adalah 13090 mmHg, dan pada pasien proteinuria 1 g hari diharapkan tekanan darah di bawah 15075 mmHg.
15
Adapun tujuan pemberian antihipertensi yakni
17,18
: 1.
Mengurangi insiden gagal jantung dan mencegah manifestasi yang muncul akibat gagal jantung.
2. Mencegah hipertensi yang akan tumbuh menjadi komplikasi yang
lebih parah dan mencegah komplikasi yang lebih parah lagi bila sudah ada. 3.
Mengurangi insiden serangan serebrovaskular dan akutnya pada pasien yang sudah terkena serangan serebrovaskular.
4. Mengurangi mortalitas fetal dan perinatal yang diasosiasikan dengan
hipertensi maternal.
2.1.3 Klasifikasi
Dikenal lima kelompok obat lini pertama first line drug yang digunakan untuk pengobatan awal hipertensi yaitu : diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik
β-blocker, penghambat angiotensin converting enzyme ACE-inhibitor, penghambat reseptor angiotensin Angiotensin-receptor blocker, ARB, dan antagonis
kalsium.
19
2.1.3.1 Diuretik
Mekanisme kerja : Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menghancurkan garam yang tersimpan di alam tubuh. Pengaruhnya ada dua tahap
yaitu : 1 Pengurangan dari volume darah total dan curah jantung; yang menyebabkan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer; 2 Ketika curah
7
Universitas Sumatera Utara
jantung kembali ke ambang normal, resistensi pembuluh darah perifer juga berkurang.
20
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Bumetanide, Furosemide, Hydrochlorothiazide, Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide, Chlorthaldion.
18-20
2.1.3.2 Penyekat Reseptor Beta Adrenergik β-Blocker
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian β-blocker
dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor β1, antara lain : 1 penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung; 2
hambatan sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan Angiotensin II; 3 efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis,
perubahan pada sensitivitas baroresptor, perubahan neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosentesis prostasiklin.
19
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Propanolol, Metoprolol, Atenolol, Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol, Acebutolol,
Penbutolol, Labetalol.
18-20
2.1.3.3 Penghambat Angiotensin Converting Enzyme ACE-Inhibitor
Kaptopril merupakan ACE-inhibitor yang pertama banyak digunakan di klinik untuk pengobatan hipertensi dan gagal jantung.
19
Mekanisme kerja : secara langsung menghambat pembentukan Angiotensin II dan pada saat yang bersamaan
meningkatkan jumlah bradikinin. Hasilnya berupa vasokonstriksi yang berkurang, berkurangnya natrium dan retensi air, dan meningkatkan vasodilatasi melalui
bradikinin.
20
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Kaptopril, Enalapril, Benazepril, Fosinopril, Moexipril, Quianapril, Lisinopril.
5,18-20
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.4 Penghambat Reseptor Angiotensin