Kepadatan hunian dalam rumah Kelembaban Suhu Kerangka Konsep

menyebabkan kepadatan bangunan dan sulit membuat ventilasi dan bahkan ada rumah yang tidak mempunyai jendela, tidak ada lubang angin dan tidak pernah ada sinar matahari masuk, keadaan udara didalam rumah terasa pengap. Perjalanan kuman TB Paru setelah dibatukkan akan terhirup oleh orang disekitarnya sampai ke paru-paru, sehingga dengan adanya ventilasi yang baik akan menjamin pertukaran udara, sehingga konsentrasi droplet dapat dikurangi. Konsentrasi droplet pervolume udara dan lamanya waktu menghirup udara tersebut memungkinkan seseorang akan terinfeksi kuman TB Paru Depkes, 2002.

c. Kepadatan hunian dalam rumah

Cepat lambatnya penyakit menular salah satunya ditentukan oleh faktor kepadatan yang ditentukan oleh jumlah dan distribusi penduduk. Dalam hal ini kepadatan hunian yang apabila tidak dapat suplai rumah sehat yang memadai dan terjangkau, dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit daerah kumuh di perkotaan, yang berarti pula daerah reservoir penyakit, seperti penyakit tuberkulosis Soemirat, 2000.

d. Kelembaban

Kelembaban udara berpengaruh terhadap konsentrasi pencemar di udara. Kelembaban berhubungan negatif terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udaranya akan semakin rendah. Kelembaban yang standar apabila kelembaban udaranya akan semakin rendah. Kelembaban yang standar apabila kelembaban mencapai 40-70. Dikatakan kelembaban tidak memenuhi standar bila lebih dari 70 atau kurang dari 40. Kelembaban Universitas Sumatera Utara merupakan media yang baik untuk bakteri patogen, termasuk kuman TB Paru Depkes, 1999.

e. Suhu

Salah satu faktor yang menentukan kualitas udara dalam rumah adalah suhu. Dikatakan nyaman apabila udara berkisar antara 18-20°C, dan suhu tersebut dipengaruhi oleh suhu udara luar, pergerakan udara dan kelembaban udara. Kuman Mycobacterium tuberculosis hidup dan tumbuh baik pada kisaran suhu 35-37°C. Ukuran dikatakan suhu standar dan tidak standar adalah Depkes, 1999: a. Suhu standar bila suhu berkisar antara 18-20°C b. Suhu tidak standar, bila suhu lebih dari 30°C

2.4 Kerangka Konsep

Adapun yang menjadi kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut: Kondisi Fisik Rumah: - Kelembaban - Ventilasi - Lantai - Pencahayaan - Kepadatan Hunian -Pekerjaan Kejadian TB Paru Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat survai analitik yaitu untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan pekerjaan dengan kejadian TB Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015 dengan rancangan penelitian case control, yaitu suatu penelitian yang menyangkut bagaimana faktor risiko di pelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif, efek penyakit atau status kesehatan diidentifikasi pada saat sekarang sedangkan faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, dengan pertimbangan bahwa angka kesakitan TB Paru positif terjadi peningkatan jumlah kasus setiap tahunnya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian di mulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian, analisa data dan penyusunan laporan akhir. Penelitian ini direncanakan selama 5 lima bulan, yaitu dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2015. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Hipotermi Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

0 24 61

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Terhadap Pencegahan Infeksi Nosokomial di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 35 78

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Tentang Rawat Gabung Di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009

0 54 50

LANGUAGE SHIFT OF MANDAILINGNESE IN BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 6 24

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan Dengan Kejadian TB Paru di Kelurahan Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru 2.1.1 Pengertian Tuberkulosis - Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan dengan Kejadian Tuberkuloso Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 22

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 14