Frekuensi Xerostomia HASIL PENELITIAN

mlmenit sebanyak 4 orang 6,7 dan tidak dijumpai sampel yang laju aliran salivanya 1mlmenit 0. Data dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. DISTRIBUSI LAJU ALIRAN SALIVA SUBJEK PENELITIAN Laju Aliran Saliva mlmenit Jumlah persentase Mengonsumsi obat n = 60 Tidak mengonsumsi obat n = 60 Total n = 120 0,1 12 20 4 6,7 16 13,3 0,1 - 0,5 40 66,7 52 86,7 92 76,7 0,6 – 1,0 7 11,7 4 6,7 11 9,2 1,0 1 1,7 1 0,83

4.3 Frekuensi Xerostomia

Frekuensi xerostomia pada subjek dibagi dalam beberapa kelompok yaitu kelompok subjek yang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi dan kelompok subjek yang tidak mengonsumsi obat – obatan antihipertensi. Frekuensi xerostomia akan disajikan pada tabel 6 di bawah ini. TABEL 6. HUBUNGAN KONSUMSI OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP TERJADINYA XEROSTOMIA =signifikan Subjek Penelitian Xerostomia Total Nilai P ada tidak Kelompok I Subjek yang mengonsumsi obat 12 20 48 80 60 100 0,032 Kelompok II Subjek yang tidak mengonsumsi obat 4 6,7 56 93,3 60 100 28 Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 120 orang subjek, dijumpai pada kelompok I pasien yang mengalami xerostomia sebanyak 12 orang, dan pada kelompok II pasien yang mengalami xerostomia sebanyak 4 orang. Pada uji Pearson chi-square, nilai p yang diperoleh adalah 0,032. Nilai p 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang bermakna antara obat-obatan antihipertensi terhadap terjadinya xerostomia. Tabel 6 Tabel 7. FREKUENSI XEROSTOMIA PADA SUBJEK YANG MENGGUNAKAN OBAT ANTIHIPERTENSI BERDASARKAN LAMA KONSUMSI ANTIHIPERTENSI =signifikan Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 orang subjek, yang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi dengan lama konsumsi obat ≥ 6 tahun paling banyak dijumpai xerostomia yaitu 9 orang 15. Pada uji Pearson chi-square, nilai p yang diperoleh adalah 0,002. Nilai p 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang bermakna lama konsumsi obat terhadap terjadinya xerostomia. Tabel 7 Tabel 8. FREKUENSI XEROSTOMIA PADA SUBJEK YANG MENGGUNAKAN OBAT ANTIHIPERTENSI BERDASARKAN JENIS OBAT Lama Konsumsi Obat tahun Xerostomia Total Nilai P ada tidak 1-5 3 5 35 58,3 38 63,3 0,002 ≥ 6 tahun 9 15 13 21,7 22 36,7 Total 12 20 48 80 60 100 29 Universitas Sumatera Utara =signifikan Jenis obat yang dikonsumsi Xerostomia Total Nilai P ada tidak Golongan diuretic 1 1,7 2 3,3 3 5 0,951 Golongan penyekat beta 0 0 0 0 0 0 Golongan ACE inhibitor 0 0 2 3,3 2 3,3 Golongan penghambat reseptor angiotensin 4 6,7 12 20 16 26,7 Golongan antagonis kalsium 3 5 15 25 18 30 Golongan diuretik dan ACE inhibitor 0 0 1 1,7 1 1,7 Golongan diuretik dan antagonis kalsium 1 1,7 1 1,7 2 3,3 Golongan penyekat beta dan penghambat reseptor angiotensin 0 0 2 3,3 2 3,3 Golongan ACE inhibitor dan penghambat reseptor angiotensin 0 0 1 1,7 1 1,7 Golongan penghambat reseptor angiotensin dan antagonis kalsium 3 5 10 16,7 13 21,7 Golongan diuretik, penyekat beta, dan antagonis kalsium 0 0 1 1,7 1 1,7 Golongan diuretik, penghambat reseptor angiotensin, dan antagonis kalsium 0 0 1 1,7 1 1,7 Total 12 20 48 80 60 100 30 Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 orang subjek, yang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi golongan penghambat resptor angiotensin yang paling banyak menderita xerostomia 4 orang 6,7. Pada uji Pearson chi-square, nilai p yang diperoleh adalah 0,951. Nilai p 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis obat yang dikonsumsi subjek terhadap terjadinya xerostomia. Tabel 8 Tabel 9. FREKUENSI XEROSTOMIA PADA SUBJEK YANG MENGGUNAKAN OBAT ANTIHIPERTENSI BERDASARKAN JUMLAH OBAT =signifikan Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 orang subjek, yang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi 1 macam yang paling banyak menderita xerostomia 8 orang 13,3 . Pada uji Pearson chi-square, nilai p yang diperoleh adalah 0,892. Nilai p 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang dikonsumsi subjek terhadap terjadinya xerostomia. Tabel 9 Jumlah obat yang dikonsumsi Xerostomia Total Nilai P ada tidak 1 macam 8 13,3 31 51,7 39 65 0,892 1 macam 4 6,7 17 28,3 21 35 Total 12 20 48 80 60 100 31 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN