Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi berbagai jenis minuman yang terbuat dari teh, mulai dari teh botol sampai dengan teh kotak, mulai dengan teh rasa asli sampai dengan teh yang dicampur dengan rasa buah. Tahapan pengolahan setiap jenis hampir sama yaitu mulai dari pemasakan dan pencampuran formulasi teh yang berada di dapur, pencucian botol, pengisian teh ke dalam botol sampai dengan proses pemaletan. Proses pemaletan yang dilakukan oleh perusahaan berbeda pada tiap lini. Bagian poduksi terdiri dari 4 lini, salah satu lini masih menggunakan sistem manual palet pada bagian pemaletannya yaitu pada lini 2. Kegiatan pada lini 2 ini merupakan kegiatan pemindahan material secara manual yaitu pemindahan krat yang berisi teh botol ke palet. Operator yang bekerja pada bagian manual palet ini teridiri dari 3 orang pekerja dengan rotasi kerja tiap 30 menit, sehingga tiap operator bekerja untuk mengisi satu palet yang berisi 60 krat dilakukan sendiri, maka selama 30 menit operator dapat menghasilkan 7 – 8 palet. Kegiatan manual ini dilakukan karena memiliki pertimbangan oleh pihak perusahaan yaitu perusahaan ingin tetap mempekerjakan karyawan yang ada. Pihak perusahaan tidak menginginkan proses pengurangan pegawai. Karena manusia yang bekerja sebagai pekerja, maka kemungkinan bisa terjadi kecelakaan Universitas Sumatera Utara kerja yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara rancangan metode kerja dengan manusia sebagai pengguna. Pemindahan material secara manual yang ada di perusahaan berupa pemindahan krat dari konveyor ke palet dengan aktivitas yang dilakukan secara berulang. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligemen dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilakan dengan keluhan Musculoskeletal disorsders MSDs atau cedera pada sistem muskuloskeletal akibat pekerjaan yang dilakukan secara tidak ergonomis. Pemindahan material secara manual yang dilakukan secara tidak ergonomis dan terus-menerus inilah yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dalam industri yang disebut juga ”over exertion-lifting and carryng” yaitu kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh beban angkat yang berlebihan, sehingga penentuan batas beban angkat yang aman sangat diperlukan untuk meminimalkan resiko tersebut. Pada saat tubuh melakukan suatu aktivitas kerja fisik, maka akan terjadi kontraksi otot. Otot-otot akan menegang dan pembuluh darah akan mengecil dan menimbulkan musculoskeletal disorders MSDs atau cedera pada sistem musculoskeletal. Keluhan ini berupa rasa nyeri pada bagian- bagian otot skeletal yaitu meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, punggung dan pinggang yang mendapat pembebanan yang melebihi batas kemampuan pekerja atau akibat durasi pembebanan yang terlalu panjang yang mengakibatkan kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk meminimalisir keluhan yang dialami pekerja saat bekerja karena beban yang diangkat berlebihan sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan untuk pekerja yang mengalami penyakit yang akibat kerja.

1.2. Rumusan Permasalahan