Sejarah Perusahaan Organisasi dan Manajemen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi bisnis ke jakarta dengan menyewa satu kantor di daerah cakung, perbatasan Jatim dan Bekasi yang diawali menggunakan strategi “cicip rasa” di Pasar Senin. Ekspansi tersebut tidak menguntungkan di awalnya, dengan beberapa tahapan dan gagasan dipikirkan dan dilakukan hingga pada tahun 1969 usaha ini memberi titik terang. Pada tahun 1974, PT. Sinar Sosro didirikan. Salah satu dari beberapa pabrik di bawah Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro cabang Deli- Serdang Medan yang merupakan perusahaan swasta PMDN. Diresmikan pengoperasian tanggal 28 Juli 1984 dengan nama PT. Toba Sosro Kencono oleg Gubernur Sumatera Utara Kaharuddin Nasution. Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan berganti nama menjadi PT. Reksobudi Adijaya karena adanya pergantian mesin dan nama ini hanya dipegang selama 5 tahun. Tahun 2000 terjadi penggabungan untuk memperkuat aset dan bisnis guna menghadapi era perdagangan bebas. Pengembangan cita rasa, target segmen, benefit dan kemasan menjadikan produk PT. Sinar Sosro merambah ke internasional. Perusahaan ini berdiri dengan filosofi keluarga Sosrodjojo yakni niat baik bagi lingkungan dengan proses pengolahan dan limbah yang tidak merusak Universitas Sumatera Utara lingkungan dan bagi konsumen dengan tidak membahayakan kesehatan karena tidak mengandung pemanis, pewarna dan pengawet. PT. Sinar Sosro yang terletak di Tanjung Morawa, Sumatera Utara ini memiliki wilayah pendistribusian antara lain wilayah Sumatera Utara dan NAD. Adapun produk yang diproduksi di pabrik tersebut adalah Fruit Tea, Prim-a, Teh botol sosro.

2.2. Organisasi dan Manajemen

2.2.1. Struktur Organisasi

PT. Sinar Sosro dalam mencapai tujuannya menggunakan stuktur organisasi berbentuk garis dan staf dimana wewenang dan kebijakan menurut garis lurus dari pimpinan tertinggi bertingkat terus sampai ke karyawan. Pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerja dan tiap-tiap satuan pelaksana bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Universitas Sumatera Utara 1. General Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut: a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan. c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan. d. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya. e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar. f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik. g. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan. 2. Manager Produksi dan Preventive Engineering Maintenance PEM, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan. b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan. c. Membuat laporan produksi secara priodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi. d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. e. Mengatur jadwal perbaikan dan perawatan mesin. f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran. Universitas Sumatera Utara 3. Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut: a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi. b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen. c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan. d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian. e. Mengerjakan administrasi kepegawaian. 4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PEM. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian. b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian. c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain. 5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang. b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi. 6. Kepala DivisiSupervisor Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PEM. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi. b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain. c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan. d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya. 7. Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku. b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan. c. Mengontrol persediaan bahan. d. Memesan bahan bila telah habis. 8. Manager Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk. Universitas Sumatera Utara b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesinperalatan yang digunakan dalam proses produksi. 9. Kasir, bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak. b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan. c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya. 10. Keamanan, bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak. b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan. 11. Analis, bertanggung jawab kepada operator. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses. b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu. Universitas Sumatera Utara IV-1 2.3. Proses Produksi 2.3.1. Bahan Produksi Adapun bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Sinar Sosro ini terbagi atas tiga jenis yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. a. Teh Botol Bahan baku yang digunakan adalah teh wangi hasil blending antara teh hijau, bunga melati, dan bunga gambir, gula industri, dan air. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada saat proses water treatment. Bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, dan tutup botol crown cock. b. Fruit Tea Bahan baku yang digunakan adalah teh hitam, gula industri, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada saat proses water treatment. Bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, tetrapack, kardus untuk pengepakan kemasan tetrapack, tutup botol, dan sedotan. c. Prim-A Bahan baku yang digunakan adalah air. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada saat proses water treatment. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Uraian Proses Produksi

Uraian proses produksi untuk masing-masing produk, yakni Teh Botol, Fruit Tea, dan air mineral Prim-A adalah sebagai berikut: a. Teh Botol Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Air tanah yang diambil dari kedalaman ± 200 m kemudian disterilkan melalui proses water treatment, yakni air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Kemudian air dipanaskan hingga 100 o C. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki. Lalu secara bersamaan air panas tersebut juga dialirkan ke tanki gula industri untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Sirup gula juga kemudian dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula dinamakan teh manis cair. Kemudian teh manis cair dialirkan ke mesin filler. Botol yang telah selesai dicuci dan disterilkan serta telah diperiksa oleh mesin EBI optiscan dan operator, dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Kemudian teh manis cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol. Botol yang telah diisi langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan dengan penyinaran ultra violet. Setelah ditutup, botol dipindahkan ke dalam crate dan dipindahkan ke kamar karantina. Setelah selesai karantina, produk siap dipasarkan. Universitas Sumatera Utara b. Fruit Tea Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Air tanah yang diambil dari kedalaman ± 200 m kemudian disterilkan melalui proses water treatment, yakni air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Kemudian air dipanaskan hingga 100 o C. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hita yang telah dimasukkan ke dalam tanki. Lalu secara bersamaan air panas tersebut juga dialirkan ke tanki gula industri untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Kemudian sirup gula ditambahkan dengan konsentrat sari buah sesuai dengan jenis Fruit Tea yang hendak diproduksi. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Sirup gula juga kemudian dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula dinamakan teh manis cair. Kemudian teh manis cair dialirkan ke mesin filler. Botol yang telah selesai dicuci dan disterilkan serta telah diperiksa oleh mesin EBI optiscan dan operator, dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Kemudian teh manis cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol. Botol yang telah diisi langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan dengan penyinaran ultra violet. Setelah ditutup, botol dipindahkan ke dalam crate dan dipindahkan ke kamar karantina. Setelah selesai karantina, produk siap dipasarkan. Universitas Sumatera Utara c. Prim-A Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Pada bagian mesin filling AMDK, botolgalon dibersihkan bagian luar. Kemudian dimasukkan ke ruang pencucian galon bagian dalam. Pada bagian dapur, air diproses dengan dimasukkan ke tanki 1 yang berisi pasir kuarsa, kemudian tanki 2 yang berisi karbon, kemudian tanki 3 yang berisi softener. Pada tanki 4 merupakan tanki buffer 1 yang berisi air karbon. Pada tanki 5 merupakan buffer 2 dimana air mengalami demineralisasi. Pada tanki 6 merupakan buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Setelah selesai air dimasukkan ke mesin ozonator untuk menambah ozon ke dalam air. Kemudian dimasukkan ke final filler tank dan air diisi ke dalam galon. Galon yang telah berisi ditutup dan operator letakkan segel ke atas tutup botol. Kemudian mesin mengepres segel sehingga segel menempel rapat pada tutup botol. Setelah itu galon disusun ke rak galon untuk memeriksa ada tidaknya kebocoran. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI