19
6 Vasodilator : Captopril, Nitropruside, Hidrolaziri, Diasid. Menurut Dalimartha, et al 2008, upaya pengobatan hipertensi
dapat dilakukan dengan pengobatan non farmakologis, termasuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat. Pasien hipertensi membutuhkan
perubahan gaya hidup yang sulit dilakukan dalam jangka pendek. Adapun beberapa upaya pengobatan non-farmakologis untuk hipertensi, yaitu:
1 Menurunkan berat badan ideal. 2 Menghindari asupan makanan tinggigaram, lemak berlebihan.
3 Konsumsi makanan yang mengandung cukup kalsium sesuai kebutuhan.
4 Olag raga secara teratur. 5 Menghindari lingkungan stress, merokok dan alkohol.
B. Perilaku merokok
1. Pengertian merokok Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam
tubuh kemudian menghembuskan kembali keluar Armstrong, 2000. Pendapat lain menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang
dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang
– orang disekitarnya Levy,2004. Subanada 2004 menyatakan merokok adalah sebuah
kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi si perokok itu
sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
20
Menurut Sitepoe 1997 membagi perokok menjadi dua kategori perokok berdasarkan asap yang dihisapnya, yaitu :
a. Perokok Pasif Perokok pasif adalah orang-orang yang disekitar perokok aktif yang
menghisap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara oleh perokok aktif asap
sidestream. Sama halnya yang diungkapkan dengan sitepoe, menurut Bustan 2000 perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh
seseorang yang tidak merokok Pasive Smoker. Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Asap
rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada perokok aktif. Asap rokok sigaret kemungkinan besar berbahaya terhadap mereka
yang bukan perokok, terutama di tempat tertutup. Asap rokok yang dihembusan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima
kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin.
b. Perokok Aktif Perokok aktif adalah perokok yang menghisap asap rokok melalui
mulut langsung dari rokok yang dibakar asap mainstream. Sedangkan menurut Bustan 2000 perokok aktif adalah asap rokok
yang berasal dari isapan perokok atau asap utama pada rokok yang dihisap mainstream. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung
21
menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum,
Nicotiana Rostica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan Pemerintah RI, 2003 dalam
Sukendro, 2007. Rokok berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah,
ditambah sedikit racikan seperti ngkeh, saus rokok, serta racikan lainnya. Untuk menikmati sebatang rokok perlu dilakukan pembakaran pada salah
satu ujungnya agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lain Triswanto, 2007.
Perilaku merokok ada 4 tahap sehingga mencapai tahap perokok, antara lain: