16 = Sakit pada tangan kiri
17 = Sakit pada tangan kanan
18 = Sakit pada paha kiri
19 = Sakit pada paha kanan
20 = Sakit pada lutut kiri
21 = Sakit pada lutut kanan
22 = Sakit pada betis kiri
23 = Sakit pada betis kanan
24 = Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 = Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 = Sakit pada kaki kiri
27 = Sakit pada kaki kanan
Cara ini merupakan cara yang cukup sederhana dan mengandung nilai subjektivitas yang tinggi. Untuk menekankan bias yang terjadi, maka sebaiknya
pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas kerja.
3.2. Postur Kerja
Penilaian postur kerja merupakan penilaian tiap elemen kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang mengalami resiko tinggi yang perlu
dilkukan perbaikan. Penilaian postur kerja dimulai dengan melakukan dentifikasi keluhan dengan menggunakan alat identifikasi ergonomi, yaitu diantaranya adalah
PLIBEL dan Nordic Standard Qustionaire NSQ. Ini dapat dilakukan oleh operator dan juga pengamat. Kedua bentuk kuisioner ini dilakukan agar dapat
mengetahui bagian tubuh yang mengalami cidera. Menurut Nevil Stanton 2005 ada beberapa metode penilaian postur kerja yang salah satunya adalah metode
REBA. Metode pengukuran postur kerja yang digunakan pada penelitian ini
adalah REBA Rapid Entire Body Assessment. REBA Rapid Entire Body
Universitas Sumatera Utara
Assessment merupakan suatu metode penilaian postur untuk menilai faktor risiko gangguan tubuh keseluruhan. Untuk masing-masing tugas, dinilai faktor postur
tubuh dengan penilaian pada masing-masing grup yang terdiri atas 2 grup yaitu: 1.
Grup A yang terdiri dari postur tubuh kiri dan kanan dari batang tubuh trunk, leher neck, dan kaki legs.
2. Grup B yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas upper
arm, lengan bawah lower arm, dan pergelangan tangan wrist. Pada masing-masing grup diberikan suatu skala postur tubuh dan suatu
pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor bebankekuatan dan coupling. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dinilai pada metode REBA.
Grup A:
a. Batang tubuh trunk
Gambar 3.2. Postur Batang Tubuh REBA
Untuk penilaian skor batang tubuh REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.2 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan
Skor Skor Perubahan
Posisi normal 1
+1 jika batang tubuh berputarbengkokbungkuk
0-20 ke depan dan belakang
2 -20
atau 20-60 3
60 4
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Universitas Sumatera Utara
b. Leher neck
Gambar 3.3. Postur Leher REBA
Untuk penilaian skor leher REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.3 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Skor Leher REBA Pergerakan Skor
Skor Perubahan
0-20 1
+1 jika leher berputarbengkok 20
-ekstensi 2
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
c. Kaki legs
Gambar 3.4. Postur Kaki REBA
Untuk penilaian skor kaki REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.4 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Skor Kaki REBA Pergerakan Skor
Skor Perubahan
Posisi normalseimbang berjalanduduk 1
+1 jika lutut antara 30-60 +2 jika lutut 60
Bertumpu pada satu kaki lurus 2
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
d. Beban load
Untuk penilaian skor beban REBA dilakukan pengukuran langsung terhadap beban yang di pakai oleh pekerja dan hasilnya disesuaikan dengan Tabel
3.4.
Tabel 3.4. Skor Beban REBA Pergerakan
Skor Skor Pergerakan
5 kg +1 jika kekuatan cepat
5-10 kg 1
10 kg 2
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Grup B:
a. Lengan atas upper arm
Gambar 3.5. Postur Lengan Atas REBA
Untuk penilaian skor lengan atas REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.5 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5. Skor Lengan Atas REBA Pergerakan
Skor Skor Perubahan
20 ke depan dan
belakang 1
+1 jika bahu naik +1 jika lengan berputarbengkok
-1 miring, menyangga berat lengan 20
ke belakang atau 20-45
2
45-90 3
90 4
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
b. Lengan bawah lower arm
Gambar 3.6. Postur Lengan Bawah REBA
Untuk penilaian skor lengan bawah REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.6 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Skor Lengan Bawah REBA Pergerakan
Skor
60-100 1
60 atau 100
2
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
c. Pergelangan tangan wrist
Gambar 3.7. Postur Pergelangan Tangan REBA
Universitas Sumatera Utara
Untuk penilaian skor pergelangan tangan REBA, kegiatan yang ada disesuaikan dengan Gambar 3.7 dan hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel
3.7.
Tabel 3.7. Skor Pergelangan Tangan REBA Pergerakan
Skor Skor Perubahan
0-15 ke atas dan bawah
1 +1 jika pergelangan tangan putaran
menjauhi sisi tengah 15
ke atas dan bawah 2
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
d. Coupling
Untuk penilian kopling, dilakukan pengamatan langsung untuk melihat bagaimana pegangan yang digunakan operator pada saat menggunakan suatu alat atau pada
saat membawa beban dan kemudian hasilnya disesuaikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Coupling
Coupling Skor
Keterangan
Baik Kekuatan pegangan baik
Sedang 1
Pegangan bagus tapi tidak ideal atau kopling cocok dengan bagian tubuh
Kurang baik 2
Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin
Tidak dapat diterima
3 Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak
ada pegangan, kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Hasil skor yang ada pada grup A, di masukan sebagai input untuk mendapatkan skor A REBA, yang dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9. Tabel A REBA Neck Leg
Trunk 1 2 3 4 5
1 1
1 2 2 3 4
2 2 3 4 5 6
3 3 4 5 6 7
4 4 5 6 7 8
2 1
1 3 4 5 6
2 2 4 5 6 7
3 3 5 6 7 8
4
4 6
7 8 9
3 1
3 4
5 6 7
2 3 5 6 7 8
3
5 6 7 8 9
4 6 7 8 9 9
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Hasil skor yang ada pada grup B, di masukan sebagai input untuk mendapatkan skor B REBA, yang dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Tabel B REBA Lower
Arm Wrist
Upper Arm 1 2 3 4 5 6
1 1
1 1 3 4 5 7
2 2 2 4 5 7 8
3
2 3 5 5 8 8
2 1
1 2 4 5 7 3
2 2 3 5 5 8 9
3 3 4 5 7 8 9
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Skor A = Tabel A + Skor Beban Skor B = Tabel B + Skor Coupling
Setelah mendapatkan total skor A REBA dab skor B REBA, maka dilanjutkan dengan menentukan skor C REBA. Skor C REBA dapat dilihat pada
Tabel 3.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.11. Tabel C REBA Skor
B Skor A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12
5
3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12
6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12
7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12
8
5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
11
7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Untuk mendapatkan total Skor REBA, maka skor C harus ditambahkan dengan skor aktivitas yang dilakukan oleh pekerja berdasarkan hasil pengamatan.
Skor aktivitas pekerja dapat dilihat pada Tabe 3.12
Tabel 3.12. Skor Aktivitas REBA Aktivitas
Skor Keterangan
Postur statik -1
1 atau lebih bagian tubuh statisdiam Pengulangan +1
Tindakan berulang-ulang
Ketidakstabilan +1
Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur tidak stabil
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
Skor REBA = Tabel C + Skor Aktivitas
Total skor yang diperoleh merupakan skor REBA yang akan digunakan untuk mendapatkan level resiko pada kegiatan yang dinilai dengan metode REBA
yang dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.13. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA
Level Resiko Level Tindakan
Tindakan
1 Dapat diabaikan
Tidak diperlukan 2-3
Kecil 1
Mungkin diperlukan 4-7 Sedang
2 Perlu
8-10 Tinggi 3
Segera 11-15
Sangat tinggi 4
Sekarang juga
Sumber: Handbook Of Ergonomic “Nevil Stanton” 2005
3.3. Beban Angkat