar, dan 2 gedung SLTP Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Universitas Sumatera Utara 4.2 Analisis Univariat 4.2.1 Kondisi Fisik Rumah Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi kondisi fisik rumah yang meliputi kepadatan hunian, ventilasi, pencahayaan, kelembaban udara dan kondisi lantai.

4.2.1.1 Kelembaban

Adapun gambaran kelembaban di rumah responden kasus dan kontrol pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelembaban Yang Ada Pada Rumah Responden di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Kelembaban Kasus Kontrol Total n n n 1 Tidak memenuhi syarat 27 45 14 23,3 41 68,3 2 Memenuhi syarat 3 5 16 26,7 19 31,7 Jumlah 30 50 30 30 60 100 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa kelembaban tertinggi di rumah responden kasus adalah tidak memenuhi syarat 70 dengan jumlah 27 rumah 45 sedangkan kelembaban terendah di rumah responden kasus adalah memenuhi syarat 40-70 dengan jumlah 3 rumah 5. Kelembaban tertinggi di rumah kontrol adalah memenuhi syarat 40 - 70 dengan jumlah 16 rumah 26,7 dan yang terendah adalah tidak memenuhi syarat 70 dengan jumlah 14 rumah 23,3. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2 Ventilasi

Adapun gambaran ventilasi di rumah responden kasus dan kontrol pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ventilasi Yang Ada Pada Rumah Responden di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Ventilasi Kasus Kontrol Total n n n 1 Tidak memenuhi syarat 23 38,3 11 18,3 34 56,7 2 Memenuhi syarat 7 11,7 19 31,7 26 43,3 Jumlah 30 50 30 50 60 100 Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah ventilasi yang ada pada rumah responden kasus terbanyak yaitu tidak memenuhi syarat tidak ada dan jika ada luas lubang ventilasi 10 luas lantai dengan jumlah 23 rumah 38,3 dan yang terkecil yaitu memenuhi syarat ada lubang ventilasi dan luas lubang ventilasi 10 luas lantai dengan jumlah 7 rumah 11,7. Sedangkan ventilasi yang ada di rumah responden kontrol yang terbanyak adalah memenuhi syarat dengan jumlah 19 rumah 31,7 dan yang terkecil yaitu tidak memenuhi syarat dengan jumlah 11 rumah 18,3.

4.2.1.3 Lantai

Adapun gambaran jenis lantai yang ada di rumah responden kasus maupun kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Lantai Yang Ada Pada Rumah Responden di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Jenis Lantai Kasus Kontrol Total N n n 1 Tidak Baik 10 16,7 15 25 25 41,7 2 Baik 20 33,3 15 25 35 58,3 Jumlah 30 50 30 50 60 100 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kondisi lantai baik yang ada pada rumah responden kasus terbanyak yaitu 20 rumah 33,3 sedangkan jumlah kondisi lantai tidak baik pada responden kasus 10 rumah 16,7. Jumlah kondisi lantai baik dan tidak baik yang ada pada rumah responden kontrol yaitu 30 rumah 50.

4.2.1.4 Pencahayaan

Adapun gambaran kondisi pencahayaan di rumah responden kasus dan kontrol pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pencahayaan Yang Ada Pada Rumah Responden di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Pencahayaan Kasus Kontrol Total n n n 1 Tidak memenuhi syarat 23 38,3 7 11,7 30 50 2 Memenuhi syarat 7 11,7 23 38,3 30 50 Jumlah 30 50 30 50 60 100 Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pencahayaan yang ada pada rumah responden kasus terbanyak yaitu tidak memenuhi syarat tidak masuk cahaya, tidak terang, silau dan tidak bisa digunakan untuk membaca dengan normal dengan jumlah 23 rumah 38,3 dan yang terkecil yaitu Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat masuk cahaya, tidak silau, dan bisa digunakan untuk membaca dengan normal dengan jumlah 7 rumah 11,7 . Sedangkan pencahayaan yang ada di rumah responden kontrol yang terbanyak adalah memenuhi syarat masuk cahaya, tidak silau, dan bisa digunakan untuk membaca dengan normal dengan jumlah 23 rumah 38,3 dan yang terkecil yaitu tidak memenuhi syarat yaitu dengan jumlah 7 rumah 11,7.

4.2.1.5 Kepadatan Hunian

Adapun gambaran kepadatan hunian di rumah responden kasus dan kontrol pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepadatan Hunian Yang Ada Pada Rumah Responden di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Kepadatan Hunian Kasus Kontrol Total N n n 1 Tidak memenuhi syarat 24 40 4 6,7 28 46,7 2 Memenuhi syarat 6 10 26 43,3 32 53,3 Jumlah 30 50 30 50 60 100 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan hunian yang terbesar yaitu dirumah responden kasus adalah tidak memenuhi syarat ± 8 meter persegi 2 orang yaitu 24 rumah 40. Sedangkan kepadatan hunian yang terkecil dirumah responden kasus adalah memenuhi syarat yaitu 6 rumah 10. Kepadatan hunian yang terbesar dirumah kontrol ± 8m 2 = 2 orang yaitu memenuhi syarat 26 rumah 43,3. Sedangkan kepadatan hunian yang terkecil dirumah responden kontrol adalah tidak memenuhi syarat 4 rumah 6,7. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Pekerjaan

