BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan atau korelasi
antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi saat yang sama, artinya setiap subjek penelitian diobservasi
hanya satu kali saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pasien saat diobservasi.
28
Penelitian ini membandingkan dua kelompok subjek dalam melihat hubungan antara obat-obatan antihipertensi terhadap terjadinya
xerostomia.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi penelitian adalah pasien yang mengonsumsi obat – obatan antihipertensi.
3.2.2 Sampel
Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus uji hipotesis terhadap 2 proporsi.
28
Persentase insiden xerostomia pada pasien yang mengonsumsi obat – obatan antihipertensi di Halland,
Swedia berdasarkan penelitian Nederfors T. yaitu 21,3 pada pria dan 27,3 pada
18
Universitas Sumatera Utara
wanita. Pada penelitian ini digunakan 24,3 sebagai rata – rata dari kedua nilai untuk pria dan wanita.
n
1
=n
2
= z
α
√2PQ +z
β
√P
1
Q
1
+P
2
Q
2 2
P
1
-P
2 2
Dimana : z
α
= deviat baku α = 0,05 → z
α
= 1,96 z
β
= deviat baku β = 0,15 → z
β
= 1,036 P
1
= proporsi xerostomia pada orang yang sehat = 0,056 Q
1
= 1-P
1
= 1-0,056 = 0,944 P
2
= proporsi xerostomia pada orang yang mengonsumsi obat = 0,243 Q
2
= 1-P
2
= 1-0,243 = 0,757 P = P
1 +
P
2
2 = 0,1495
Q = 1-P = 1 – 0,1495 = 0,8505 Maka
n = 55,6 ≈56 orang
Jadi jumlah sampel minimum untuk masing - masing kelompok adalah 56 orang dan
pada penelitian ini dilibatkan 60 orang untuk masing – masing kelompok yang mengonsumsi obat dan tidak mengonsumsi obat.
3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.3.1 Kriteria Inklusi :
Pasien yang mengonsumsi obat – obatan antihipertensi di antara usia 35 – 80 tahun yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam RSU Dr.Pirngadi Medan
dan bersedia mengikuti penelitian. 19
Universitas Sumatera Utara
Pasien yang mengonsumsi obat – obatan antihipertensi
Lama konsumsi obat –
obatan antihipertensi
Jumlah obat antihipertensi
Jenis obat antihipertensi Xerostomia
Usia pasien 35 – 80 tahun
3.3.2 Kriteria Eksklusi :
Pasien yang mempunyai penyakit sistemik lain dan mengonsumsi obat-obatan lain yang menyebabkan xerostomia.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas : Pasien yang mengonsumsi obat – obatan antihipertensi
Variabel terikat : Xerostomia Variabel terkendali : Usia pasien 35 – 80 tahun
Variabel tidak terkendali : 1. Lama mengonsumsi obat anti hipertensi 2. Jumlah obat antihipertensi
3. Jenis obat antihipertensi
3.5 Kerangka Konsep
20
Universitas Sumatera Utara
3.6 Definisi Operasional
1. Obat – obatan antihipertensi : obat – obatan yang digunakan untuk
menurunkan tekanan darah.
19
a. Golongan diuretik : Bumetanide, Furosemide, Hydrochlorothiazide,
Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide, Chlorthaldion. b.
Golongan penyekat reseptor beta adrenergik β-Blocker : Propanolol,
Metoprolol, Atenolol, Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol, Acebutolol, Penbutolol, Labetalol.
c. Golongan penghambat Angiotensin Converting Enzyme ACE-
Inhibitor : Kaptopril, Enalapril, Benazepril, Fosinopril, Moexipril, Quianapril, Lisinopril.
d. Golongan penghambat reseptor angiotensin : Losartan, Valsartan,
Candesartan, Irbesartan, Telmisartan, Eprosartan, Zolosartan. e.
Golongan antagonis kalsium : Amlodipine, Diltiazem, Verapamil, Nifedipine.
2. Xerostomia adalah bila laju alir saliva tanpa stimulasi subjek penelitian
0,1 mlmenit.
27
3. Lama konsumsi obat-obatan antihipertensi adalah konsumsi obat oleh
subjek dari awal pemakaian sampai saat diteliti dan dapat dilihat pada rekam medik subjek.
4. Jumlah obat antihipertensi yang dikonsumsi adalah jumlah obat – obatan
yang dikonsumsi subjek dalam terapi hipertensi dan dapat dilihat dari rekam medik pasien.
21
Universitas Sumatera Utara
5. Jenis obat antihipertensi yang dikonsumsi adalah jenis obat – obatan yang
dikonsumsi subjek dalam terapi hipertensi dan dapat dilihat dari rekam medik pasien. 6.
Umur : perhitungan ulang tahun subjek penelitian yang dihitung sejak tahun lahir sampai ulang tahun terakhir saat dilakukan penelitian.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian