Ventilasi Kondisi Fisik Rumah .1 Kelembaban

terhadap kejadian TB. Kelembaban yang tinggi di dalam rumah akan mempermudah berkembangbiaknya mikroorganisme antara lain bakteri spiroket, ricketsia dan virus. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara, selain itu kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan membran mukosa hidung menjadi kering seingga kurang efektif dalam menghadang mikroorganisme. Kelembaban udara yang meningkat merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri termasuk bakteri TB.

5.1.2 Ventilasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada kelompok kasus memiliki jumlah ventilasi yang tidak memenuhi syarat dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan nilai OR sebesar 2,51 atau dengan pengertian diperkirakan ventilasi yang tidak memenuhi syarat pada rumah responden kasus mempunyai risiko terkena TB Paru 2,51 kali lebih banyak dibandingkan dengan rumah responden kontrol. Ventilasi rumah berfungsi untuk menjaga aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 829MenkesSKVII1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, ventilasi yang baik adalah dengan luas minimal 10 dari luas lantai. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan ventilasi dengan kejadian TB Paru, hal ini mungkin disebabkan karena sebagian rumah responden hanya memiliki jendela dan pintu di depan rumah sehingga ventilasi yang berfungsi sebagai pertukaran udara dalam rumah menjadi berkurang. Ada beberapa rumah yang memiliki jendela tetapi tidak pernah di buka karena Universitas Sumatera Utara menyangkut keamanan rumah. Selain itu lubang angin yang ada pada rumah responden kebanyakan ditutup dengan menggunakan plastik ataupun kayu sehingga tidak berfungsi sebagai ventilasi. Penyakit TB Paru ini erat kaitannya dengan ventilasi karena ventilasi rumah yang baik yaitu minimal 10 dari luas lantai memungkinkan adanya pergantian udara agar tetap terjaga sirkulasinya, sehingga dapat mengurangi kemungkinan penularan penyakit pada orang lain seiring dengan menurunnya konsentrasi kuman yang ada di dalam rumah. Rumah dengan luas ventilasi yang tidak baik akan menyebabkan kuman selalu dalam konsentrasi tinggi sehingga kondisi ini akan memperbesar kemungkinan penularan terhadap orang lain Supriyono, 2002. Menurut penelitian Adnani dan Mahastuti 2006, bahwa ventilasi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit TBC Paru, resiko untuk menderita TBC Paru 5 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang ventilasinya tidak memenuhi syarat kesehatan. Ventilasi yang tidak baik dapat menyebabkan udara tidak nyaman kepengapan, bronchitis, asma kambuh, masuk angin dan udara kotor penularan penyakit saluran pernafasan, dan ventilasi yang baik harus memenuhi persyaratan agar udara yang masuk tidak terlalu deras atau terlalu sedikit, luas ventilasi minimal 10 dari luas lantai. Untuk luas lubang ventilasi tetap minimum 10 dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi yang tidak tetap dapat dibuka dan ditutup 10 dari luas lantai Depkes RI, 1999.

5.1.3 Lantai

Dokumen yang terkait

Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Hipotermi Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

0 24 61

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Terhadap Pencegahan Infeksi Nosokomial di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 35 78

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Tentang Rawat Gabung Di Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009

0 54 50

LANGUAGE SHIFT OF MANDAILINGNESE IN BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 6 24

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan Dengan Kejadian TB Paru di Kelurahan Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru 2.1.1 Pengertian Tuberkulosis - Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Pekerjaan dengan Kejadian Tuberkuloso Paru di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2015

0 0 22

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 14