Adapun gambaran jenis pekerjaan responden kasus dan kontrol pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Kategori Pekerjaan Kasus Kontrol Total n n n 1 Tidak bekerja 18 30 17 28,3 35 58,3 2 Bekerja 12 20 13 21,7 25 41,7 Jumlah 30 50 30 50 60 100 Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden kasus berdasarkan jenis pekerjaan terbesar adalah tidak bekerja yaitu 18 responden 30 dan jumlah responden kasus berdasarkan jenis pekerjaan terkecil adalah bekerja yaitu 12 responden 20. Sedangkan pada responden kontrol berdasarkan pekerjaan terbesar adalah tidak bekerja yaitu 17 responden 28,3 dan jumlah responden berdasarkan pekerjaan terkecil adalah bekerja yaitu 13 responden 21,7. Universitas Sumatera Utara 4.3 Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 Adapun hasil analisis bivariat hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru adalah sebagai berikut Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kondisi Fisik Rumah di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Karakteristik Responden Kategori Kasus Kontrol X 2 Or n n 1 Kepadatan Hunian Tidak memenuhi syarat 24 40 4 6,7 .000 4,57 Memenuhi syarat 6 10 26 43,3 2 Ventilasi Tidak memenuhi syarat 23 38,3 11 18,3 .002 2,51 Memenuhi syarat 7 11,7 19 31,7 3 Jenis Lantai Tidak baik 10 16,7 15 25 .190 ,700 Baik 20 33,3 15 25 4 Pencahayaan Tidak memenuhi syarat 23 38,3 7 11,7 .000 3,28 Memenuhi syarat 7 11,7 23 38,3 5 Kelembaban Tidak memenuhi syarat 27 45 14 23,3 .000 4,17 Memenuhi syarat 3 5 16 26,7 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa kondisi fisik rumah pada responden kasus memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan kondisi fisik rumah pada responden kontrol. Berdasarkan uji statistik, kepadatan hunian, ventilasi, pencahayaan dan kelembaban ada hubungan yang signifikan antara Universitas Sumatera Utara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru. Kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat beresiko 4,57 kali dibanding dengan kepadatan hunian yang memenuhi syarat dan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat beresiko 3,28 kali dibanding dengan pencahayaan yang memenuhi syarat. Ventilasi yang tidak memenuhi syarat beresiko 2,51 kali dibanding dengan ventilasi yang memenuhi syarat dan kelembaban yang tidak memenuhi syarat beresiko 4,17 kali dibanding dengan yang memenuhi syarat. 4.3.2. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian TB Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 Adapun hasil analisis bivariat hubungan jenis pekerjaan dengan kejadian tuberkulosis paru adalah sebagai berikut Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 No Kategori Pekerjaan Kasus Kontrol X 2 OR n n 1 Tidak Bekerja 18 30 17 28,3 .793 .934 2 Bekerja 12 20 13 21,7 Berdasarkan Tabel 4.19 diatas dapat dilihat pada kelompok kasus dan kontrol jumlah responden dengan jenis pekerjaan yang terbanyak adalah tidak bekerja yaitu 18 responden kasus 30 dan 17 responden kontrol 28,3. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Fisik Rumah 5.1.1 Kelembaban Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada kelompok kasus memiliki jumlah kelembaban yang tidak memenuhi syarat dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan nilai OR sebesar 4,17 atau dengan pengertian diperkirakan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat pada rumah responden kasus mempunyai risiko terkena TB Paru 4,17 kali lebih banyak dibandingkan dengan rumah responden kontrol. Hasil pengamatan menunjukkan rumah responden kontrol lebih mengupayakan kesehatan rumah dibandingkan dengan rumah pada responden kasus, misalnya jendela pada rumah responden kasus jarang dibuka sehingga tidak ada pertukaran udara dan kelembaban menjadi tinggi yang akan menyebabkan berkembangnya mikroorganisme. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Edi Hartono 2004, bahwa ada hubungan yang bermakna antara kelembaban dengan kejadian TB Paru hal tersebut menunjukkan adanya faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kelembaban di rumah responden yang terkena TB Paru, misalnya jenis lantai, pencahayaan, ventilasi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusnoto 2008, yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara kelembaban dengan kejadian TB paru. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2011 menyatakan kelembaban merupakan salah satu kondisi fisik rumah yang berperan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Hipotermi Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

0 24 61

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Terhadap Pencegahan Infeksi Nosokomial di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 35 78

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Tentang Rawat Gabung Di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009

0 54 50

LANGUAGE SHIFT OF MANDAILINGNESE IN BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 6 24

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan Dengan Kejadian TB Paru di Kelurahan Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru 2.1.1 Pengertian Tuberkulosis - Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan dengan Kejadian Tuberkuloso Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 22

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 14